Si kecil Joni diperintahkan Papa pergi ke kamarnya dan segera tidur. Lima menit kemudian
Joni: "Pa..."
Papa: "Ada apa?"
Joni: "Joni haus Pa. Bawain air dong"
Papa: "Tidak. Jangan pakai alasan itu. Ayo tidur! Matiin lampunya"
Lima menit kemudian
Joni: "Pa.....!"
Papa: "ADA APA LAGI!"
Joni: "Joni HAUS. Aku boleh minum ya"
Papa: "Kan Papa sudah bikang tidak! Kalau kamu ngomong lagi, Papa akan pukul pantatmu!"
Lima menit kemudian
Joni: "Paaaaa....."
Papa: "APA!!!!!!!"
Joni: "Kalo papa kemari mau mukul pantat Joni, sekalian bawain airnya ya Pa"
----------------------------
Mama: "Joni, sini!"
Joni: "Ada apa Ma?"
Mama: "Kamu benar-benar bikin Mama kecewa. Nilaimu kok makin jelek aja!"
Joni: "Tapi Ma, penerimaan Rapor kan baru besok"
Mama: "Mama tau. Tapi Mama besok mau belanja ke Singapur, jadi sekarang aja mama marahin kamu!"
----------------------------
Papa: "Joni! Kenapa nilai matematikamu jelek?"
Joni: "Abisnya Pa, Senin kemaren guru bilang 3+5 = 8"
Papa: "Lantas kenapa?"
Joni: "Hari Selasa bu guru bilang 4 + 4 = 8. Hari Rabu dia bilang 6 + 2 = 8. Kalo bu guru ngomongnya beda-beda begitu, gimana Joni tau mana yang benar?"
Papa: "#$&$*@&!$">>
----------------------------
Guru: "Joni, berapa tahun umur ayahmu?"
Joni: "Sama dengan umur saya Bu Guru"
Guru: "Kok bisa sama?"
Joni: "Dia kan baru jadi ayah sejak saya lahir bu guru"
----------------------------
Guru: "Joni, kenapa isi karanganmu yang berjudul "Anjingku" sama persis dengan isi karangan kakakmu? Kamu nyontek ya!"
Joni: "Nggak Bu. Anjingnya yang sama"
----------------------------
Papa: "Gurumu bilang kamu ini nggak bisa diajari apapun!"
Joni: "Itu makanya Joni bilang dia nggak berguna Pa!"
----------------------------
Guru: "Kamu lahir di mana?"
Joni: "Di Kalimantan Pak"
Guru: "Bagian mana?"
Joni: "Seluruh bagian badan saya Pak"
----------------------------
Guru: "Kenapa rambutmu nggak di sisir?"
Joni: "Nggak punya sisir bu"
Guru: "Kan bisa kamu pakai punya ayahmu"
Joni: "Ayah nggak punya rambut Bu"
EmoticonEmoticon