Pengalaman KKN

Shalom,

Rekan-rekan netter, saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya ketika KKN (Kuliah Kerja Nyata) tahun 1991.

Pada bulan Juli 1991 kami mendapat tugas KKN dari kampus kami Universitas Riau - Pekanbaru, lama pelaksanaan KKN adalah dua bulan sesuai dengan kurikulum di kampus. Kami ditempatkan di Desa Tenggayun Kecamatan Bukit Kapur Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau, Lokasi Desa ini persis berhadapan dengan Selat Malaka. Group kami berjumlah enam orang mahasiswa yang berasal dari berbagai Fakultas yang terdiri dari 4 cowok dan 2 cewek, dan hanya saya sendiri yang beragama Kristen.

Sebelum berangkat ke desa lokasi KKN saya tidak tahu mengenai kondisi desa termasuk komposisi penduduk, mata pencaharian, adat-istiadat, kebiasan dlsb. Kebenaran saya telat bergabung dengan group sehingga saya tidak terlibat diskusi-diskusi mengenai desa lokasi. Pendeknya saya buta tentang desa lokasi KKN yang akan kami masuki. Saya baru bergabung dengan teman satu group persis ketika akan memasuki Bus yang akan mengantar kami ke pelabuhan pemberangkatan. Rombongan kami berjumlah lebih kurang 100 Mahasiswa yang akan di sebar ke beberapa Desa di Kabupaten Bengkalis terutama di sekitar kepulauan Bengkalis.

Perjalanan menuju Ibukota kecamatan Bukit Kapur yaitu Sungai Pakning melalui jalur laut atau naik Kapal Laut yang di sebut juga Pompong (kapal laut yang terbuat dari kayu dan bermesin tempel), perjalanan ini ditempuh lebih kurang 6 jam. Di Ibukota Kecamatan (Sungai Pakning) kami di sambut oleh Camat Kecamatan Bukit Kapur. Kami di beri wejangan dan juga di beritahu tentang kondisi desa lokasi KKN sebenarnya. Saya sangat terkejut mendengar penjelasan Pak Camat, bahwa desa yang akan kami masuki yaitu desa Tenggayun termasuk salah satu desa yang paling rawan, penduduknya hampir semuanya muslim kecuali satu keluarga keturunan tionghoa. Desa tenggayun ini adalah sebuah desa yang menghadap langsung ke selat malaka dan dikelilingi oleh hutan karet rakyat yang tidak terurus, dan jalan menuju desa tengayun dari desa sepahat(desa tetangga) adalah jalan tanah yang selalu becek dan berlumpur karena sepanjang tahun tidak pernah terkenan sinar matahari langsung akibat tertutupnya sinar matahari oleh hutan karet yang tidak terurus tsb. Menurut Pak Camat, desa Tenggayun ini disebut paling rawan karena didesa tersebut masih banyak yang punya "ilmu" tinggi, dan sering ada yang meninggal karena terkena "ilmu" atau "racun".

Hari berikutnya kami berangkat dari Ibukota Kecamatan menuju desa Tenggayun dengan menumpang kapal laut pompong dengan lama perjalanan 4 jam. Kami dijemput oleh Kepala Desa setibanya disana. Pengalaman yang tidak terlupakan pertama sekali adalah ketika saya dibonceng oleh Kepala Desa dengan motor GL Pronya, motor jatuh dan kepala saya menghantam jalanan yang terbuat dari tanah keras, kepala saya pusing sekali dan perasaan mau muntah saja terus, ketika saya coba membuka mata yang terlihat hanya gelap, hitam dan tidak ada yang kelihatan semuanya gelap. Kemudian saya di tandu sampai ke rumah kepala desa, dalam hati saya berdoa kepada Tuhan agar saya di beri kekuatan dan disembuhkan segera. Saya di beri minum air putih dan saya coba buka mata lagi yang terlihat masih gelap dan hitam dan kepala rasanya sakit sekali dan hampir muntah karena rasanya mual, saya berkata dalam hati bahwa saya harus sembuh dan harus kuat.

