Nats : Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya (Galatia 6:7)
Bacaan : Amsal 29:15-17
Tak ada peristiwa yang "kebetulan". Setiap kejadian pasti ada alasannya. Dalam Alkitab, Yakub dikenal sebagai penipu. Bayangkan, Esau-kakaknya yang sedang lapar-ditodong hak kesulungannya, diganti hanya dengan semangkuk kacang merah! Ia juga menipu ayahnya yang sudah renta dan rabun dengan berpura-pura menjadi Esau, demi mendapat berkat kesulungan (Kejadian 25, 27). Setelah menikah pun Yakub mengelabui Laban, mertuanya, hingga mendapat banyak kambing domba (Kejadian 30).
Mengapa Yakub penuh tipu daya? Sebab ia dibesarkan dalam keluarga di mana sang ayah lebih sayang kepada Esau, sedang si ibu lebih menyayanginya. Ibunya pula yang mengajari Yakub membohongi ayahnya. Selanjutnya, Yakub mengadopsi pola asuh yang dialaminya sebagai model untuk mengasuh anak-anaknya. Ia lebih menyayangi Yusuf dan Benyamin, anak-anak yang lahir dari Rahel, ketimbang sepuluh anak dari ketiga istrinya yang lain. Akibatnya, saudara-saudara Yusuf menaruh dendam terhadap Yusuf dan membohongi Yakub dengan berkata bahwa Yusuf diterkam binatang buas, padahal mereka menjualnya sebagai budak.
Bagi Anda yang sudah menjadi orangtua, camkan firman Tuhan hari ini: "Jangan sesat! ... apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya" (Galatia 6:7). Hukum ini tak terelakkan, kecuali kita bertobat dan percaya kepada Kristus, sebab di dalam Dia kita menjadi ciptaan baru. Bangun dan didiklah anak-anak Anda dalam suasana pertobatan setiap hari; agar kejujuran, ketulusan, dan penerimaan seorang akan yang lain menjadi pola asuh dalam kehidupan keluarga Anda -SST
KEBOHONGAN MELAHIRKAN KEBOHONGAN
PERTOBATAN MELAHIRKAN KEJUJURAN
SABDA.org
EmoticonEmoticon