Allah di Dalam Celah Kehidupan Sehari-hari

Pada suatu ketika, ada sebuah negara yang jauh dan yang diperintah oleh seorang raja yang kejam. Tangan besinya dapat mencapai kepada setiap sudut kehidupan rakyatnya- kecuali satu. Walaupun ia berusaha sekeras-kerasnya, ia tidak mampu menghancurkan iman rakyatnya kepada Allah.

Di dalam rasa frustasinya, akhirnya ia memanggil penasihat-penasihatnya dan menanyakan kepada mereka, “Di tempat mana aku dapat menyembunyikan Allah supaya rakyat akhirnya lupa akan Allahnya?”

Salah seorang menyarankan untuk menyembunyikan Allah di bagian sisi gelap dari bulan. Gagasan ini dipertanyakan, karena para penasihat khawatir bahwa kelak para ilmuwan akan menemukan suatu cara menjelajahi ruang angkasa dan akhirnya Allah akan ditemukan lagi.

Seorang lain menyarankan untuk menyembunyikan Allah dalam bagian yang terdalam dari samudera. Namun, juga gagasan ini bermasalah, sehingga ditolak.

Dengan demikian, gagasan lepas gagasan diperdebatkan dan akhirnya tidak ada yang disetujui. Sampai seorang penasihat yang tertua dan paling bijak punya gagasan yang cemerlang, Ia berkata, “Mengapa kita tidak menyembunyikan Allah di suatu tempat di mana orang tidak berpikir sedikitpun untuk mencarinya?” Dan ia menerangkan seterusnya, “Bila kita menyembunyikan Allah di dalam celah kehidupan manusia sehari-hari, mereka pasti tidak akan menemukan Dia.”

Dan demikianlah, gagasan ini dilaksanakan. Dan menurut banyak orang, manusia di negeri itu sampai hari ini masih mencari Allahnya.

Previous
Next Post »