KKR Jakarta 2008

SIAPAKAH KRISTUS?
oleh : Pdt. DR. STEPHEN TONG
19-21 September 2008; Pkl. 18.30 WIB
di Stadion Utama Gelora Bung Karno
Jakarta

Siapakah Kristus?
Revolusionis Masyarakat?
Penghasut Massa?
Penipu?
Orang Gila?
Anak Allah?
Mengapa dia mati disalib?
Mengapa banyak yang menolaknya tetapi berjuta-juta orang rela mati baginya?

Mengapa mengabarkan Injil ?
  • Will of God – Kehendak Allah. Kita harus melakukan kehendak Allah untuk selamanya. Calvin berkata selain Allah sendiri tidak ada yang lebih besar dari kehendak Allah. Segala sesuatu dicipta karena kehendak Allah mencipta.
  • Utusan Kristus, karena amanat agung dan diutus oleh Kristus.
  • Karena Roh Kudus memberikan kuasa untuk menyatakan Injil, menjadi saksiKu! Roh Kudus punya hal yang besar : membuat kita bertobat, berkuasa mengabarkan Injil, mengerti Firman Tuhan, berjalan dalam jalur yang benar. Pekerjaan Roh Kudus tidak bisa ditiru. Salah satu yang paling jelas dipenuhi Roh Kudus – memberitakan Injil.
  • Cinta Kasih Kristus menggerakkan kita. Tidak mungkin tidak dijalankan berhenti mengabarkan Injil. D.L.Moody berjanji setiap hari memberitakan Injil kepada satu orang, kalau tidak ia tidak bisa tidur. Moody pernah berkhotbah kepada ratusan juta manusia tanpa pengeras suara. John Wesley 1 tahun khotbah 1000 kali. Cinta Tuhan mendesak hamba-Nya pergi memberitakan Injil.
  • Kita hutang Injil kepada orang lain. Baik kepada orang Yunani, Barbar, Intelektual, Sederhana. Di Roma, pada zaman Romawi Klasik, semua kebutuhan ada, tapi tidak ada Injil. Hanya di dalam Yesus Kristus dapat memahami akan Cinta Kasih. Kita menantikan kedatangan Kristus. Inilah kekuatan kita di dalam mengabarkan Injil. Jika Injil tidak dikabarkan ke semua bangsa maka hariku akan datang. Kuduskan dirimu dan mengabarkan Injil (I Yoh 3).
Yang diharapkah hadir dalam KKR nanti, dari macam-macam gereja dan juga mungkin dari macam-macam agama ?

Tuhan mencintai seisi dunia. Tuhan tidak memandang, jadi siapapun boleh dibawa. Seorang hamba Tuhan harus bersiap, berani dan sanggup berbijaksana di dalam menjawab semua pertanyaan dari orang yang melawan, yang tidak mengerti, atau yang ingin mengerti, atau yang antusias terhadap iman Kristen. Ini pendapat saya, karena evangelization should be serve by apologetic, apologetic should understand all kind of the different idea of other religion and ideology.

Mengerti teologi yaitu mengetahui isi hati Tuhan, mengerti filsafat mengerti cara pikir manusia, apologetika yang mengerti bagaimana cara berhadapan dengan semua pihak, ditambah evangelism yang dengan cinta kasih membawa mereka kembali, semuanya ini harus dirangkai menjadi satu. Jadi orang yang mau melayani Tuhan tapi tidak mau mengerti teologi akhirnya menjadi orang yang khotbahnya salah. Yang kurang mengerti filsafat berfikir manusia berkhotbah menggebu-gebu, tapi kurang mengerti kesulitan pikiran orang lain karena tidak mengetahui apa hambatannya. Orang yang tidak ada apologetika kurang lincah menghadapi tantangan.Sedang tanpa semangat penginjilan, apologetika tidak ada gunanya. Jadi empat hal ini harus bekerja sama.

