Ketamakan

"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaan itu" - Lukas 12:15

Sepasang suami-istri yang sangat miskin tidak henti-hentinya berdoa agar diberi rezeki yang melimpah sehingga kehidupannya lebih baik. Pada suatu malam, sang suami bermimpi bertemu seseorang. Dalam mimpinya, orang tersebut berkata, "Besok pagi akan ada seekor ayam betina putih di halamanmu, janganlah kamu mengusirnya. Peliharalah ayam itu karena ia akan memelihara hidupmu."

Mimpi itu menjadi kenyataan. Ayam itu pun dipelihara dan bertelur. Ajaib! Ayam itu tidak bertelur tidak sebagaimana ayam bertelur. Telurnya berupa emas. Mereka menjadi kaya raya. Namun tiba-tiba muncul keinginan dlaam diri sang suami untuk lebih kaya lagi dengan menyembelih ayam itu. Mereka menyesal dan kecewa karena tidak menemukan emas di dalamnya. Akhir cerita, suami istri itu pun menjadi miskin kembali.

Keinginan untuk cepat menjadi kaya merupakan trend manusia masa kini. Kita ingin kaya raya hidup bahagia, tanpa kerja keras. Maunya kita duduk santai semua sudah tersedia. Bukannya kita bertambah kaya, melainkan jatuh miskin, bahkan semakin miskin. Kita harus meninggalkan dan menanggalkan hidup ketamakan sebagaimana pesan firman-Nya di atas. Ketamakan bisa menjadi jerat yang dalam sekejap membuat kita terlena.

Agar terbebas dari jerat itu, kita perlu karunia menerima pemberian Tuhan. Mencukupkan diri dengan apa yang ada dan selalu mengucap syukur untuk segala cinta kasih-Nya. Percayalah kita tidak akan kekurangan karena kita berada di Tangan yang benar yang senantiasa setia memelihara hidup dan kehidupan kita. Allah adalah Sumber kehidupan kita. Mengandalkan-Nya berarti mendapatkan kehidupan. Selamat tinggal ketamakan! (sam)

KETAMAKAN MEMBAWA KITA KE GERBANG KEMISKINAN

Renungan Pagi

Previous
Next Post »