Kalau Saudara masuk ke sebuah tempat atau ruangan yang ber-AC, di pintu ada tertulis:
“DORONG” Pintu itu harus didorong baru Saudara bisa masuk ke dalam atau keluar dari tempat tersebut. Pernah terjadi seorang pelamar pekerjaan yang telah lulus test, tinggal selangkah lagi ia harus menghadap pimpinan perusahaan itu. Ketika pimpinan tersebut bertanya jawab dengan pelamar, ia menanyakan begini, ”Saudara, apa kira-kira yang menjadi motto hidup saya?”
Sebuah pertanyaan yang aneh terdengar. Bagaimana orang baru kenal bisa tahu hal-hal yang pribadi dari bapak pimpinan tersebut. Tapi pelamar itu tidak mau kehilangan akal dan kesempatan. Ia langsung menjawab: “Tahu pak, motto Bapak adalah DORONG!”
Pelamar itu baru saja melihat kata DORONG di daun pintu masuk ruang direktur itu. Pelamar itu akhirnya diterima menjadi salah seorang staf di perusahaan tersebut. Kenapa? Alasannya sederhana yaitu bahwa pelamar itu termasuk orang yang mau didorong untuk maju.
Kadang-kadang hidup ini harus ada yang mendorong dan mau didorong kalau kita mau maju dan berani menatap masa depan. Rasul Paulus tidak akan berhenti dalam memberitakan Injil (ay.11….meyakinkan orang), karena telah didorong oleh Kasih Kristus (ay.14a). Bagaimana agar hidup kita terus memiliki dorongan kasih Kristus untuk memberitakan Injil?
-
Hiduplah dalam keterbukaan kepada Allah dan sesama
Keterbukaan adalah jalan di mana Allah dan kita bisa menjalin hubungan yang akrab dan dekat. Kita tidak lagi disebut hamba tetapi sahabat. (Yoh.15:15). Sahabat Allah itu diberitahu hal-hal yang Allah tahu. Hal-hal yang kita terima dari Allah inilah yang harus kita sampaikan kepada sesama. Ini hanya mungkin terjadi kalau kita menjadi orang-orang yang terbuka kepada sesama. Injil akan berhenti tersebar kalau kita menutup diri dipakai Allah untuk misi yang indah itu. -
Hidup dalam penguasaan diri
Meyakinkan orang untuk percaya perlu penguasaan diri. Menyaring apa yang patut untuk kita sampaikan atau menahannya. Apakah mungkin kita memberitakan Injil atau menjadi saksi Kristus dalam kondisi marah, jengkel, benci kepada orang lain bahkan emosi? Penguasaan diri termasuk salah satu buah Roh (Gal 5:23). Keteladanan hidup yang menyerupai Kristus hanya bisa dilakukan bila kita berada dalam penguasaan diri dan tidak dikuasai oleh apapun dan siapapun. -
Hidup yang dikuasai kasih Kristus
Orang yang sudah dikuasai oleh Kasih Kristus, dia tidak akan hidup untuk dirinya sendiri. Karena kasih Kristus tidak dapat dibandingkan dengan semua kasih yang pernah ada di dunia ini. Hidupnya tidak lagi berkata : “Untuk aku dan demi aku“ tetapi semua diarahkan dan ditujukan kepada Kristus. Didorong oleh kasih Kristus tidak akan membuat orang untuk kembali kepada hidupnya yang lama. Mata dan hatinya akan selalu terarah kepada salib Golgota, tempat Ia pernah memberikan dan mengorbankan hidup-Nya demi keselamatan manusia. Adakah orang yang pernah ditolong oleh orang lain tidak mengucap terima kasih? Mungkin itu bisa saja terjadi. Tetapi bagaimana bila Tuhan Yesus yang telah menolong Saudara mengentaskan Saudara dari hukuman kekal dan api neraka, tidak mendapat tempat yang layak bagi-Nya?
Adakah hari ini Saudara sudah tidak memiliki pendorong lagi untuk berbuat kasih kepada sesama? Adakah pendorong hidup Saudara sudah berganti dengan yang lain? Satu-satunya pendorong yang membuat hidup kita tetap bersemangat hanyalah Yesus Kristus.
Kalau Saudara tetap mau didorong, Saudara akan terus maju menuju hari depan yang indah dan mulia di dalam Dia. Amin.
ORANG KRISTEN YANG DIDORONG KASIH KRISTUS TIDAK AKAN PERNAH MUNDUR WALAUPUN HARUS HANCUR
Pdt. Andreas Gunawan, Pr. STh.
EmoticonEmoticon