Hambatan Dalam Berdoa

Meski doa seringkali juga disebut sebagai nafas hidup orang Kristen, tapi banyak orang Kristen sekalipun yang mengalami hambatan dalam berdoa. Hambatan itu bisa jadi karena :

1. Kekristenan yang pura-pura.
Kita berdoa, tapi tak lagi percaya pada Yesus, Alkitab, dan kekristenan. Kita mungkin masih mendua hati, kita masih menggantungkan harapa pada sesuatu selain Kristus, kita masih sombong dan lebih percaya pada kemampuan diri sendiri. Bukan berarti Tuhan tidak akan mendengarkan doa orang yang belum percaya. Tapi, doa yang ingin Tuhan dengan dari bibri orang yang belum percaya adalah doa pertobatan. Kita mungkin juga tidak berdoa dalam nama Yesus. Ini bukan berarti setiap doa yang memuat kalimat "dalam nama Yesus" pasti dikabulkan. Betapapun indah dan meyakinkannya kata-kata doa, tidak akan berarti apa-apa jika tak ada iman. Berdoa dalam nama Yesus berarti kita memanjatkan doa kita dengan iman bahwa hanya kepada Yesus saja kita berdoa, dan bahwa hanya Dia saja yang bisa menjawab doa kita seturut dengan kehendak-Nya.

2. Doa duniawi; doa yang hanya mementingkan diri.
Yakobus 4:3-4 mendeskripsikan doa sejenis ini sebagai permohonan doa untuk hal-hal yang "hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu". Kita memperlakukan Tuhan sebagai mesin pemberi berkat, akibatnya kita hanya berdoa untuk hal-hal duniawi, hal-hal yang hanya menuruti keinginan daging kita. Lebih parah, ada juga yang bahkan merasa menerima 'nubuat' akan hal-hal yang indah bagi daging, padahal itu palsu. Hal ini sangat berbahaya karena nubuat palsu itu bisa jadi malah membuat kita memberontak pada Allah. Pastikan doa kita adalah menurut kehendak-Nya dan belajarlah mengenali suara Sang Gembala.

3. Tidak adanya pertobatan dan pengampunan.
Dalam Doa Bapa Kami, ada kalimat "ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami" - Matius 6:12. Ini masih berhubungan dengan hukum tabur tuai (lihat Mat 6:14-15). Akar pahit, sikap tidak mau berdamai dengan sesama atau dengan dirinya sendiri, dan sikap menghakimi juga dapat menjadi penghambat doa kita didengar Tuhan. Jika semua hal itu masih ada dalam diri Anda, yang Tuhan ingin dengar dari doa Anda saat ini adalah doa pertobatan dan melepaskan pengampunan. Anda juga dapat meminta bantuan doa dari saudara seiman untuk sama-sama berdoa mengenai ini.

4. Menyakiti orang lain
Hambatan yang lain dapat membuat doa Anda tidak dijawab adalah karena Anda masih menyakiti orang lain. Barangkali Anda masih marah setelah bertengkar dengan pasangan atau keluarga, dsb. Alkitab menyatakan bahwa jika kita datang ke hadirat Allah dengan hati masih menyimpan dendam atau kebencian terhadap sesama, kita harus membereskannya lebih dulu (Mat 5:23-24). Jadi, jika ingin doa kita didengar, sekali lagi kita harus lebih dulu bertobat, mengadakan pemberesan atau mengusahakan ganti rugi terhadap orang yang kita sakiti. Waspadai pikiran-pikiran yang berusaha merasionalkan pelanggaran dan dosa kita dengan berbagai macam dalih. PIkkiran itupun dapat menghambat doa kita didengar Tuhan karena Dia mengetahui isi hati manusia. Demikian pula jika memang benar bahwa Anda yang menjadi korban dari pelanggaran atau kejahatan orang lain, sikapilah itu dengan cara yang menyenangkan dan memuliakan Tuhan.

Previous
Next Post »