Mazmur 22:27 berkata, “Biarlah hatimu hidup untuk selama-lamanya...”
Ya, ternyata tidak semua yang bernyawa mempunyai hati yang hidup. Ada banyak orang yang masih bernyawa, masih penuh dengan aktivitas hidup, sehat secara jasmani, tapi hatinya mati. Tidak bisa lagi tersentuh dengan penderitaan orang lain, tidak peduli dengan siapapun, tidak ada yang bisa dialirkan dari dalam hatinya. Juga tidak kenal yang namanya belas kasihan, yang dia cari hanyalah keuntungan. Tidak ada lagi pelayanan, yang tercecer hanyalah kegiatan. Tak lagi punya gairah dengan Tuhan, cuma keagamawian yang masih tersisa. Itulah orang yang masih bernyawa tapi hatinya tidak hidup. Betapa mengerikannya hidup yang seperti ini. Padahal segala sesuatu dalam hidup manusia, terpancarnya dari hatinya. Kalau yang di dalam hatinya mati maka “kematianlah” yang disebarkan. Sehingga apapun yang disentuh menjadi mati. Saudara, mintalah supaya hatimu selalu hidup. Sebab segalanya diawali dan ditentukan dengan yang di hatimu. Renungankanlah ...
By His Grace,
Pdt. Petrus Agung Purnomo
Warta Jemaat Vol-22, tgl 31 Mei – 1 Juni 2008
EmoticonEmoticon