Nama saya Ludi Hasibuan. Melalui tulisan ini saya ingin bersaksi tentang pengalaman "pelepasan" yang dialami oleh saudaraku Ryan (17). Kisah ini diangkat berdasarkan kesaksian yang dialami, dirasakan, dilihat oleh Ryan. Semua ditulis berdasarkan cerita apa adanya. Tidak ada penambahan atau pengurangan.
Sabtu, 9 Januari 2004 saya bersama saudara-saudara berkumpul disebuah rumah dikawasan Pondok Kopi, Jakarta Timur untuk melakukan kebaktian "pelepasan" (melepaskan seseorang dari belunggu kuasa kegelapan). Kebaktian ini dipimpin oleh Pendeta Joshua Tumakaka dari Gereja Tiberias Indonesia.
Kebaktian dimulai pukul 17.00 WIB dengan mengangkat puji-pujian kepada Tuhan Yesus. Setelah itu dilanjutkan dengan doa dan mendengarkan firman Tuhan. Pendeta Joshua Tumakaka, meminta Ryan untuk membaca firman Tuhan dari Yohanes 10:10. Awalnya Ryan ngedumel dan melontarkan makian kenapa dirinya yang disuruh membaca firman Tuhan. Kenapa tidak orang lain yang disuruh membaca? Setelah dibujuk, ia mau membacanya tapi ia tidak bisa membaca firman tersebut melalui Alkitab yang diberikan ibunya. Setelah memakai Alkitab dari pendeta Johua Tumakaka, ia baru bisa membacanya. Ketika pendeta menjelaskan keselamatan ada pada diri Yesus Kristus, Ryan memperlihatkan tingkah laku yang melecehkan dan menghina pendeta.
Pendeta Joshua Tumakaka meminta Ryan untuk membaca kembali firman Tuhan. Ryan dengan nada marah dan menghina pendeta menolak permintaan tersebut. Tapi setelah dibujuk untuk membaca kembali, ia pun mau tapi ini untuk yang terakhir kalinya.
Pendeta Joshua Tumakaka mengakui kalau Ryan berada dibawah pengaruh kuasa gelap. Ia harus diselamatkan tapi sebelum itu dilakukan ia ingin agar kedua orang tua Ryan terlebih dahulu melakukan pertobatan dan pelepasan. Saat itu juga berlangsung pelepasan dan pertobatan dari kedua orang tua Ryan dan adik-adiknya. Setelah itu baru dilakukan pelepasan terhadap Ryan.
Ketika pendeta mendoakan dan memberikan minyak urapan kepada diri Ryan, Ryan pun menjerit-jerit kesakitan, memberontak dan marah. Padahal saat itu kondisi Ryan dalam keadaan sakit. Kaki kirinya patah dan belum pulih tapi ia mempunyai kekuatan yang luar biasa. Ia bisa memberontak melawan 5 orang dewasa yang berbadan besar. Ryan berubah menjadi liar, sorot matanya merah dan melotot. Ia memandang orang sekitarnya dengan sorot mata mengancam. Ia pun mengeluarkan kata-kata cacian, makian dan mengancam untuk membunuh orang-orang yang ada disekitarnya.
Saat itu diri Ryan berada di dalam dua dimensi atau dua kepribadian. Dimensi pertama adalah Ryan yang berteriak minta tolong diselamatkan oleh Yesus Kristus. Dimensi kedua adalah Ryan yang berada dibawah kendali kuasa gelap (ditangan Lucifer).
Ketika Ryan ada dalam dimensi pertama, ia memberitahu pendeta bahwa disekitar itu ada "Lucifer". Ia mengatakan kalau "Lucifer" lah yang mengikat dirinya. Ia meminta tolong untuk diselamatkan.
Dalam dimensi kedua, Lucifer mengatakan kalau Ryan telah diangkat sebagai salah seorang panglima kuasa kegelapan. Ia telah menjadi salah satu orang kepercayaan "Lucifer". Tugas Ryan adalah menjadi pengatur (operator) program computer yang bisa membuat semua manusia patuh dan menurut. Ryan yang akan bertugas mengatur manusia dengan memakai symbol 666.