Di dalam khotbah kita ada unsur yang membandingkan dengan bijaksana. Misalnya kalimat yang paling penting daripada Kong Fu Cu mengenai etika adalah “Yang kau tidak ingin diperlakukan, jangan memperlakukan kepada orang lain”, bagi saya ini kalimat salah satu paling penting di dunia. Tetapi Kristus mengatakan, “Yang kau ingin diperlakukan, lakukan kepada sesamamu”, ini bersifat positif. Hal ini memperlihatkan bagaimanapun tingginya kebudayaan manusia, dibanding daripada kalimat wahyu daripada Anak Allah, tetap Tuhan lebih melampaui. Yang mendengar khotbah saya, ditanamkan prinsip yang sangat penting dan agung. Sehingga dia bertahun-tahun bisa berpikir dan merenungkan. Suatu apologetika yang bersifat menanam. Untuk itu saya mempelajari berbagai isme, kebudayaan, agama dan filsafat, untuk menunjukkan bahwa Firman Tuhan melampaui semuanya. Kita mengabarkan Injil dengan berani,namun bijaksana.

Pertanyaan saya adalah sering kali KKR itu sukses luar biasa, tetapi kegagalan ada di follow up, sekarang pertanyaan saya untuk pak Tong, apakah bentuk follow up yang pak Tong pikirkan untuk KKR besar ini ?

KKR kalau hanya gejalanya sukses, itu bukan sukses, itu cuma sukses main sandiwara, KKR yang kesulitan follow up tetapi bobotnya cukup maka Roh Kudus akan memfollow up di luar kemungkinan kemampuan kita. Saya membuktikan, setelah saya terima Tuhan tidak ada yang memfollow up saya. Tetapi karena Firman yang saya terima itu terus bekerja dan membuat saya makin haus akan Firman Tuhan, akibatnya saya lebih kuat dari banyak orang yang di follow up. Banyak yang follow terus, up-nya tidak ada. Itu sebab yang bekerja, yang menabur jangan takut tidak ada yang menuai. Yang menuai jangan sombong karena sebelumnya ada orang yang menabur. Dalam hal ini keseimbangan perlu kita jaga dan every body do his part, dengan sungguh-sungguh.

Yang harus dikerjakan adalah: pertama setia, kedua tekun, ketiga penuh pengharapan serahkan kepada Tuhan dan doakan mereka. Follow up kalau kurang, maka kalau kita mau gereja Anda yang imannya kami anggap Injili, boleh cantum di dalam itu, gereja Reformed tidak usah, supaya mereka kalau mau ke gereja Anda tidak apa, asal seluruh Jakarta lebih banyak orang pecaya kepada Tuhan. Semua gereja dipertumbuhkan kita bersyukur, kami tidak untuk GRII, GRII hanya membuktikan orang yang doktrin benar berhak mendirikan gereja, Biarlah kesetiaan dan ketabahan, kesabaran, ketekunan itupun menjadi bahan follow up. Di dalam education moral dan teladan guru itulah bahan pengajaran yang paling tekun, paling penting, bukan bahan dan kognitif. Kristus tinggalkan sesuatu yang tidak ada pada pendiri agama lain, yaitu dia hidup seratus persen suci. Dan Brown yang melelang Yesus dengan harga tiga ratus juta dollar, hanya membuktikan Yesus makin lama makin mahal lakunya, dulu zaman Yudas cuma tiga puluh perak sudah boleh jual Yesus, sekarang dilelang lagi makin lama makin mahal, seperti Christy, akhirnya yang dapat tiga ratus juta dollar masuk neraka tiga ratus juta kali dalamnya, lebih dalam daripada Yudas, itu saja, maka waktu Dan Brown punya Da Vinci melanda seluruh dunia, saya bikin cepat-cepat di tujuh kota akhirnya empat puluh delapan ribu yang ikut saya punya seminar, Jakarta cuma berapa hari kita siapkan tujuh ribu yang ikut, karena apa? catch the time, saya tidak mau waktu itu lewat, ingat ya diantara semua anugerah yang Tuhan berikan kepada kita, salah satu asset yang tidak bisa beli dengan uang, waktu, kalau saya masih ada 10 tahun, sepuluh tahun itu hartaku loh, dengan waktu setiap hari saya bisa kerja berapa banyak, memuliakan Tuhan, saya harus kejar. Saya mendirikan GRII supaya setelah mati, ada gereja yang meneruskan tradisi membicarakan Firman dengan baik, mengajar dengan teologi yang benar.