"Tuhan tolong saya Tuhan", itu yang saya katakan dalam hati. Saya di tidurkan dan diminta istirahat akan tetapi saya menolak dan ingin duduk saja sambil bersandar ditempat yang terang yaitu di teras rumah Pak Kepala Desa, saya minta minum lagi dan setelah minum satu gelas saya buka mata pelan-pelan dan mulai kelihatan cahaya walaupun masih samar-samar, saya berkata lagi dalam hati bahwa saya sehat dan kuat karena Tuhan tolong saya. Satu jam kemudian saya sudah pulih dan mulai segar, Puji Tuhan dengan berkat dan kasihNya yang begitu Indah, akhirnya saya dapat kembali melihat Indahnya dunia ciptanNya.

Saya pulih kira-kira masuk waktu maghrib, rekan-rekan muslim beserta kepala desa melakukan sholat magrib di masjid didepan rumah pak kepala desa. Selepas pulang sholat maghrib rekan-rekan saya beserta Kades (kepala desa) mengatakan bahwa hampir semua jemaah masjid bertanya tentang saya dan kenapa saya tidak ikut sholat, akan tetapi pak kades mengatakan bahwa saya kurang sehat. Rupanya pak kades telah tahu dari rekan-rekan saya bahwa saya beragama kristen, dan dia berusaha menutupi hal itu kepada masyarakat desa.

Hari pertama di desa Tenggayun.

Pada saat sarapan pagi bersama kades dan keluarganya, kades berkata bahwa tadi malam ada tamu yang datang dan bertanya ke dia, tamu itu adalah "mahluk" penjaga desa yang berbentuk ular besar dan panjang, "mahluk" itu bertanya tentang saya karena kebetulan lokasi saya jatuh adalah lokasi perlintasan "mahluk" lain berbentuk harimau jadi-jadian yang sering melintas di hutan karet. Menurut kades biasanya orang yang jatuh dilokasi kami jatuh atau di tempat perlintasan mahluk tsb biasanya meninggal, mendengar perkataan kades tsb saya jadi merinding juga. Dan salah seorang teman saya sesama mahasiswa KKN rupanya mengetahui kedatangan "mahluk" ular tsb pada malam itu, karena teman saya ini juga punya semacam "ilmu" sehingga dia bisa melihat kedatangan "tamu" tsb. Dan rekan saya bersama kades rupanya malam itu kedatangan tamu "mahluk" tsb.

Kades memberi penjelasan kepada mahluk tsb bahwa saya berasal dari Medan Sumatera Utara dan ingin memberikan sesuatu yang berarti buat kemajuan desa. Sore harinya pak kades memberi tahu calon rumah posko KKN, ada dua rumah dan kami dibebaskan memilih salah satunya.

Kedua rumah menurut pak kades sama-sama bermasalah, rumah pertama disekelilingnya ditempati oleh orang-orang yang punya ilmu tinggi yang mempunyai racun yang mematikan, dan menurut kades biasanya racun peliharaan orang-orang tsb biasanya menuntut untuk membunuh nyawa manusia minimal satu orang dalam setahun, dan kalau tidak diikuti maka nyawa anggota keluarga akan melayang, sehingga seringkali ada nyawa yang melayang karena ilmu tsb, pilihannya adalah daripada anggota keluarga sendiri yang meninggal mending orang lain. Mendengar penjelasan tsb rekan-rekan saya dan saya juga pada ketakutan dan wajanya pada pucat semua.

Rumah kedua disekililingnya terdapat lokasi jin-jin dan mahluk-mahluk penjaga desa, dan seringkali disekeiling rumah kedua diadakan semacam pemujaan lewat sesajen dan sebagainya. Kami mengahadapi masalah pelik dalam memilih rumah posko KKN, kalau di ibaratkan seperti makan buah simalakama.

Perlu juga diketahui bahwa menjadi kades harus punya ilmu tinggi juga yang kira-kira sanggup mengatasi ilmu-ilmu masyarakat di sekelilingnya. Rekan-rekan saya semakin pucat saja mendengarkan tentang kedua rumah calon posko KKN tsb. Kita hanya saling pandang dan tidak tahu harus memilih yang mana, karena sama parahnya. Rekan-rekan cewek menyarankan agar kami kembali ke kampus di Pekanbaru dan tidak mengikuti KKN lagi, atau minta pindah lokasi KKN ke kampus. Semuanya pada terdiam tidak tahu harus bagaimana, akhirnya salah seorang cewek peserta KKN berkata, "Okelah sekarang kita bertanya ke Juanto karena dia sudah mengalami sesuatu setibanya didesa dan sampai pingsan lagi, nah sekarang bagaimana pendapat mu tentang kedua rumah tersebut, dan kami semua sekarang hanya menunggu keputusanmu".