Kamipun berdoa dan mengangkat puji-pijian kepada Tuhan Yesus untuk membebaskan Ryan dari tangan Lucifer. Dalam kondisi dimensi kedua, Ryan mulai memaki, mencaci, menghina, meludahi pendeta, memukul dan menendang orang-orang yang mendoakannya. Ryan bahkan dengan angkuhnya duduk seperti seorang raja yang sombong dengan mulut yang menyeringai (mungkin ini yang dimaksud senyuman sombong si iblis) serta tangan seolah-olah memegang tongkat. Ia memerintahkan para legion (setan yang diusir Yesus Kristus masuk ke dalam tubuh babi) untuk membunuh kami. Ia juga memerintahkan "Balthazor" (salah satu setan lainnya) untuk membinasakan kami semua yang ada disana. Disamping itu ia pun menghina dengan kata-kata bahwa keselamatan hanya ada ditangan Lucifer. Yesus tidak menyelamatkan, Roh Kudus bohong belaka. Bahkan Lucifer mengatakan bahwa Yesus tidak berhak lagi atas hidup Ryan karena Ryan telah menjadi milik Lucifer.
Kami tidak memperdulikan ocehan itu. Kami semua berdoa dan memanjatkan puji-pujian kepada Tuhan Yesus agar segera membebaskan Ryan dari Lucifer. Tiba-tiba Ryan memasuki dimensi pertama. Ia memberitahu pendeta dan semua orang yang ada disana bahwa dibelakang Lucifer terlihat ada cahaya putih terang penuh kemuliaan. Tuhan Yesus telah datang.
Tapi dalam sekejap Ryan masuk dalam dimensi kedua. Ryan yang berada ditangan Lucifer memaki Ryan yang memohon pertolongan Tuhan Yesus. "Untuk apa berteriak-teriak minta tolong dan memanggil Yesus. Ia tidak memiliki keselamatan!"
Kami lebih bersemangat lagi berdoa dan memanjatkan puji-pujian karena bala tentara surga sudah dekat untuk menolong dan menyelamatkan Ryan. Sementara Ryan dalam dimensi kedua bertambah marah, menghina, mencaci maki karena dirinya merasa semakin kepanasan.
Pendeta Joshua Tumakaka, mengajak seluruh orang yang ada diruangan ini untuk memasuki ruangan kudus karena akan diadakan perjamuan kudus. Yaitu untuk menerima tubuh dan darah Yesus Kristus. Kamipun berdoa dan menyanyikan pujian kepada Yesus Kristus. Ryan dalam dimensi pertama menerima perjamuan kudus berupa tubuh Yesus. Ketika ia memakan hosti, ia pun bergetar dan merasakan kesakitan yang luar biasa. Ryan berteriak kesakitan dan meronta-ronta. Saat hosti itu tertelan dalam mulutnya, Lucifer terpental dari dirinya. Ryan telah menjadi Ryan yang memohon perlindungan Tuhan Yesus. Ryan disuruh pendeta untuk mengaku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan meminta agar Tuhan Yesus menolong dirinya. Awalnya Ryan kesulitan tapi akhirnya ia bisa mengucapkan hal tersebut. Akibatnya Lucifer bertambah lemah dan kalah.
Tak lama kemudian Ryan berteriak, "Ada salib turun dari langit". Ia pun mengatakan kepada kami semua kalau "Lucifer, Legion dan Balthazor tengah berlarian karena diserang oleh malaikat dari surga". Ryan mengatakan kepada pendeta Joshua Tumakaka kalau dirinya melihat di sebelah kiri-kanan pendeta telah berdiri Malaikat Gabriel dan Malaikat Michael. Ia pun memberitahukan kalau dalam ruangan dan rumah ini telah dipenuhi oleh para malaikat untuk menjaga dan mengusir para setan.
Ketika akan memasuki tahap penerimaan darah Yesus dalam perjamuan ini, Ryan melihat ada darah tercurah dari langit. Saat itulah dirinya merasa terbebas seratus persen dari ikatan Lucifer. Ryan pun menangis tersedu-sedu bahkan ia meminta maaf kepada pendeta atas hinaan, cacian dan kata-kata kotor lainnya yang dilakukan oleh Lucifer. Ryan memberitahu kalau rumah ini telah dibentengi dengan kokoh. Di benteng itu terdapat pintu gerbang. Sekarang pintu gerbang itu terbuka dan masuklah dua merpati putih ke dalam rumah ini. Ryan juga memberitahukan kepada semua yang ada di dalam ruangan ini. Ia mendengar suara yang keras dan berdentam dengan wibawa. "Akan datang harinya dimana Aku akan menjemput umatKu."
Kami semua menangis penuh sukacita serta menaikkan ucapan syukur karena Ryan telah diselamatkan dan Tuhan Yesus telah memberitahu bahwa kedatanganNya yang ke dua kali sudah semakin dekat.
