"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar" - Lukas 16:10
Sepuluh tahun lalu hidupnya terlunta-lunta di salah satu kota di Jawa Tengah. Diusir dari satu kos ke kos berikutnya hal biasa baginya. Maklum tidak mampu membayar. Tidak punya pekerjaan tetap. Nekad merantau dari Sumatera ke Pulau Jawa. Tidur beralaskan koran hal yang sering dialaminya. Teman-teman perantauan yang senasib, menolaknya karena dianggap benalu. Lha, siapa yang mau menanggung biaya hidupnya? Cari kerja sulit karena tidak punya ijazah. Bahasa Indonesia ala kadarnya. Sulit dipahami orang lain. Loga bahasanya kental dengan daerah asalnya. Baca tulis saja tidak bisa. Hanya satu bulan menduduki bangku SD. Itulah keadaan Luluk 10 tahun lalu. Berjuang dengan keterbatasan, dilakoninya. Kursus baca tulis pernah dijalani. Saya salah seorang guru les yang dipanggilnya kala itu. Walau tidak menerima bayaran, namun saya gembira karena akhirnya ia bisa membaca dan menulis. Jari-jarinya kaku karena jarang pegang pulpen. Kalau pegang cangkul sih biasa. Ini fakta. Satu hal yang saya pelajari darinya. Ia tekun.
Kesetiaannya teruji tatkala mendirikan koperasi tanpa pengetahuan memadai. Berulangkali ditipu, namun ia tekun memulainya lagi. Ia lugu tak berpendidikan. Namun karakter dasarnya tekun. Hasilnya, jika Anda bertemu hari ini, Anda akan tercengang dengan bisnisnya yang tergolong sangat maju. Mempunyai puluhan karyawan bertitel S1 dan S2, walau ia hanya kursus baca tulis. Setia,tekun dan fokus itulah kuncinya.
Firman Tuhan ini mengingatkan kita untuk setia dalam perkara kecil sehingga perkara besar akan ditambahkan. Walau pekerjaan kita nampaknya sepele, jangan abaikan. Tekunlah! (ZG)
PEKERJAAN ADALAH SAKSI KESETIAANKU DALAM MELAYANI TUHAN
Renungan Pagi
EmoticonEmoticon