Vincent dan Alfredo baru saja berkenalan di sebuah kontes melukis. Mereka berdua sangat berbakat dan mempunyai karakteristik masing-masing dalam lukisan mereka. Tetapi pemenang kontes ini adalah Alfredo dan hasil lukisan para pemenang dipajang di sebuah pameran.
Salah seorang pengunjung pameran lukisan itu adalah seorang direktur sebuah perusahaan bergengsi, ia sedang merenovasi sebuah gedung kantornya dan berencana untuk membeli sebuah lukisan untuk dipasang di ruang kantornya yang baru. Ia terkesan dengan lukisan Alfredo dan membayarnya untuk membuat lukisan yang akan dipasang di ruang kantornya.
Alfredo begitu senang ketika mendapat kesempatan baik itu. Ia mencurahkan seluruh ide dan hatinya buat lukisannya. Ketika lukisan itu telah selesai dibuat, ia meminta ijin kepada pengelola gedung untuk mencoba memasangnya di gedung kantor yang sudah dijanjikan. Ia mengajak Vincent untuk memberikan pendapatnya. Ternyata gedung kantor itu belum selesai dibangun. Masih banyak tukang bangunan yang sedang bekerja, membangun tembok, mengecat dan sebagainya. Alfredo dan Vincent naik ke lantai 12 gedung itu dan langsung ke tempat bakal ruang kantor direktur. Mereka mencoba berbagai kemungkinan posisi lukisan itu, mencoba mencari letak yang paling tepat dan pas untuk dipasang supaya bisa dipertimbangkan desaini interiornya.
Sesaat ketika Alfredo melihat-lihat ke arah lukisannya, ia ingin mencoba melihatnya dari jarak yang lebih jauh. Perlahan-lahan ia berjalan mundur. Tiba-tiba Alfredo terbelalak melihat Vincent yang dengan cepat mencoreng lukisan Alfredo dengan cat milik tukang yang sedang berada disebelahnya. Alfredo marah bukan kepalang, ia segera berlari ke depan lalu menanyakan kenapa Vincent tega melakukan hal itu.
Sambil menunduk Vincent berkata, "Kamu hampir saja jatuh ke belakang. Kalau tadi aku berteriak mengingatkanmu, pasti kamu terkejut dan sangat mungkin untuk jatuh. Maafkan aku". Jadi yang Vincent lakukan adalah untuk menarik perhatian Alfredo supaya segera berjalan maju menjauhi pinggiran gedung yang belum jadi itu.
Terkadang hal yang baik yang Tuhan coba lakukan, menurut pandangan manusia adalah jahat. Padahal Tuhan sedang menolong hidup kita dari kejatuhan yang jauh lebih fatal akibatnya.
EmoticonEmoticon