Sediakan Waktu

Nats : Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif (Efesus 5:15)

Bacaan : Efesus 5:14-21

Saya mendapat puisi ini dari sebuah e-mail yang dikirim seorang teman di Jakarta:

Sediakan waktu untuk berpikir, itulah sumber kejernihan.

Sediakan waktu untuk bermain dan bersantai, itulah rahasia awet muda.

Sediakan waktu untuk membaca, itulah landasan kebijaksanaan.

Sediakan waktu untuk berteman, itulah jalan menuju hidup bermakna.

Sediakan waktu untuk bermimpi, itulah yang membawa Anda ke bintang.

Sediakan waktu untuk mencintai dan dicintai, itulah hak istimewa dari Tuhan.

Sediakan waktu untuk melihat sekeliling, waktu Anda terlalu singkat untuk hidup dalam dunia Anda sendiri.

Sediakan waktu untuk tertawa, itulah musik bagi jiwa.

Sediakan waktu bersama keluarga, itulah mutiara paling indah.

Sediakan waktu pribadi untuk di bersama Tuhan, itulah sumber kekuatan.

Ya, bagaimana hidup kita; apakah akan bermakna dan berguna, ataukah akan berlalu dengan sia-sia tanpa arti, tergantung pada bagaimana kita mempergunakan waktu. Semua orang dikaruniai jumlah waktu yang sama; 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, 52 minggu setahun. Tidak kurang, tidak lebih. Dengan waktu yang sama itu, ada orang yang bisa berkarya besar bagi Tuhan dan sesamanya, tetapi ada juga orang yang "nol besar" alias tidak berkarya apa-apa selama hidupnya. Pangkalnya terletak pada pengelolaan waktu.

Rasul Paulus membedakan orang arif dengan orang bebal dari cara hidupnya. Cara hidup seseorang selalu berkenaan dengan cara ia menggunakan waktunya. Tergolong yang manakah kita? Orang arif atau orang bebal? -AYA

WAKTU TIDAK AKAN TERULANG, SEKALI BERLALU SELAMANYA BERLALU PERGUNAKAN WAKTU SEBAIK-BAIKNYA DAN SEBENAR-BENARNYA

Yayasan Gloria

Previous
Next Post »