Dahaga

Nats : "Tuan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air" (Yohanes 4:15)

Bacaan : Yohanes 4:13-19

Ketika Glynn Wolfe meninggal di usia ke-88, tak seorang pun mencarinya. Setelah ditunggu sekian minggu, akhirnya pemerintah mengubur jenazahnya di kuburan tanpa nama. Ironisnya, Glynn pernah tercatat di Guinness Book of Records sebagai pemegang rekor pria yang paling banyak menikah. Ia telah 29 kali menikah dan 29 kali bercerai juga, karena tidak puas dengan pernikahannya. Ia meninggalkan banyak istri yang masih hidup, banyak anak, cucu, bahkan buyut. Namun, tak seorang pun sudi menemaninya sampai ia meninggal.

Seperti Glynn, banyak orang haus akan cinta kasih lalu berusaha mencarinya di tempat yang salah. Mereka mengira bahwa dengan menemukan "orang yang tepat", hidup akan terpuaskan. Padahal, tidak ada orang yang tepat. Itu juga yang dialami oleh perempuan Samaria yang sudah punyai lima suami (ayat 18). Ia masih mencari pria lain, karena haus cinta. Tak seorang pun dapat mengisi kesepian hidupnya. Tak ada pria sempurna yang dapat menyenangkan dirinya dalam segala hal. Ia ibarat orang yang kehausan lalu berusaha meminum air laut. Dahaganya bukan hilang, ia malah makin haus! Yesus menyatakan bahwa yang dibutuhkan perempuan itu adalah "air hidup" (ayat 14,15). Hanya kehadiran Allah yang dapat mengusir kesepiannya. Hanya kasih Allah yang bisa mengisi ruang kosong dalam hatinya.

Jika kasih Allah telah memenuhi hati, kita akan mengalami kepuasan hidup. Akibatnya, kita tidak lagi sibuk mencari orang yang tepat. Sebaliknya, kita akan berusaha menjadi orang yang tepat bagi orang lain. Tak lagi menjadi seorang pengemis kasih, tetapi menjadi penyalur kasih -JTI

KASIH SEJATI TIDAK MENCARI ORANG YANG TEPAT
TETAPI BELAJAR MENJADI ORANG YANG TEPAT


SABDA.org

Previous
Next Post »