Kesehatian

KESEHATIAN MENDATANGKAN KUASA

Bahan Renungan Mazmur 133

Pembukaan :

Jika kita merenungkan Mazmur 133:1 kita mempelajari bahwa Tuhan menghendaki kalau kita hidup rukun bersama-sama dengan saudara seiman. Mazmur Daud berkata sungguh alangkah baik dan indahnya bila hidup kita dipenuhi dengan kerukunan. Kerukunan dan Kesehatian nampaknya menjadi satu kesatuan. Kita sama-sama akan mempelajari tema kesehatian yang mendatangkan kuasa.

Bila anda menghitung dengan kalkulator Anda, satu ditambah satu jawabannya adalah dua.  Tetapi, kalkulator Allah berbeda dengan kalkulator kita, satu ditambah satu bisa menjadi seribu, sepuluh ribu atau seratus ribu…  Karena bila dua orang sehati (satu orang ditambah satu orang), maka kuasa Allah bekerja dengan luar biasa.  Satu orang dapat mengalahkan seribu, tetapi dua orang dapat mengalahkan sepuluh ribu!

Yonatan dan pembawa senjatanya termasuk dalam hitungan sedikit orang yang mengerti prinsip ini.  Berdua mereka mendatangi perkemahan orang Filistin dengan senjata seadanya.  Yang lain berpangku tangan di perkemahan, karena senjata mereka telah dilucuti.  Di seluruh bangsa hanya Saul dan Yonatan yang memiliki senjata.  Hari itu Yonatan mengajak bujang pembawa senjatanya untuk menyerang, dan ide yang nampaknya tidak masuk akal ini langsung disetujui!

”Berkatalah Yonatan kepada bujang pembawa senjatanya itu: “Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang-orang yang tidak bersunat ini. Mungkin TUHAN akan bertindak untuk kita, sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang. Lalu jawab pembawa senjatanya itu kepadanya: “Lakukanlah niat hatimu itu; sungguh, aku sepakat.”  (1 Samuel 14:6-7)

Kisah nyata ini berakhir dengan gegap gempita, berdua, Yonatan dan bujangnya, menyebabkan para tentara yang gagah berani kehilangan nyali.  Rupanya semangat Yonatan dan bujangnya membuat bumi bergetar

It takes two wings for a bird to fly.
(Jesse Jackson)

KESEHATIAN MENDATANGKAN BERKAT

“Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.  Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (Matius 18:19-20)

Hanya dua orang!  Jumlah bukan merupakan masalah.  Syaratnya bukan jumlah, tetapi kesepakatan, kesehatian.  Bahasa asli sepakat adalah “sumphoneo” yang artinya harmonis, bersamaan, kompak, setuju.  Dari kata ini kita dapatkan kata simfoni, suatu paduan suara yang indah.  Simfoni indah yang dilantunkan oleh sebuah orkestra tidak berasal dari alat musik dan suara yang seragam.  Terompet melengking tinggi sementara cello berguman rendah.  Suara piano timbul dan tenggelam, di sela-sela iringan biola.  Namun mereka semua kompak melantunkan lagu di kunci yang sama.  Kesatuan (unity)Ta bukan berarti keseragaman (uniform).  Bayangkan bila semua pemain di orkestra adalah pemain piano, yang memukul nada yang sama pada ketukan yang sama.  Betapa membosankan!

No one can wistle a symphony.  It takes an orchestra to play it.
(H.E. Luccock)

Rupanya Tuhan menyukai simfoni kesehatian ini.  Bila Ia mendengarkan lagu-lagu merdu orkestra kesehatian, Ia segera menyuruh para malaikan memenuhi tempat itu dengan berkat. “Tempat itu” bisa berupa rumah tangga Anda, kantor Anda, maupun gereja dan kota kita:

“Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!  Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.  Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.” (Mazmur 133:1-3)

EMPAT “K” UNTUK MEMBANGUN KESEHATIAN

1.    KESAMAAN TUJUAN
Kesehatian tidak otomatis terjadi bila sekelompok orang berkumpul bersama-sama.  Bila para pemain musik datang dengan alat musik mereka masing-masing, bertemu tiap hari dan memainkan alat musik mereka, hal ini bukan jaminan bahwa mereka akan melantunkan lagu yang sama.  Perlu kesamaan tujuan, yaitu kesepakatan untuk memainkan lagu yang sama di kunci yang sama.  Bila tidak, bisa-bisa bukan simfoni indah yang kita dengarkan melainkan suara-suara fals yang menyakitkan telinga.  Apakah dalam keluarga Anda ada kesamaan tujuan?  Apakah Anda sudah mengenal tujuan kita bersama sebagai sebuah gereja?

