Nats : Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati (1Samuel 16:7)
Bacaan : Kisah Para Rasul 9:36-39
Bila ditanya tentang pelayanan yang paling berharga bagi Allah, kebanyakan kita akan langsung berpikir tentang pelayanan gerejawi yang biasa dilakukan; misalnya memimpin pujian, menyanyi dalam paduan suara, penginjilan pribadi, pelawatan, dan sebagainya. Padahal, sesungguhnya pelayanan yang dilakukan bagi Tuhan bisa lebih banyak bentuk dan luas cakupannya.
Cerita tentang Dorkas membukakan wawasan kita tentang arti sebuah pelayanan. Alkitab tidak terlalu banyak memberi keterangan mengenai Dorkas. Ia hanya disebut sebagai seorang murid perempuan dari Yope, yang memiliki nama lain Tabita (ayat 36). Namun, Alkitab mencatat bahwa ia adalah wanita yang banyak berbuat baik dan memberi sedekah, khususnya menjahit pakaian bagi para janda (ayat 39). Jika dibandingkan dengan Petrus atau Paulus, nama Dorkas memang kurang populer. Pekerjaan yang dilakukannya pun tak sehebat murid Yesus yang lain. Namun, apa yang telah dilakukannya berharga bagi Allah.
Ya, inilah pelayanan yang berharga di mata Allah. Allah tidak menilai pelayanan dari seberapa banyak pelayanan yang telah dilakukan, tetapi dari sikap hati sang pelayan (1Samuel 16:7). Melayani Allah, sekecil apa pun, bila diiringi motivasi untuk memuliakan Allah dan dilakukan dengan tulus hati, maka pelayanan itu berharga bagi-Nya. Sebaliknya, meski pelayanan kita tampak luar biasa tetapi tidak dilakukan dengan tulus atau didasari motivasi memuliakan diri sendiri, maka hasilnya tak akan berarti di hadapan Allah. Sudahkah pelayanan kita didasari motivasi yang murni dan dikerjakan dengan tulus? -RY
PERBUATAN SEDERHANA YANG DILAKUKAN DENGAN TULUS
PASTI MENJADI BERKAT YANG BERHARGA
SABDA.org
EmoticonEmoticon