Sapaan Damai

Nats : Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai (Yakobus 3:18)

Bacaan : Yakobus 3:13-18

Ketegangan antara Amerika Serikat dengan Korea Utara sejak perang Korea lebih dari setengah abad lalu, tidak pernah reda. Bahkan, isu nuklir Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir membuat hubungan mereka semakin kritis. Upaya diplomasi melalui perundingan berjalan sangat alot.

Atas prakarsa bersama, rombongan musik New York Philharmonic dari Amerika, menggelar konser musik di Teater Agung Pyongyang, ibukota Korea Utara, pada tanggal 26 Februari 2008. Konser yang diusung oleh tim berjumlah 350 orang itu mendapat sambutan luar biasa. Banyak orang yang menyaksikan langsung atau melalui siaran televisi, terharu dan meneteskan air mata. Konser itu berhasil merengkuh hati warga Korea. Rupanya cara ini telah menjadi sapaan damai yang lebih ampuh ketimbang gunboat diplomacy (diplomasi ancaman perang) dan ancaman embargo.

Di dunia ini, sebuah dalil berkata, "Untuk menegakkan perdamaian, kita harus siap berperang." Namun kiranya dalil ini tak dianut oleh anak-anak Tuhan yang memiliki hikmat "dari atas". Firman Tuhan mengajak kita untuk menegakkan perdamaian dengan cara yang berkebalikan dengan dalil dunia; kita harus menunjukkan kelemahlembutan (ayat 13)! Kita juga harus rela menghilangkan segala keirihatian, egoisme, dan sifat memegahkan diri—yang kerap kali menjadi pemicu ketidakdamaian (ayat 16). Selanjutnya kita diminta untuk memiliki hati yang murni, pendamai, peramah ... (ayat 17). Melalui jalan inilah kita akan menuai damai (ayat 18). Inilah tantangan kita hari ini; menjadi pembawa damai di mana pun kita berada —NDA

KEKERASAN LEBIH SERING MENIMBULKAN MASALAH BARU

SABDA.org

Previous
Next Post »