"Dan tanda sunat itu diterimanya sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua orang percaya.." - Roma 4:11-12
Mengacu pada pembacaan ayat hari ini, rasul Paulus memasukkan nama Abraham sebagai contoh nyata kepada jemaat di kota Roma. Bukan suatu kebetulan nama ini disampaikan oleh rasul Paulus. Memang Abraham bukanlah seorang yang berasal dari keturunan Roma, namun bukan berarti ia tidak dapat dijadikan contoh dan teladan bagi mereka yang ada di kota Roma. Apa yang menjadi daya tarik dari seorang yang bernama Abraham ini? Bukankah ia manusia biasa yang bisa juga mengalami kegagalan? Bukankah ia juga ada kelemahan?
Abraham, nama ini diberikan sendiri oleh Tuhan kepadanya. Nama ini diberikan Tuhan sebagai sebuah 'penghargaan' terhadap seorang manusia yang mau menderngar suara Tuhan dengan tanpa kompromi sedikit pun (Kejadian 17:5). Melalui nama ini, Tuhan telah menetapkannya menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Penetapan ini diterima Abraham karena dia telah menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap panggilan Tuhan. Bahkan komitmen yang tinggi ini juga dia berikan waktu Tuhan memintanya untuk disunat saat usianya sudah 99 tahun.
Paulus mengisahkan peristiwa itu sebagai langkah yang 'berani' untuk seorang pria seperti Abraham. Itulah sebabnya, rasul Paulus mengambil contoh tentang diri Abraham untuk menunjukkan bahwa Abraham adalah seorang yang perlu dijadikan teladan bagi semua orang percaya baik mereka yang telah menynatkan diri maupun yang belum menyunatkan dirinya.
Buat kita yang sekarang ini sedang mengalami pergumulan apa pun juga, renungan hari ini mengajak kita untuk mengambil tindakan iman seperti yang pernah dikerjakan oleh Abraham. Suatu tindakan iman yang 'berani' atas dasar pengenalan yang benar tentang Tuhan. Oleh sebab itu, mari kenali Tuhan dengan benar dan lebih baik lagi agar kita dapat mengikuti jejak iman Abraham. Tuhan memberkati. (FW)
Sumber : Roti Surgawi edisi September 2009
EmoticonEmoticon