Saya sangat terkesan dengan istilah Injil yang murni. Maka sebelum saya bertanya, saya akan share sedikit. Saya sangat terkesan dengan Injil yang murni, sejak pertama kali saya mendengar Bapak berkhotbah di mahasiswa. Salah satu yang menjadi kegelisahan saya adalah soal Injil yang murni ini sudah makin hilang, sekalipun di dunia Teologi. Baik yang kita sebut Liberal dimana memberitakan injil sudah tidak ada lagi, tetapi juga di sisi lain di gereja Injili, Mohon maaf kepada teman-teman, saya kira Injil yang murni juga sulit saya lihat. Misalnya yang diurus adalah soal berebut kedudukan. Itulah sebabnya saya bersyukur melihat orang seperti Bapak di usia seperti ini masih bicara Injil yang murni dan mengkhotbahkan Injil yang murni, Puji Tuhan. Soal memenuhi stadion, saya rasa banyak orang yang bisa memenuhi stadion. Tetapi saya justru menanyakan bagaimana caranya? Bagaimana supaya Injil yang murni yang Bapak beritakan di dengar sebanyak-banyaknya orang? Mengapa mendengarkan mimpi dari neraka, orang memenuhi stadion? Mengapa mendengarkan Injil yang murni, stadion tidak penuh? Bahkan saya terpikir tadi, bagaimana caranya supaya Injil yang murni ini tidak hanya didengar dua ratus ribu. Saya kira kalau istora penuh, saya share your vision, saya selalu berkata dua ratus ribu dibanding dengan Jakarta cuma berapa persen, dan bandingkan Yesus tiga belas ribu dengan penduduk di waktu itu bisa mengadakan tiga belas ribu, itu pesentase luar biasa besar. Jika dibandingkan dengan Yesus pada zaman itu, mungkin sekarang sekali khotbah harus ada barangkali minimal lima ratus ribu, supaya equal. Nah itu yang saya katakan tadi bagaimana memaksimalkan orang ke stadion dan sekiranya mungkin juga masuk ke media televisi ?

Ini pertanyaan sangat sesuai dengan niat saya, yaitu bagaimana keep the quality and gain the quantity, keep the quality is the first step, never compromise, kalau waktu kita kompromikan kualitas, maka semua pusat kesuksesan tidak memperkenankan Tuhan, karena kita sudah kompromi. Jika Kita pertahankan kualitas tidak kompromi, kita sulit mendapatkan akan kuantitas. Yesus saya usulkan tiga belas ribu itu, karena lima ribu yang dapat makanan adalah laki-laki, pasti ada enam ribu perempuan, pasti ada seribu sampai dua ribu anak-anak, jadi jumlahnya tiga belas ribu. Di dalam Lukas pasal 12, di dalam bahasa Tiong Hoa puluhan ribu, Bahasa Inggris ribuan orang. Kita tidak tahu di zaman Yesus hidup di dunia, berapa orang di seluruh dunia. Zaman Yesus Kristus hidup, seluruh dunia tidak sampai dua ratus juta, jadi proporsi tadi kalau sampai lima ratus ribu itu nothing, mungkin sekarang dua puluh juta, baru bisa banding Yesus tiga belas ribu, tetapi Yesus kadang-kadang juga mendapatkan pendengar yang sedikit sekali, itu sebab kita mengetahui jumlah bukan the first thing, the first thing is to the point, keep the core. Dimana tertulis Yesus paling sedikit diterima orang lain? Matius pasal 11. Murid-muridNya mengusir setan, mendapatkan kuasa kesembuhan, dsb. Tapi Yesus sendiri tidak ada satupun yang bertobat, maka Yesus berkata, Kapernaum, engkau pada saat sudah masuk ke surga, engkau akan turun ke neraka. Karena Injil yang diberitakan kepadamu, kalau diberitakan kepada Sodom dan Gomora, mereka masih ada sekarang, mujizat yang dijalankan kepadamu, kalau dilihat Tirus dan Sidon, maka mereka akan pakai pakaian abu untuk bertobat. Yesus sendiri kadang-kadang tidak mencapai kuantitas, namun demikian bagaimana yang saya harapkan? Mengapa saya pakai stadion? Karena saya bisa memenuhi? Tidak. Dengan qualitas yang saya pelihara dan dengan apa yang saya dirikan, GRII dan sebagainya, banyak orang sengaja menjadi musuh saya. Di Jakarta selain Istora, tidak ada tempat diantara sepuluh - seratus ribu orang, maka kita pakai stadion utama, waktu pertama kali pakai stadion utama, tahun 2003, malam terakhir tiga puluh ribu, maka ada yang mengejek, Stephen Tong gagal memenuhi stadion utama, saya tidak pernah memikirkan harus memenuhi, saya cuma pikir bisa lebih banyak orang dengar Injil, lebih banyak daripada Istora. Kalau tiga puluh ribu pun tidak apa, yang penting adalah berapa banyak yang datang bukan karena daya tarik artis, daya tarik mujizat, kesembuhan, berapa banyak datang itu yang ditarik oleh Tuhan kepada kita, dan yang datang kepada kita, kita bawa kepada Kristus, yang datang kepada Kristus berapa pun tidak ditolak, itu yang menjadi sasaran. Tetapi kita rencana untuk beli waktu dari TV, satu jam puluhan juta dan terus menerus berapa uang saya tidak tahu, tapi saya sudah janji pada Tuhan dan saya harus mengerjakan kehendak Tuhan. Kalau memang kehendak Tuhan, berapa uang itu urusan Tuhan, maka saya kerjakan dulu, lalu uangnya baru dihitung, lalu doa lutut sama Tuhan lalu Tuhan isi. 51 tahun seperti ini, saya kira antara kamu yang melayani kehendak Tuhan juga seperti ini. Engkau mengalami Tuhan itu hidup, tidak pernah Tuhan mempermalukan hambaNya yang sungguh-sungguh melayani, yang paling penting itu ngecek, instropeksi dirimu sungguh-sungguh atau tidak. Kalau tidak jangan kerjakan. Kalau kerjakan jangan takut, kalau sungguh-sungguh Tuhan pasti memberkati. Kira-kira gitu, Kita nanti akan pakai TV untuk siarkan lagi supaya lebih banyak orang bisa dengar, banyak pendeta sengaja beli kaset saya, curi bahan saya, lalu bilang sama anggotanya jangan pergi, dia tidak ada Roh Kudus, pelan-pelan pakai bahan saya khotbah, anggota bilang dengar pendeta saya sama Stephen Tong sama kok bahan nya, jadi sini ada Roh Kudus, nga usah pergi ke situ, itu namanya ajaran siasat dari setan. Saya satu orang melawan satu zaman tapi saya tidak takut. Mari kita untuk Injil sama-sama berdoa supaya banyak orang boleh mendengar.