Together we can change the world

2.    KOMUNIKASI
Dalam setiap orkestra, selalu ada konduktor yang mengatur para pemain musik.  Dengan gerakan-gerakan tangannya, ia berkomunikasi pada seluruh anggota orkestra, bagian mana yang main terlebih dahulu, apakah bermain dengan keras atau lembut, cepat atau lambat.  Demikian pula dalam keluarga dan gereja kita, komunikasi yang baik akan membuat seluruh tim mengerti apa yang diharapkan, bagaimana mereka dapat bersama-sama mencapai tujuan.  Komunikasikan dengan kata-kata yang positif keinginan Anda pada anggota keluarga yang lain.  Berikan kesempatan untuk tiap anggota keluarga berbicara dengan terbuka.  Dalam gerejapun, komunikasi sangat penting.  Gembala Satelit maupun Gembala Sel Pukat mengkomunikasikan tujuan kita bersama melalui kotbah, dan dorongan-dorongan yang membangkitkan semangat.  Dengarkan dengan teliti, agar Anda tidak memainkan lagu yang salah!

Praise loudly and blame softly

3.    KERJA SAMA
Bayangkan bila ada sebagian orang yang memang sangat ahli dalam bermain alat musiknya memutuskan untuk bermain sendiri tanpa mengikuti panduan lagu yang diputuskan oleh konduktor.  Walaupun mungkin permainan mereka bagus, tetapi tidak ada artinya bila tidak dilakukan dengan kompak bersama-sama pemain musik yang lain.  Apakah kita juga dapat bekerja sama dengan baik bersama dengan jemaat yang lain?  Apakah dalam keluarga, setiap anggotanya kompak mengikuti arahan dari kepala keluarga?

If you are not participating, you are not part of the team

4.    KOMITMEN
Ada orang-orang yang “tertarik” untuk melakukan sesuatu, tetapi ada juga yang membeirkan “komitmen” untuk melakukan hal itu.  Bila seseorang sekedar “tertarik”, ia akan mengerjakan hal tsb hanya dalam keadaan enak dan menguntungkan.  Komitmen memastikan bahwa kita akan bekerja dan maju bersama-sama, tidak peduli tantangan apapun yang menghadang kita.  Pemain musik yang tidak dapat memberikan komitmennya tentu saja tidak dapat dimasukkan dalam orkestra.  Apa jadinya bila ia tiba-tiba memutuskan untuk tidak naik panggung?  Tanpa yang satu ini, kesatuan tidak dapat terwujud.  Orang-orang yang berani memberikan komitmen mereka adalah orang-orang yang berani untuk berkorban dan melalui berbagai-bagai tantangan, untuk meraih keberhasilan yang lebih besar dari sekedar prestasi rata-rata.

Coming together, sharing together, working together, succeeding together.

Bila kita lihat, orang-orang yang dapat mengubah dunia adalah orang-orang yang memutuskan untuk bersatu.  Dua orang, Yonatan dan bujangnya, membuat sekelompok besar tentara Filistin ketakutan.  Dua orang bersaudara Wright, membuat pesawat terbang yang pertama, yang membawa revolusi pada cara kita hidup di abad ini. Tim yang memenangkan juara dunia sepak bola adalah tim yang bersatu.  Lagu-lagu yang menyentuh hati keluar dari orkestra yang kompak.  Keluarga yang kokoh, berdiri karena tiap anggotanya bersatu.  Dan gereja yang dapat mengubah komunitas, kota dan bangsa-bangsa adalah gereja yang tiap anggotanya bergerak mencapai tujuan yang sama, yang dikomunikasikan dengan positif, membangun kerja sama yang baik, serta berani memberikan komitmen mereka.

A job worth doing is a job worth doing together

Saudara - saudara sekalian semoga renungan ini bisa menjadi berkat bagi saudara yang membacanya, jika anda merasa diberkati, kirimkan kesaksian anda ke rumah renungan yah. God Bless You

Sumber : Jimmy Oentoro dan Berbagai Sumber

Cirebon, 5 Juli 2008

Dikirim oleh : Joshua Ivan Sudrajat S

Previous
Next Post »