Nats : Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, ... yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11)
Bacaan : Yeremia 29:1-23
Apakah Anda pernah melihat tukang obat yang "praktik" di pasar-pasar dengan tenda lebar dan gelegar musik serta loudspeaker-nya? Waktu kecil, saya senang melihat tukang obat semacam ini. Terutama karena di mata saya waktu itu, si tukang obat begitu hebat dan meyakinkan. Ada macam-macam obat; dari obat sakit gigi sampai rematik. Di mulut si tukang obat, semua tampak sangat ampuh!
Tampaknya begitu juga suara nabi-nabi palsu yang ikut dibuang ke Babel. Mereka bernubuat; umat akan segera pulang ke tanah perjanjian, umat Yehuda akan kembali berjaya (Yeremia 28:2-4,11). Siapa yang tidak senang mendengar penghiburan bahagia atas nama Tuhan? Wajar bila umat terhibur. Namun, nubuatan mereka palsu. Yeremia, nabi Tuhan, meradang melihat kepalsuan ini. Jadi, ia menulis surat kenabian bagi saudara sebangsa yang terbuai kepalsuan itu: "Dirikanlah rumah ... menikahlah ... usahakanlah kesejahteraan kota ... masih 70 tahun lagi waktu bagi Babel ... jangan teperdaya ucapan nabi palsu" (Yeremia 29:4-10).
Ya, Yeremia menyampaikan berita yang berbeda, "Sebab Aku tahu rancangan-Ku tentang kamu ... yakni rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan ..." (ayat 11). Namun itu tidak berarti umat bisa pulang sekarang. Tidak, umat masih harus menjalani masa pembuangan. Ini kehendak Tuhan. Berat. Betul, tetapi melaluinya Tuhan sedang merancang kebaikan di masa depan.
Jalan menuju masa depan kerap kali adalah jalan masa kini yang terjal. Siapa yang berani bertahan dan maju bersama Tuhan meski "dalam ketidakpastian hidup", akan melihat karya Tuhan yang pada akhirnya akan dilihat sebagai kebaikan —DKL
TUHAN ADA DI DEPAN; DIA MEMIMPIN KITA
JUGA SELALU ADA DI SISI; DIA MENEMANI KITA
SABDA.org
EmoticonEmoticon