Pak Tong, di tengah kondisi sulit bangsa ini, kenapa Pak Tong mengangkat tema Siapakah Kristus? Kenapa tema itu yang diangkat di tengah-tengah kesulitan bangsa saat ini dan apa output yang nantinya GRII dan Pak Tong harapkan sehingga ini dapat menjadi terang di tengah-tengah bangsa ini ?

Ada dua supply dari gereja :

  • 1. The basic for ever and ever never change
  • 2. The temporer supply for every age

Untuk supply dari pada setiap zaman yang berbeda-beda, temanya itu adalah tema yang fleksibel dan tema yang ikut arus. Tapi mensupply yang paling utama, tak pernah berubah yaitu doktrin dari Alkitab, sekarang seluruh trend dari Karismatik adalah sekarang zamannya, bukan lagi doktrin, sekarang Roh Kudus telah memimpin gereja, tidak penting doktrin, pentingnya worship, saya bilang itu omong kosong. Paulus berkata kepada Timotius “Be aware of you yourself and the doctrine you are teaching, because by doing this, you can save yourself and save many people who listen to you.” Jadi ini adalah suatu yang tidak boleh tidak dipentingkan. Siapakah kristus adalah paling dasar daripada seluruh Firman Tuhan. Sekarang Allah menciptakan seluruh dunia, pusatnya apa? Bumi, bukan matahari, karena kehendak Allah dilaksanakan di bumi, jadilah kehendakMu di bumi seperti di Surga. Jadi alam semesta ini pusatnya di bumi, bumi pusatnya apa? Gereja, bukan pemerintah. Pemerintah akan setiap empat tahun ganti presiden, zaman-zaman akan terus silih berganti, tapi kerajaan Allah ganti tidak? Lalu, di dalam gereja apa yang penting? Firman. Pusat Firman siapa? Kristus, Kristus pusatnya apa? Mati dan bangkit. Lalu untuk apa? Untuk menyelamatkan manusia, nah teologi yang paling penting adalah teologi yang sesuai Alkitab yaitu semangat daripada Reformasi, Sola Scriptura, inilah semua ini menjadi satu deretan yang kita harus tahu, sehingga kalau kita mengatakan mengenai ekonomi Indonesia bagaimana, lalu menggunakan stadion utama. Tidak ada gunanya, kalau engkau mengatakan ada pesta besar, ada seratus ribu orang yang makan, pesta yang tidak usah bayar, nah itu ada gunanya. Tapi setelah sudah makan selesai, besok pergi wc lapar lagi, dan itu bukan basic need. Basic need adalah Siapakah Kristus?, kalau manusia mengenal Kristus, sekarang disini dan selama-lamanya ia mendapatkan arah, maka itu yang menjadi saya kerjakan, kalau gereja-gereja lain mau kerjakan mengenai ekonomi, mengenai militer, mengenai politik itu terserah, tapi saya harus menjaga pusat Teologi, Firman, Injil, Kristus, nga boleh kompromi dalam hal ini. Ini beban saya. Terima kasih

