Bob dan Tuhan berdiri bersama, mengamati pertandingan kasti. Tim Surga sedang bertanding melawan Tim Neraka. Tim Surga sedang melakukan pukulan, skornya adalah nol nol. Itu adalah saat akhir dari putaran ke sembilan dan sudah dua kali bola keluar. Mereka berdua mengamati ketika Kasih sebagai pemukul berikutnya, menuju ke lapangan. Kasih langsung berhasil memukul bola di lemparan pertama, karena Kasih tidak pernah gagal.
Pemukul berikutnya adalah Iman, yang juga berhasil memukul bola di lemparan pertama, karena Iman bekerja dengan Kasih. Pemukul berikutnya adalah Hikmat. Tim Neraka berusaha curang dalam melempar bola. Ketika Hikmat melihatnya, ia membiarkannya lewat, karena Hikmat tidak menanggapi kecurangan. Tiga kali bola curang dibiarkan dan Hikmat bebas berjalan, karena ia tidak menanggapinya. Sekarang semua kandang sudah terisi.
Tuhan menoleh kepada Bob dan berkata akan memasukkan pemain bintanya-Nya. Maka Kasih Karunia masuk ke lapangan. Bob memandanginya. Kasih Karunia tidak terlihat hebat. Tim Neraka juga memberi tanggapan yang serupa. Mereka semua tenang dan menertawakan Kasih Karunia. Berpikir telah menang, tim neraka melempar bola sekenanya. Di luar dugaan, Kasih Karunia memukul bola lebih keras dari siapapun. Tetapi Tim Neraka tidak kuatir, pemain tengahnya, Penguasa di udara, mengulurkan tangannya. Tetapi bola terus meluncur mengenai kepalanya dan membuatnya terjatuh, lalu Home Run, mereka berhasil memenangkan pertandingan itu. Tim Surga menang.
Tuhan lalu bertanya kepada Bob mengapa Kasih, Iman dan Hikmat bisa mencapai kandang tetapi tidak bisa memenangkan pertandingan itu sendiri. Bob mengaku tidak tahu. Tuhan lalu menjelaskan, “Jika kasihmu, imanmu atau hikmatmu bisa memenangkan pertandingan, maka kamu akan berpikir kalau kamu bisa memenangkannya dengan kekuatanmu sendiri. Tetapi Kasih Karunia menolongmu untuk menyelesaikan semuanya. Kasih Karunia-Ku adalah sesuatu yang tidak bisa dihentikan oleh setan.
1 comments:
Write commentscerita yang menarik
Replydan sangat kreatif
saya suka
EmoticonEmoticon