Saya jawab begini, "Kemarin saya jatuh dan pingsan, kemarin itu saya memang harus jatuh dan sakit, jadi tidak ada hubungannya dengan mahluk atau apapun, ya saya jatuh karena jalannya licin berlumpur dan berlobang, coba anda bayangkan naik motor dengan kecepatan 60 Km/jam dan tiba-tiba masuk lobang yang lumayan dalam yah pasti terjungkal dan jatuh dan kebetulan saya tidak pakai helm, yah jadinya kepala saya langsung berbenturan dengan benda keras. Mengenai kedua rumah tsb, saya cenderung memilih rumah kedua yang disekelilingnya ada mahluk halus atau "orang bunian" daripada rumah pertama, karena kalau rumah pertama disekelilingnya banyak yang punya racun, kalau namanya racun pasti mematikan walaupun kita belum tahu jenis racun tsb dan sebaiknya kita menjauhi racun, untuk rumah yang kedua kalau anda sekalian percaya dengan mahluk halus atau "orang bunian" selama anda tidak menggangunya maka "orang bunian" tsb tidak akan menggangu anda". Dan akhirnya kami memilih rumah kedua.

Sore harinya kami langsung membersihkan rumah posko KKN kami yang merupakan Rumah Dinas Guru SD yang disekilingnya ditempat oleh mahluk halus atau "orang bunian". Pada saat kami membersihkan rumah tsb banyak juga penduduk yang datang dan kita bersendagurau, dan salah seorang penduduk desa namanya Pak Haji Hasan menganggap kami semua adalah muslim dan beliau mengatakan bahwa haram hukumnya orang kristen menginjak desa mereka, ngeri juga saya mendengarnya.

Sore hari seperti biasa rekan-rekan muslim sholat maghrib pada saat maghrib dan masyarakat bertanya kemana satu orang lagi kenapa tidak datang sholat????

Hari kedua di desa Tenggayun

Hari kedua di desa tenggayun atau hari pertama di posko KKN, ketika pagi hari kita bangun dan saling cerita ternyata kami semua mengalami mimpi ketika tidur. Dan kebetulan didesa ada Pak Haji keturunan arab, saya lupa namanya. Beliau lebih dikenal dukun putih karena kerjanya hanya ngobatin orang yang sakit karena diracun atau kena ilmu atau semacamnya dan bagi penduduk di desa tenggayun beliau ini sangat dihormati karena kesaktiannya dalam mengobati berbagai penyakit "aneh". Ketika kami bertemu dengan beliau, masing-masing kami menceritakan mimpi yang kami alami.

Masing-masing teman bercerita bahwa mereka ketemu mahluk, ada yang seperti penunggang kuda bawa pedang, ada yang bersorban kuning dan tinggi besar dan lain-lain. Dan ternyata menurut Pak Dukun putih orang bunian tsb adalah penunggu desa atau orang bunian yang menjaga perbatasan desa sebelah timur, barat, utara dan selatan dan juga orang bunian yang tinggal di sekitar posko KKN yang kami tempati.

Ketika giliran saya ditanya, saya katakan bahwa saya dalam mimpi ketemu orang tua yang botak, saya bertanya kepada orang tua tsb, "Pak, katanya desa ini angker dan menakutkan", dan orang tua tsb menjawab, "Tidak ada yang perlu ditakutkan di desa ini, selama kalian bermaksud baik". Nah ternyata si orang tua botak yang datang ke mimpi saya tidak di kenali pak haji alias dukun putih tsb, dan dia bingung siapa yah????. Dan menurut saya hal ini adalah petunjuk baik bagi saya, agar saya tidak takut di desa ini.

Hari-hari berikutnya

Kita di desa ini tidak boleh makan sembarangan menurut nasehat bapak kades dan bapak dukun putih karena bisa fatal akibatnya, dan sudah banyak korban yang timbul karena kena racun atau "ilmu". Dan kita juga di nasehati untuk tidak memberi perhatian lebih kepada anak gadis atau pemuda desa, karena kalau kita memberikan perhatian kepada mereka bisa-bisa kita tidak ingat siapa-siapa kecuali hanya ingat mereka saja dan bisa lupa pada keluarga, atau bahasa lainnya kena pelet.

