"Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil" - Ulangan 32:4
Bacaan : Mazmur 19:8-15
Ketika menjadi pelatih basket siswi kelas satu SAM di musim gugur 2005, saya heran betapa seringnya saya mendengar ucapan, "Itu tidak adil!"
Motivasi para siswi itu tampaknya tergantung pada anggapan mereka tentang adil atau tidaknya perintah saya kepada mereka. Apabila saya meminta beberapa siswi untuk berlatih bertahan, sementara yang lain berlatih lemparan bebas, saya akan mendengar suara, "Tidak adil!" Jika saya mengizinkan satu tim menyerang lebih lama daripada tim lainnya, saya akan mendengar, "Tidak adil!"
Begitu banyak situasi hidup yang meneriakkan, "Tidak adil!" SAya melihat banyak pasangan kristiani yang bergumul untuk memiliki anak, sementara yang lain diberkati dengan memiliki anak-anak tetapi lalu melecehkan mereka. Saya melihat banyak keluarga yang semua anaknya hidup dan sehat, sementara saya tidak memiliki satu anak pun. Saya melihat teman-teman yang rindu untuk melayani Allah, tetapi terhalang oleh masalah kesehatan.
Sebab itu, saya harus kembali pada kebenaran yang mendasar. Kita ini bukan hakim yang menentukan keadilan. Allah sendirilah yang menjadi hakim, dan Dia jauh lebih mengerti daripada kita mengenai berbagai rencana dan tujuan-Nya. Ini bukan masalah keadilan. Pada akhirnya, ini mengenai kepercayaan kepada Allah yang setia, yang benar-benar tahu apa yang sedang dilakukan-Nya. "Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil" - Ulangan 32:4
Hidup tidak pernah tampak adil. Namun, jika kita mempercayai Allah, kita selalu tahu bahwa Dia setia.
Renungan Harian edisi Desember 2006
EmoticonEmoticon