Kekuatan Kontrol, Penerimaan, dan Pilihan

Kekuatan Kontrol

Anak perempuan kami baru saja lulus dari Occidental College. Ia mengenakan topi dan gaun wanita, namun tidak memiliki rambut. Ia baru saja menyelesaikan tahap ketiga kemoterapi karena menderita Acute Myologenous Leukemia.

Kemudian datang kabar menakutkan, penyakt itu kembali kambuh. Saya mempelajari kamajuan dari pengobatan penyakit ini dan memperoleh beberapa artikel tentang berbagai model pengobatan dan mendapati beberapa rumah sakit menawarkan transplantasi sumsum tulang dari orangtua untuk anak. Kami pun dites, ternyata Susan dan saya memiliki kecocokan sumsum 1:20.000. Dengan doa dan ketekunan, Susan tetap hidup dan terbebas dari leukemia hingga 18 tahun kemudian. Puji Tuhan!

Sebuah studi yang dilakukan di Stanford Arthritis Center, para pasien di dorong unutk mengontrol hidup dan penyakit mereka dengan membuat keputusan akan pengobatan yang sesuai dengan mereka dan membuat program olahraga untuk diri mereka sendiri. Mereka yang keadaannya membaik merasakan suatu kekuatan untuk mengendalikan penyakit mereka. Namun yang merasa tidak dapat mengontrol hidup mereka, keadaannya tidak membaik atau malah bertambah buruk.

Kita wajib ikut mengontrol pengobatan medis kita. Tidak peduli apakah yang kita bicarakan adalah rasa lelah atau masalah medis lainnya. Yang jelas, ini sangat penting untuk dilakukan.

Kekuatan Penerimaan

Dalam sebuah penelitian, ada 116 pasien yang mengalami pelepasan retina. Mereka berhasil mendapatkan perawatan medis dan operasi yang hebat dengan tingkat kepulihan yang bermacam-macam. Seberapa baik kesembuhan mereka, sebagian tergantung pada tingkat penerimaan akan hasil operasi. Mereka yang berhasil adalah yang memandang kelemahan kesehatan mereka dapat diatasi. Mereka memutuskan bahwa hal tersebut tidak akan mengganggu hidup mereka yang sangat berarti. Setelah melakukan semua yang mereka bisa, mereka menerima hasil yang ada, dan dengan bantuan Allah melakukan yang terbaik. Ada waktunya untuk kedua hal ini.

Penerimaan bukan berarti ketidakberdayaan, tetapi merupakan kesadaran bahwa perjuangan selanjutnya sia-sia sehingga Anda pun memilih pendekatan yang lain. Panjatkanlah doa agar Anda mendapatkan ketentraman untuk menerima hal-hal yang tidak dapat diubah. Dan tidak ada seorang pun, selain Allah, yang dapat mengontrol segala sesuatu.

Kekuatan Pilihan

Ketika Allah menempatkan Adam dan Hawa di Taman Eden, salah satu atribut paling penting yang Dia berikan adalah sebuah pilihan. Mereka dapat memilih untuk patuh kepada kehendak-Nya atau menentang-Nya. Di samping itu semua serangan yang meneka kita, Allah juga memberi kita kemampuan untuk membuat banyak pilihan yang menghasilkan ketaatan kepada Allah, kebaikan sementara, dan kebaikan kekal kita. Pilihan kita adalah tetap teguh pada arah yang kita tuju.

Musa, berbicara atas nama Allah, memberi tahu bangsa Israel, "Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, ... jadi pilihlah kehidupan" (Ulangan 30:15,19). Alkitab penuh dengan contoh-contoh individu atau bangsa yang diberi kesempatan membuat pilihan. Dengan demikian kita dapat menemukan banyak contoh tentang pilihan-pilihan yang bagus, adil, dan yang buruk. Pilihan yang tepat dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati.

Tidak peduli apa pun situasi yang Anda alami, Anda memiliki pilihan yang akan membuat segala sesuatunya begitu berbeda pada masa sekarang, masa depan, dan selamat akhir hayat Anda; sebagai tambahan, hal ini juga akan mempengaruhi orang-orang di sekitar Anda.

Sumber : Mengatasi Keletihan dan Stress, Dr. Dwight L. Carlson, ANDI

Previous
Next Post »