Berdoa Dengan Iman

"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat" - Ibrani 11:1

Kata "dasar" (NIV: being sure) berarti jaminan, fondasi, atau substansi. Dengan demikian, iman merupakan jaminan atau bukti, tetapi untuk mewujudkan iman tersebut kita perlu melakukan tindakan nyata. Meski demikian, semua kembali kepada otoritas Allah.

Terkadang keterbatasan kita menjadi penghalang untuk melakukan banyak hal, tetapi itu dapat diselesaikan dengan doa yang dilandasi iman. Berikut ini adalah tiga hal yang harus diperhatikan terkait berdoa dengan iman.

  1. Berdoa dalam nama Yesus
    "Demi nama-Ku.. mereka (orang percaya) akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh" - Markus 16:17-18
    Ada hal penting di sini, jika meminta sesuatu dalam nama-Nya kita harus berdoa. Bila kesembuhan merupakan kehendak-Nya, tidak berdoa untuk kesembuhan berarti tidak taat. CH Spurgeon mengibaratkan nama Tuhan Yesus sebagai "buku cek bank iman".
  2. Berdoa dengan Roh Kudus
    Ada kalanya kita tidak tahu apa yang harus kita doakan. Dalam situasi demikian, kita harus berdoa semampu kita. Dan Alkitab berjanji, Roh sendiri akan berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan (Roma 8:26). Jadi kita hanyalah alat-Nya, soal hasil akhir Dialah yang menentukannya.
  3. Hasil berdoa dengan iman
    Dalam Kisah Para Rasul pasal 3, orang lumpuh tersebut merasa heran akan kesembuhannya. Namun ia harus mencoba melompat dengan kakinya. Artinya, untuk memperoleh berkat, kita harus berserah penuh kepada Tuhan. Dan jikalau orang itu tidak sembuh, itu adalah kehendak-Nya pula. Jadi tidaklah bijaksana bila mengatakan ketidaksembuhan merupakan manifestasi karena kurang iman. Bagian kita mari kita lakukan, dan bagian Allah akan dilakukan-Nya.

Sumber : Apa yang harus dilakukan kala orang Kristen jatuh sakit?, Dilwyn Price, ANDI 2005

Previous
Next Post »