Mengutuki Kegelapan

Nats : Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka (Kisah Para Rasul 16:25)

Bacaan : Kisah Para Rasul 16:16-26

Sebuah pepatah Cina mengatakan, "Daripada mengutuki kegelapan, lebih baik ambil sebatang lilin dan nyalakan". Sungguh nasihat sederhana yang bijak! Sayangnya kerap kali kita hanya mengetahui kebenaran ini, tetapi tidak menghayatinya. Ketika kegelapan itu datang, kita tetap saja tidak berusaha mengerem diri dari mengeluh, mengaduh, dan berpikir negatif. Padahal semua itu sama sekali tak berguna.

Paulus dan Silas mendapat masalah yang sangat serius dan mengancam nyawa. Mereka mengusir roh yang merasuki seorang wanita tukang tenung. Akibatnya, wanita itu tidak bisa menghasilkan uang lagi bagi para tuannya. Keduanya lalu dituntut. Mereka dicambuk dan dimasukkan penjara. Ruang penjara paling tengah, tempat paling gelap dan dingin. Masih pula kaki mereka pun dipasung. Namun, di tengah kesakitan karena luka deraan cambuk dan ketidaknyamanan karena ikatan rantai dan pasungan -- jauh dari mengeluh dan mengumpat, mereka menyanyikan puji-pujian bagi Allah! Paulus dan Silas pun dikuatkan. Lebih dari itu, Allah membebaskan mereka secara ajaib (ayat 26)!

Mungkin kita tengah didera berbagai ketidaknyamanan-masalah, penyakit, kesedihan, kecemasan-itu semua bisa membuat kita mengeluh dan mengasihani diri. Cobalah resep Paulus dan Silas. Daripada mengarahkan pikiran pada hal-hal negatif yang makin menyusahkan, pilih satu lagu pujian dan nyanyikanlah sepenuh hati. Pujian kepada Allah akan mengalihkan pikiran dan hati dari masalah kepada Allah yang sanggup menjawab persoalan kita dan menghibur kita! Mari menyanyi dan "menyalakan lilin"! -AW

YESUS MEMBERI KITA SUKACITA DI HATI
YANG AKAN TETAP ADA MESKI KESULITAN HADIR

SABDA.org

Previous
Next Post »