Hakikat Doa

"Ya, Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." - Lukas 22:42

Bacaan : Lukas 22:39-46

Mengisahkan tentang seorang anak yang sedang diajar oleh bibinya. Keponakannya ini tidak bisa berkonsentrasi, padahal biasanya ia dapat menyimak pelajaran yang diberikan kepadanya. Ternyata ia kehilangan kelerengnya, sehingga itu membuatnya susa berkonsentrasi. Tiba-tiba anak itu berkata, "Bibi, bolehkan aku berlutut, berdoa meminta Allah menemukan kelerengku?". Bibinya mengijinkannya, kemudian anak itu berlutut, menutu berdoa. Setelah itu dia kembali pada pelajarannya. Keesokkan harinya, bibinya khawatir kalau doa keponakannya tidak terjawab dan bisa melemahkan iman anak itu, lalu ia bertanya, "Sayang, apakah kau sudah menemukan kelerengmu?". "Tidak Bi, tetapi Allah membuatku tidak menginginkan kelereng itu lagi." jawab anak itu.

Berapa banyak kita menuntut agar Allah selalu menjawab setiap doa kita? Sama seperti ilustrasi tersebut diatas, Tuhan memang tidak selalu menjawab "Ya" pada setiap doa kita, namun Dia bisa mengambil keinginan kita yang bertentangan dengan kehendak-Nya. Itu semuanya dimaksudkan agar kita tidak menyalahgunakan doa, yaitu meminta sesuatu kepada Tuhan dengan tujuan untuk memuaskan nafsu kita sendiri (Yakobus 4:3). Doa seperti ini jika dikabulkan justru akan mencelakakan diri kita sendiri.

Glenn Clark menulis, "Masalah terbesar dari doa adalah bagaimana mengijinkan dan membiarkannya mengalir, dan Allah akan menjawab dengan cara-Nya." Sayangnya kita justru berdoa hanya untuk menyampaikan "paksaan-paksaan" kita melalui kata-kata kepada Tuhan. Kita hanya ingin kehendak kita tercapai dan bukan kehendak Allah yang terjadi. Belajar dari doa Yesus di taman Getsemani kita tahu bahwa hakekat doa adalah bagaimana menaklukkan kehendak diri sendrii di bawah kehendak Allah. Membiarkan rencana Allah yang terjadi dalam hidup kita. Dalam doa yang didasarkan atas kehendak Allah, percayalah bahwa Dia selalu memberikan yang terbaik, pada saat yang terbaik juga di dalam hidup kita. (Amos)

DOA ADALAH MENAKLUKKAN KEHENDAK DIRI KITA DI BAWAH KEHENDAK ALLAH

Renungan Harian Spirit

Previous
Next Post »

1 comments:

Write comments