Tumor Payudara

(Karisma - Bandung)

Mama saya terkena penyakit tumor payudara dan dokter langsung mengatakan kalau penyakit itu harus segera dioperasi besok. Sepulang dari rumah sakit mama saya menangis terus menerus, saya juga jadi serba salah.

Kejadian itu hari sabtu. Dan besoknya saya bertanya, "Ma, minggu ini mau ke gereja tidak?"

Mama bilang, "Mau, mama percaya sama Tuhan kog, apalagi minggu itu ada perjamuan kudus". (minggu kedua bulan Februari 2001)

Sebelumnya mama sudah menyiapkan botol kecil untuk minta anggur perjamuan kudus agar bisa dioleskan di payudaranya, saya dan keluarga memang orang kristen walaupun bukan seorang pelayan Tuhan yang baik.

Sejak umur 3 tahun saya menjadi seorang kristen yang biasa-biasa saja. Memang dulu saya pernah menjadi guru sekolah minggu tapi karena kemudian kelas 2 SMA saya pindah sekolah karena sesuatu hal maka saya berhenti melayani Tuhan. Saya hanya pergi ke gereja setiap minggu di Bandung bersama Mama dan kadang adik saya 2 orang.

Tapi minggu itu saya benar benar tergerak supaya mama saya bisa didoakan oleh pendeta. Dan pendeta itu mendoakan & tumpang tangan atas mama saya. Setiap malam mama berdoa dan menangis, saya kasihan melihatnya, saya takut mama banyak berpikir kemudian darah tingginya naik.

Mamah saya baru berumur 45 tahun sedangkan darahnya 220/120 itu sangat tinggi sekali untuk seorang wanita. Saya berpikir kita sebagai manusia memang harus berdoa tapi kita juga harus berusaha karena dokter itu juga dipakai Tuhan untuk melakukan banyak hal, saya anjurkan mama supaya ke dokter lagi. Walaupun dengan tubuh yang menggigil karena takut ke dokter akhirnya mamah pergi juga dengan diantar papa.

Setelah itu dokter yang ke 2 ini mengatakan kalau mama harus di check-up tapi mamah enggak mau dan besoknya mamah malah pergi ke Sinshe dengan diantar papa untuk minta obat dan di tusuk jarum.

Hari selasa 20.02.2001, sedangkan saya sendiri seorang staff di sebuah toko buku sebagai adm selalu minta tanda tangan store manager untuk menandatanganin laporan saya, kebetulan waktu itu saya minta tanda tangannya sore dan saya langsung simpan di meja boss saya dengan menginggatkan supaya besok pagi sudah selesai.

Paginya laporan yang sudah ditandatangani saya ambil dari mejanya dan saya bawa keruangan saya untuk dirapikan, ternyata ada selembar kertas yang tertulis akan diadakan KKR di Istana Muara (Bandung) saya hanya lipat kertas itu dan memasukan ke tas saya karena saya pikir lumayan buat kipas kipas di angkutan kota nanti.

Dan sesudah pulang kerumah saya buka tas itu dan ingat akan kertas KKR Kesembuhan Ilahi oleh pendeta Alex Iranata kemudian saya berikan pada mama. Itu awalnya.

Dan kemarin kamis 22 Februari 2001 mamah saya ikut KKR itu bersama adik saya yang nomor 3 saat itu didepan mimbar ratusan orang yang minta didoakan tapi pendeta tersebut mengatakan bahwa ada seorang ibu muda yang ada benjolan di dadanya dan saya minta ibu maju. Mama saya bilang seperti ada yang menuntun untuk maju ke depan banyak orang. Mama naik keatas mimbar dan didoakan dan apa yang terjadi? Oh, puji Tuhan mama saya sembuh. Mama saya sembuh, benjolan di Payudaranya sebesar kentang hilang. Bukankan itu semua karya Tuhan? Banyak orang disembuhkan. Yang lumpuh bisa berjalan bahkan menggendong kursi rodanya, yang buta bisa melihat, yang tuli bisa mendengar, sungguh karya Tuhan indah.

Doa kita tidak dijawab secepat yang kita inginkan tapi jawaban Tuhan selalu tepat pada waktunya. Amien.

Semoga kesaksian ini bisa membawa berkat bagi semua dan memperkuat iman percaya kita. Satu lagi yang indah, mama saya akan dibaptis bulan ini. Dan papa yang berlatar belakang kepercayaan lain yang kuat mau pergi ke gereja. Itu mujizat Tuhan karena dibalik kesedihan, kesusahan ada sesuatu yang indah bahkan begitu indah sudah Tuhan siapkan buat kita agar kita selalu menerima yang terbaik. Karena Tuhan sayang pada kita dan mengasihi kita

H A L E L U Y A.. Tuhan Memberkati...

Previous
Next Post »