Saya menulis ini untuk membayar janji saya untuk salah satu kawan saya. Dia beri pemikiran yang masuk akal untuk saya. Mudah2an 1000 orang yang baca ada 1 yang ngerti kesalahan fatal dalam islam.
Sulit rasanya untuk memulai mengingat hal-hal buruk ya. Apalagi kalau kejadian buruk itu jadi mimpi buruk selama 10 tahun! Jika saya hanya mempertimbangkan hati saya, saya rasa saya tidak punya keberanian untuk hal ini. Saya akan memulai sesuatu dengan kebenaran, yang untuk banyak orang muslim 'baik2 saja' adalah fiktif. Hoax! Saya sudah bilang sama kawan saya, saya hapus hoax dari kamus saya. Hanya saya dan satu orang yang saya sayangi, yaitu sobat saya yang tahu betul mengenai semua ini. Bahkan suami saya sekalipun tidak tahu persis apa yang saya alami.
Bisa dibilang, peristiwa ini yang memulai keingainan saya untuk cari tahu ada yang salah, tidak terbayangkan saya akan murtad karena semua ini. Sudah lama, peristiwa Mei 1998. Anda mungkin nonton di tv ya? Baca majalah? Koran? Saya bawa anda ke dalam peristiwa itu kembali. Saya dan sobat saya, saya panggil saja Lena, dia orang peranakan menado cina. Kami sobatan sejak kami SMP, atau mungkin sebelum masa SMP sudah terlalu lama. Bulan April sampai akhir Mei kami ikut satu training di Jakarta. Pagi itu saya dan dia sampai kampung rambutan dan kami pilih metromini untuk ngirit untuk ke tempat tujuan kami. Kami tidak pernah tahu ada apa di jakarta waktu itu, maklum kami sibuk nikmati hidup di Bandung. Pagi itu kami senang betul, karena kami berencana mau mampir di cianjur kalau pulang. Mau jalan2.
Kalau kami tahu akan mengalami sesuatu yang kami ingat (saya rasa akhirnya saya yang mengingat semuanya sampai sekarang), kami tidak akan ke jakarta hari itu. Saya sudah lupa tepatnya dimana saat itu, tapi metromini yang kami naikin tiba2 berjalan lambat dan berenti hampir di tengah jalan. Kami dengar banyak orang teriak2, kami pikir itu ada demo. Saya dan sobat saya seperti refleks saling pegang tangan.
"Kalau rusuh orang demonya kita lompat keluar yuk Len. Saya tidak suka yang rame2 kaya gitu, ntar digoyang2 tuh metromininya, kita naik ojeg yuk." Dia tidak berbicara apa2, hanya melihat saya waktu itu, hanya mengangguk2 kepala saja. Saya yakin betul saat itu kedengarannya bukan orang demo tapi orang teriak2, "kafir..kafir..turun...allahuakbar...gayang...cina..cina...kafir...".
Ada 4 orang naik ke metromini itu, sambil lihat2 pegang2 dorong2 orang. Aku mulai nangis waktu itu, takut sekali dan tidak biasa ada yang seperti itu. Lena makin peluk saya dan kami pegangan kuat2. Yang saya tahu waktu itu 2 orang maju ke arah belakang tempat kami duduk. Padahal ada bapak2 yg agak menghalangin kami. Tapi salah satu dari yang 2 itu tarik tangan saya waktu itu, kayanya mereka seperti mencari yang kristen atau dilihat muka tiap orang. Saya baru sadar kalau sobat saya itu memang kelihatan cina nya. Saya ditarik dan dia tanya KTP tapi saya tidak jawab. Sobat saya itu ditarik keluar dari tempat duduk, saya tidak lepaskan pegangan, percuma mau teriak protes, kejadiannya terlalu cepat dan rusuh. Saya ikut tertarik dan saya memang tidak mau lepaskan pegangan sobat saya itu.