(Ditranskrip dari sharing visi Pdt. Stephen Tong dengan para tokoh Kristen pada tanggal 07 Juni 2008)

Peta Lokasi Gelora Bung Karno

Daftar Koordinator Humas Wilayah

Jakarta Pusat : Jahja B. Paramarta (0818 181 716; jahja_bp@hotmail. com)
Jakarta Barat : Erwan (0818 0857 9258; e5iong@yahoo. com)
Jakarta Timur : Ronal Obenson Saragih (0816 711 550; ronal03@yahoo. com)
Jakarta Utara 1 Sunter : Andri S. Hendrarsin (0813 857 93798; a_hendrarsin@ hotmail.com)
Jakarta Utara 2 Kelapa Gading : Geovy Rolando Hugo Huwae (0816 112 4943; huwae.grh@gmail. com)
Jakarta Selatan 1 Pondok Indah :  Solihin 021 7067 5119 & 081 6197 5440
Jakarta Selatan 2 Bintaro : Chun-chun (0812 809 8908; lobsterairtawar001@ yahoo.com)
Tangerang : Mauliate Situmeang (021 7162 1255; mauli_2000@yahoo. com)
Depok : Karel (081 183 8743; pkarelws@yahoo. com)
Bogor : Bunawan Suganda (081 818 1269; bunawansuganda@ gmail.com)
Bekasi : Ferry Setiawan 0812 962 0922 airbox_id@yahoo. com
Bandung : Pdt. Iskandar Muliawan (0812 201 7000)
Bandung : Heng Dju (0852 2206 5445)

Titik Penjemputan KKR
Jakarta Utara – Jakarta TimurMega Mal – Pluit
Kantor Polres – Tanjung Priok
Mal Artha Gading – Kelapa Gading
Mal Kelapa Gading – Kelapa Gading
Kampus Institut Reformed – Sunter
Arion – Jl. Pemuda
UKI – Cawang Wisma Aldiron Dirgantara
Mal Yogya – Klender
Jakarta Pusat – Jakarta SelatanAtrium – Senen
ITC Ambassador – Kuningan
Toko Buku Momentum – Matraman
Mal Cijantung – Cijantung
Trakindo – Cilandak
Jakarta Ban – Fatmawati
Carrefour – Lebak Bulus
Jakarta Barat – Bekasi – CikarangMal Daan Mogot – Daan Mogot
Terminal Grogol – Grogol
Mal Puri Indah – Puri Indah
Mangga Dua Mal – Gunung Sahari
Mal Metropolitan – Bekasi Barat
Cikarang Trade Center – Cikarang Lama
Tangerang – Depok – Cibubur – BogorSupermal Karawaci – Lippo Karawaci
ITC – WTC – BSD
Mal Metropolis – Tangerang
Bumi Wiyata – Depok
Cibubur Point – Cibubur
Botanic Square – Bogor

Hubungi Kami
Sekretariat KKR Jakarta 2008
Jl. Tanah Abang III/1 Telp: 021-7000-3000; 081-7000-3000; 081-70000-300

Fax : 021-3811920 e-mail: sekretariat.stemi@gmail.com
Website: http://www.jakarta2008.com

Previous
Next Post »