Kalau masyarakat desa mengadakan hajatan kita dilarang untuk makan dan minum oleh kades dan pak haji dukun putih, kecuali kalau mereka hadir disana, ini juga warning keras dari mereka buat kami. Kami serba susah di desa ini, karena kami sebagai mahasiswa KKN ingin membangkitkan rasa kebersamaan dan semangat mereka untuk membangun desa, akan tetapi sangat susah menyampaikan hal ini kependuduk karena penduduk tidak bisa dikumpulkan kalau tidak di masjid selepas sholat, tantangan berat juga. Begitu juga pemuda desa, mereka harus dikumpulkan dan diajak ngomong di masjid.

Memang sewaktu perkenalan mahasiswa KKN dengan penduduk desa diadakan di sekolah SD disekitar posko kami. Dan kebetulan kades bisa mengajak mereka berkumpul, disanalah saya paparkan tentang program yang akan kami laksanakan di desa. Merubah cara pandang masyarakat yang sudah lama dengan cara mereka sendiri sangat-sangat susah, misalnya saya telah mengalami jatuh ketika pertama sekali masuk desa ini karena disebabkan jalanan selalu licin dan berlumpur, saya jelaskan ke penduduk alangkah lebih baik kalau pohon karet jangan terlalu rapat dengan jalan agar sinar matahari dapat sampai langsung ke jalanan sehingga jalan dapat kering dan tidak selalau berlumpur. Jadi pohon-pohon karet di kiri-kanan sepanjang jalan (lebih kurang 3 km) harus di tebang untuk memberi sinar matahari mencapai tanah, karena lebar jalan hanya 3 meter jadi praktis jalanan selalu tertutup dan terlindungi oleh daun karet dari sinar matahari. Pendapat ini tidak disetujui oleh kebanyakan penduduk desa, katanya siapa berani menebang pohon karet kami maka orang tsb akan segera meninggal, ancamannya maut!!!!!!!!.

Saya jelaskan pelan-pelan ke penduduk desa. Pada minggu berikutnya selepas sholat jumat masyarakat desa kita ajak gotong royong untuk membersihkan dan memperbaiki jalan utama desa yang selalu tertutup pohon karet. Pertama sekali tidak ada yang berani untuk menebang pohon di sekitar jalanan, akhirnya saya minta untuk ditebang dan semua pohon karet yang berjarak 2 meter dikiri-kanan jalan harus di tebang demi perbaikan jalan, dan anehnya setelah kita mulai ternyata tidak ada yang protes atau marah dan akhirnya jalanan jadi terang dan sinar matahari sampai ke jalanan, padahal hal ini telah berlangsung tahunan dimana tidak ada yang berani untuk menebang pohon karet dikiri-kanan jalan. Sungguh Allah luar biasa dia mampu merubah cara berpikir masyarakat desa untuk menebang pohon dikiri-kanan jalan yang praktis menutup jalan dari sinar matahari, Allahku luar biasa jadi ingat saya dengan lagu ini.

Saya seringkali keluar masuk mesjid di desa ini bukan untuk sholat akan tetapi untuk mengajak masyarakat atau pemuda desa untuk berubah, dan biasanya setelah mereka habis sholat baru saya masuk ke mesjid. Karena teman-teman saya yang muslim kurang Percaya Diri bicara didepan orang banyak dan kurang mampu mengajak masyarakat untuk berbuat sesuat bagi desanya, akhirnya saya harus ikut, walupun saya beda agama dengan mereka, namun saya yakin bahwa penduduk desa mau berbuat sesuatu yang terbaik bagi desanya.