Kami keluar metromini, yang satu paksa saya keluarkan KTP. Saya berpikir sobat saya yang lepas dari tangan, saya teriakin orang itu saya kena tempeleng satu kali dan kedorong masuk parit kecil, saya lari kejar sobat saya yang sudah ditarik masuk mobil (saya lupa lagi mobil apa hanya seperti angkutan umum, kurang jelas lagi). Saya teriak dekati orang2 itu, malah saya juga ditarik masuk sama2 dengan sobat saya saat itu. Kami hanya nangis teriak2 minta tolong tapi rasanya orang hanya lihat. Waktu itu rusuh sekali.
Kalian semua tidak akan berani untuk membayangkan apa yang kami alami. Di depan saya, saya saksikan bagaimana manusia berbuat seperti binatang. Jangan ada yang berani bilang itu biasa dalam kericuhan, itu biasa namanya musibah. Jangan pernah! Kalian yang coba berpendapat demikian tidak punya argumen yang kuat untuk saya. Tidak dulu, tidak sekarang.
Mau tahu yang buat peristiwa ini sangat membekas dan berarti untuk saya? Saat sobat saya diperlakukan seperti pelacur, sorang lagi coba berbuat hal yang sama terhadap saya. Tahu kalian apa yang dikatakan sobat saya, padahal dia sedang dalam kesakitan? Dia teriak panggil nama saya yang saat itu dalam keadaan menangis berontak? Dia teriak, "Lepasin dia...dia..muslim!!!"
Bisa bayangkan apa yang ada dipikiran saya? Orang berhati binatang itu berenti saat itu juga dan mendorong saya. Sobat saya pun di dorong ke arah saya sambil mereka tertawa2!! Sulit untuk saya bicara saat itu. Kami didorong keluar tidak tahu berapa jauh dari tempat kejadian, aku hanya bisa mapah sobat saya. Pakaian kami sudah tidak jelas, apalagi sobat saya. Kami hanya bisa nangis teriak saling peluk. Mimpi buruk yang tidak pernah saya lupakan seumur hidup. Aib besar untuk kami terutama untuk dia dan keluarganya. Kami dikasih kain sama orang yang jualan dipingir jalan. Kami jalan tidak tahu sampai berapa jauh. Hampir setahun setelah itu sobat saya meninggal karena dia shok berat dan jadi tidak mau makan minum. Saya yang pakaikan dia baju, suapin, saya yang temani dia sampai dia tidak bisa bergerak lagi. Saya pernah coba minta keadilan hanya pihak keluarga sudah tidak mau lagi.
Sekarang, siapa yang bisa bilang semuanya bohong? Hanya orang yang buta hati dan buta pikiran, yang diselimuti setan yang pungkiri semua. Saya sangat tersiksa betul dan mulai menyalahi diri sendiri tak terampuni karena saya tidak bisa berbuat apa2 untuk dia, tapi dia buat saya selamat saat itu. Mungkin ada diantara anda bicara, kenapa kamu tidak teriak dari awal kamu muslim? Dengar, inti masalahnya bukan disitu! Intinya: lihat, ada yang salah dengan islam. Itu yang penting. Sejak itulah saya mulai semakin semangat mendalami apa maunya allah swt, kenapa agama ini punya pasukan yang tidak punya hati? Memang tidak semua muslim jahat, tapi mereka punya pengajaran yang menghalalkan dan mengiming2in pengikutnya untuk berbuat bak binatang. Terserah pendapat saudara, contoh lebih ekstrim di luar sana jauh lebih banyak. Ini hanya untuk menyadarkan semua, kejahatan seksual itu ada saat kerusuhan itu. Itu kasih seorang sahabat untuk sahabatnya. Saya rasa dia akan sangat senang jika dia tahu saya sudah keluar dari agama yang salah dan mengenal apa itu kasih dan iman yang benar.
Pengirim : Restricted
EmoticonEmoticon