Ketika Ryan sadar kembali dalam kondisi normal, ia menceritakan awal mulanya ia terjerat oleh Lucifer. Beberapa tahun yang lalu sebelum tinggal di Jakarta ia berdomisili di Manado, Sulut. Suatu hari bersama ketiga temannya ia bermain perang-perangan disebuah bangunan tua. Ia melihat disekitar bangunan tersebut banyak mobil mewah yang sedang parkir. Hal ini membuat ia bersama temannya penasaran. Ada apa digedung tua itu? Merekapun mengintip. Ternyata disana sedang berlangsung sebuah upacara keagamaan, dimana semua orang memakai jubah hitam dengan tudung kepala. Di dalam gudang itu terdapat pentagram (symbol setan) dan ditengah ruangan itu terdapat upacara pemotongan bayi. Ternyata yang dilihat Ryan adalah sebuah upacara gereja setan. Ia melihat secara langsung sementara temannya lari dan yang satunya jatuh pingsan. Setelah kejadian tersebut dirinya mengalami sakit yang sangat parah. Ia nyaris meninggal dunia. Pada saat dalam kondisi kritis tersebut ia merasa didatangi oleh sesosok pria yang luar biasa gantengnya. Ia mengaku bernama Lucifer dan akan memberikan keselamatan pada Ryan jika ia mau menerimanya. Ryan yang saat itu berusia sekitar 12 tahun, mau menerimanya. Sejak saat itulah ia terikat oleh Lucifer.
Lucifer akan mengangkat Ryan sebagai salah satu panglimanya. Ryan diberi pengetahuan dan kepandaian mengenai computer. Ini terbukti dengan kemampuannya meng'hacker' (masuk ke situs pribadi secara ilegal) situs orang atau membobol pertahanan orang. Kemampuan Ryan dibidang komputer melebihi kemampuan yang dimiliki anak seusianya dibidang komputer. Selain itu Ryan akan menjadi pengatur/operator agar manusia menjadi penurut pada Lucifer dengan memakai symbol 666.
Ia diberitahu oleh Lucifer bahwa saatnya semakin dekat dan Ryan akan menjadi salah satu yang berkuasa didunia selama 3.5 tahun. Tetapi Ryan harus membunuh seseorang dengan panggilan Mongol. Mongol adalah salah seorang pengikut Lucifer yang telah berpaling. Ia kini menjadi pengikut setia Yesus Kristus.
Ketika Ryan diminta membaca Alkitab, ia melihat tulisan yang ada di Alkitab tersebut menjadi terbalik susunan katanya sehingga ia kesulitan membacanya. Setelah memegang Alkitab milik pendeta, ia baru bisa membacanya.
Ketika menyadari bahwa dirinya telah terikat oleh Lucifer, Ryan mencoba melakukan perlawanan. Ia melawan setiap kata Lucifer dengan kata-kata Tuhan Yesus Kristus. Tapi Lucifer pandai bersilat lidah. Ia memutar balikkan omongan dan fakta. Hal inilah yang membuat iman Ryan jadi bertambah lemah. Ia berhadapan dengan Lucifer si penghujat Tuhan. Iman Ryan yang masih berusia belasan tahun masih sangat lemah dan mudah terombang-ambing. Hal ini semakin memudahkan dirinya terjerat.
Sebelumnya bila berada dalam dimensi pertama, Ryan sering meminta bantuan kami untuk segera diadakan pelepasan sebab dirinya sudah tidak kuat lagi menanggung beban.
Dari pengalaman ini dapat ditarik kesimpulan : Ibilis/Lucifer tengah mempersiapkan diri menyongsong akhir jaman dimana manusia akan memakai tanda 666 melalui program komputer. Tuhan Yesus Kristus akan segera datang kembali ke dunia untuk yang ke dua kalinya karena akhir jaman sudah semakin dekat. Bertobatlah!
Oleh : Ludi Hasibuan
1 comments:
Write commentsDear Ludi,
ReplyAku Canovya dari acara SOLUSI
(nonton ya SOLUSI, di SCTV, Senin, 24.30 & di Ochannel Jakarta, Senin-Jumat, 20.00)
Solusi pernah menayangkan kesaksian serupa, narasumbernya Melanie Prasetya, dan tayangan kesaksian ini mendapat rank 1 di jamnya, dan banyak orang yg berespon dan bertobat lewat kesaksian ini.
Mau nggak kesaksian ini jadi berkat bagi banyak orang? Let’s make Jesus famous!
email kami ya di kesaksian@cbn.or.id
GOd bless,
EmoticonEmoticon