Ganggulah Aku

Nats : ... sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem ... (2Samuel 11:1)

Bacaan : 2Samuel 11:1-27

Biasanya orang lebih suka berada di tempat yang aman daripada harus berpetualang dan meninggalkan kenyamanan. Begitu juga banyak orang kristiani sudah cukup puas dengan keadaan rohaninya yang "aman-aman" saja. Daripada memulai petualangan rohani yang seru bersama Tuhan, mereka lebih suka memiliki keadaan rohani yang monoton dan datar saja. Sedapat mungkin mereka berharap situasi akan terus stabil, tidak ada gangguan, masalah, ataupun hambatan.

Seorang yang luar biasa bernama Sir Francis Drake, merindukan petualangan rohani bersama Tuhan, sehingga saat keadaan "aman", ia berdoa demikian: "Ganggulah kami Tuhan, ketika kami berpuas diri karena mimpi-mimpi kecil kami menjadi nyata. Ketika kelimpahan harta benda membuat kami kehilangan rasa haus terhadap air kehidupan. Ketika kecintaan pada hidup ini membuat kami berhenti memimpikan kekekalan. Ketika keinginan kami membangun bumi baru meredupkan visi kami akan surga. Ganggulah kami agar berani berpetualang di lautan yang lebih luas, di mana badai akan memperlihatkan kuasa-Mu yang dahsyat!"

Doa di atas sebenarnya ingin menunjukkan betapa bahayanya sebuah tempat di mana kita merasa nyaman di situ. Lihatlah kehidupan Daud ketika jatuh dalam dosa perzinaan dengan Batsyeba. Ia jatuh bukan saat ia ada dalam pelarian atau peperangan yang menegangkan, tetapi justru saat ia santai di istananya yang nyaman.

Hati-hati jika kita sudah cukup puas dengan kekristenan kita selama ini. Daripada puas dengan kehidupan rohani yang biasa-biasa, sebaiknya kita berdoa meminta keberanian untuk mengalami perkara yang lebih besar -PK

KETIKA KITA BERPUAS DIRI DENGAN KEADAAN ROHANI KITA
ITU SAATNYA MEMINTA TUHAN AGAR IA MENGGANGGU KITA


SABDA.org

Previous
Next Post »