Pernah suatu kali ketika selepas rapat pembentukan karang taruna RW 5 di masjid RW 5, kita diajak oleh ketua RW ke rumahnya untuk bicara lebih detail mengenai program pengembangan di lingkungannya, kami bertiga langsung ikut ke rumah ketua RW sedang teman saya yang tiga lagi pulang ke posko KKN. Akan tetapi ketika baru menginjak tangga rumahnya, saya sudah mencium bau kemenyan, alamat tidak baik ini pikir saya. Ketika dipersilahkan duduk kita disuguhi minum teh manis panas, sambil cerita mengenai program di RW 5, kita sambil lirik melirik satu sama lain bertanya apakah kita harus minum atau tidak?, kalau tidak diminum bisa-bisa tuan rumah marah dan tersinggung, kalau diminum mungkin bisa fatal akibatnya. Pokoknya kita bingung. Dan akhirnya saya berdoa, "Ya Tuhan Yesus, mari berkati minuman ini untuk kesehatan kami. Amin".

Setelah berdoa langsung saya minum dan diikuti oleh teman-teman saya yang lain. Ternyata kepergian kami kerumah ketua RW 5 di ketahui oleh Bapak Dukun putih atau pak haji keturunan arab (lupa saya namanya), menurut dia syukur saudara bertiga selamat, karena sudah 42 orang yang bertamu kerumah itu makan dan minum dan ke-42 orang tsb meninggal, puyeng saya mendengar ini, dan selanjutnya sebenarnya bapak ketua RW 5 tidak punya ilmu akan tetapi yang punya ilmu itu adalah istrinya yaitu sejenis ilmu "leak" kalau di bali dimana kepalanya bisa terbang dan pisah dari tubuhnya untuk menghisap darah dan menghabisi lawannya atau orang yang tidak dia senangi, dan sudah 42 orang korban dari ilmu tsb.

Ketika bangun tidur saya cubit lengan saya, oh ternyata saya masih hidup, ternyata Tuhan Yesus jauh lebih kuat dari apapun di dunia ini, saya selamat dari ketakutan akan kematian karena minum teh di rumah bapak ketua RW 5, Saya memang sengaja bawa alkitab ke lokasi KKN dan selalu berdoa ketika mau tidur, doa-doa saya selalu di jawab oleh Tuhan Yesus, Puji Tuhan Allah maha besar, Dia selalu ada disisimu setiap saat. Saya merasakan betapa dekatnya Tuhan dengan saya karena Dia tidak membiarkan saya celaka.

Dari hari ke hari saya semakin akrab dengan penduduk, karena saya coba juga mengajar di SD pagi harinya dan mendatangi rumah penduduk setiap sore bergantian dari rumah yang satu ke rumah yang lain tetapi tanpa menikmati makanan dan minuman dari mereka, karena biasanya waktu kunjungan saya kerumah peduduk saya buat sesingkat mungkin.

Teman-teman saya yang muslim selalu bisa melihat sesuatu yang gaib atau mahluk halus sedang saya tidak pernah bisa melihatnya, pernah suatu kali kami mandi agak maghrib di sungai, nah teman-teman bisa ngeliat bayi yang masih merah mandi dan berenang dengan cekikikan di sungai dan saya tidak bisa melihatnya.

Saya melihat kuasa Tuhan dengan nyata

Ketika kami di desa KKN juga ada perayaan tahun baru islam atau lebih dikenal 1 Muharram dan saya ikut membantu, karena rekan-rekan meminta saya jadi panitia. Lebih repot lagi nih melaksanakannya.

Pada malam puncak perayaan 1 Muharram yang dipusatkan di masjid besar desa tenggayun, saya berangkat bersama teman-teman yang lain mau menuju mesjid, pada saat baru dijalan besar atau berjarak 50 meter dari posko KKN saya kembali menoleh kesamping mau melihat kembali ke arah posko KKN, dan pada saat itulah SAYA MELIHAT DENGAN NYATA KUASA TUHAN, SAYA MELIHAT CAHAYA SUNGGUH SANGAT TERANG YANG BERDIRI TEGAK SEPERTI SALIB, CAHAYANYA SANGAT TERANG DAN MAMPU MENERANGI SEKITARNYA YANG GELAP KARENA MALAM, YANG MEMBUAT SAYA SEMAKIN TERPESONA DENGAN KUASA TUHAN INI ADALAH KARENA SALIB BESAR BERCAHAYA TERSEBUT BERDIRI TEPAT DILOKASI YANG DIKATAKAN PENDUDUK DESA SANGAT ANGKER ATAU LOKASI ORANG BUNIAN, JADI TIDAK ADA YANG ANGKER BAGI ANAK TUHAN, KUASA TUHAN SUNGGUH SANGAT DAHSYAT.

