Mattie Stepanek

Matthew "Mattie" Joseph Thaddeus Stepanek didiagnosa menderita Dysautonomis Mitochondrial Myopathy (DMM) sejak lahir. Suatu penyakit langka yang terjadi akibat kelainan genetik. Panyakit ini menyebabkanhampir semua sistem tubuhnya tidak berfungsi. Sel tubuhnya kekurangan oksigen, peredaran darahnya tidak lancar, paru-parunya abnormal, dan suhu tubuhnya cenderung tidak stabil.

Untuk menjalani aktivitasnya, Stepanek menggunakan kursi roda yang dilengkapi tabung oksigen. Meski menderita penyakit langka yang parah, serta harus mendapat transfusi darah setiap minggu, Stepanek tidak meratapi nasibnya. Dalam usianya yang masih belia, Stepanek telah menulis ribuan puisi dan esai.

Beberapa karyanya yang telah diterbitkan, seperti Heartsongs, Loving Through Heartsongs, dan Journey Through Heartsongs, cukup laris di pasaran. Buku-buku tersebut merupakan curahan hatinya kepada semua orang, terutama para penderita DMM. Untuk prestasinya ini, Stepanek menerima Best Seller Award dari New York Times. Penghargaan juga diperolehnya dari Oprah Winfrey Show. Bahkan Jimmy Carter, mantan presiden Amerika Serikat, menyebutnya "My Hero".

Masyarakat telah memberikan pendapatnya, lantas apa pendapat Stepanek mengenai dirinya sendiri? Stepanek berkata, "Dalam hidup ini selalu ada badai. Kita harus melalui saat-saat berat. Namun kita harus ingat untuk tetap dapat bermain dalam badai, dan merayakan setiap kesempatan hidup yang telah diberikan Tuhan. Sekecil apapun itu. Kita pasti dalam melakuinya jika memiliki kepercayaan diri. Saya yakin dan percaya, Tuhan tidak akan pernah membiarkan saya jatuh dan terpuruk."

Stepanek meninggal dunia di sebuah ruman sakit khusus anak di Washington D.C. pada 22 Juni 2004 dalam usia 14 tahun. Lebih dari 1.350 orang, termasuk Oprah Winfrey dan Billy Gilman, menghadiri pemakamannya. Untuk mengenangnya, Madison Cross, putri musisi Christopher Cross menulis sebuah lagu yang berjudul He Was Just Like Me. Pada 2007, USA Today menobatkan sebagai salah satu dari 25 orang yang memberikan pengaruh abadi. Bagi Stepanek, kekurangan dan kelamahan bukan alasan untuk tidak hidup dan berkarya untuk sesama.

Renungan Pagi

Previous
Next Post »