Dengan penampakan ini saya ambil hikmahnya ada tiga yaitu, pertama adalah hanya mengikut Kristus saja yang benar, karena Dialah terang dan kebenaran itu, yang lain pasti tidak benar, karena Kristus telah menyelamatkan saya di kayu salib dan yang kedua kuasa Tuhan melebihi segalanya termasuk alam maut dan kematian, karena saya melihat bahwa salib itu berdiri di tempat yang kata orang tempat angker atau tempat mahluk-mahluk halus atau jin berada, jadi Tuhan mengalahkan kuasa kematian dan mengalahkan kuasa jin atau mahluk halus. Ketiga, Tuhan menyatakan kasihNya ke pada saya, ternyata dia mengasihi saya jauh melebihi pikiran saya.

Salib bercahaya tersebut tidak bisa dilihat teman saya yang muslim, sehingga dia bertanya sambil menggoncang tubuh saya "Ju, kamu sedang ngapain, kamu lihat apa sih?". Saya berpikir mungkin ada kuburan kristen di sekitar sini sehingga saya lihat ada salib, ternyata setelah cahaya itu pudar disana tidak ada kuburan kristen malah hanya tanah yang rata dan saya periksa tempat itu tidak ada kuburan kristen, lagian mana mungkin ada kuburan kristen, karena penduduk desa sudah mengharamkan kristen menginjak desa mereka.

Jadi menurut saya tidak ada tempat yang angker, sama juga di Desa Tenggayun tidak ada tempat yang angker dan tidak ada "racun" dan "ilmu" yang merajalela selama Tuhan beserta kita, dan saya yakin desa ini pun akan aman selamanya, karena Tuhan telah menampakkan diri lewat salibNya yang bercahaya di desa ini.

Setelah persitiwa tsb saya semakin dekat dengan penduduk desa, dan akhirnya pemuda desa tahu bahwa saya kristen dan malah mereka menawarkan untuk mengantar saya ke ibukota kecamatan (sungai pakning) setiap sabtu dan dijemput kembali hari senin, agar saya dapat kebaktian setiap hari minggu di gereja di sungai pakning.

Menjelang akhir KKN di desa tsb, saya selalu di sertai Tuhan buktinya saya selalu sehat dan semakin dekat kepada penduduk, dan menurut penduduk desa Tenggayun hanya saya mahasiswa KKN yang dekat dan kompak dengan penduduk desa, teman saya yang lima lagi menurut mereka kurang dekat dan kompak dengan mereka padahal mereka satu keyakinan dengan penduduk desa.

Diakhir masa KKN saya berbicara kepada Pak Haji Hasan dan mengatakan bahwa saya beragama kristen, dan dia berkata "Tidak apa-apa nak karena semua agama mengajarkan yang baik", syukur puji Tuhan bahwa pak haji hasan bisa juga menerima perbedaan dan tidak menolak saya lagi.

Begitulah pengalaman saya di lokasi KKN pada tahun 1991 di Desa Tenggayun Kecamatan Bukit Kapur Kabupaten Bengkalis, dimana saya merasakan dan melihat langsung kuasa Tuhan. Allah bekerja luar biasa selama saya berada di lokasi KKN.

Saya kembali menuliskan pengalam ini agar teman-teman mendapat berkat dan selalu dikuatkan dalam setiap pencobaan, karena Tuhan tidak pernah jauh dari kita,juga agar saya tetap dekat dengan Tuhan dalam suka maupun duka, dan agar saya tidak lupa dengan KasihNya yang sungguh ajaib.

Dan tujuan penulisan ini adalah mengenang kembali masa-masa KKN dan mengharapkan agar pembangunan di desa tenggayun lebih maju dan penduduk di sana mengalami damai sejahtera sekarang dan selama-lamanya.

Sekalian saya mau mengajak rekan-rekan netter untuk bernyanyi : "Allahku luar biasa, Yesus ku luarbiasa....... dst."


Terimakasih

Tuhan memberkati kita semua


Jakarta, 23 November 2000

Yang dikasihi Tuhan Yesus
Previous
Next Post »

1 comments:

Write comments
August 19, 2022 at 12:26 AM delete

Wow..Yesusku Dahsyat..Luar Biasa Tuhan..Terpujilah NamaNya..

Reply
avatar