Berdoalah Dengan Iman

Tuhan selalu memberkatiku dengan secara berkelimpahan sepanjang hidupku. Ketika aku masih belajar di sekolah, dan ketika aku tahu dengan pasti bahwa aku akan gagal dalam ujianku, Tuhan telah menolong aku dengan angka-angka yang bagus. Untuk ujianku 10+1, aku tahu dengan pasti bahwa aku tidak akan dinaikkan ke 10+2, karena hasil ujianku jelek, sementara mereka amat ketat dalam menaikkan murid ke tingkat 10+2.

Namun sekali lagi Tuhan menolongku. Tahun itu, kepala sekolahku dipindahkan, dan sebagai akibatnya, ia mengatakan bahwa semua murid patut dinaikkan ke 10+2. Puji Tuhan! Selama pendidikanku sebagai seorang insinyur, Tuhan pun melakukan banyak mukjizat.

Aku sering memohon kepada Tuhan, agar aku memperoleh seorang suami yang baik. Ketika aku berada di tahun akhir dari pendidikanku di universitas, aku harus mengerjakan proyekku yang terakhir. Aku pergi ke sebuah pusat komputer untuk bergabung. Sebenarnya, aku tak begitu suka untuk berada di pusat komputer itu, karena di dekat rumahku pun ada sebuah pusat komputer. Namun ada sesuatu yang mendorongku dengan kuat agar aku ikut di pusat komputer itu. Dan di tempat itulah, Tuhan memperkenalkan aku kepada calon suamiku. Ia merupakan kakak kelasku. Aku merasa tertarik kepadanya dan sebaliknya ia pun sering mengadakan percakapan dengan aku.

Aku meminta pertolongan dan bimbingan kepada Tuhan. Setelah enam bulan, kami berdua dapat saling membagi segala sesuatu yang berada dalam pikiran kami. Aku sementara merahasiakan hubungan kami karena aku tahu dengan pasti, bahwa orangtuaku pasti tidak akan menyetujuinya. Aku berdoa dan berdoa kepada Tuhan untuk menolongku. Teman lelakiku pun berusaha untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Sementara aku banyak menerima lamaran untuk menikah, namun dengan kasih setia-Nya, tidak ada satu pun yang cocok bagiku. Temanku bahkan berusaha bekerja di Timur Tengah, namun tak berhasil.

Sementara, orangtuaku mulai ragu-ragu dan akhirnya aku mengaku semuanya kepada mereka tentang hubungan kami. Ayahku sangat marah. Bahkan ia menolak untuk bercakap-cakap denganku selama lebih dari dua setengah tahun. Aku terus berdoa tak henti-hentinya dan akhirnya dia mendapatkan pekerjaan di dekat rumahnya. Kemudian, Tuhan berkenan mengubah sikap orangtuaku. Kami selanjutnya menikah enam bulan kemudian. Pujilah Tuhan! Kami saling mengasihi satu dengan yang lain. Tuhan telah memberkati hidup keluarga kami. Kini, kami sudah menikah hampir satu tahun.

Inilah kisah perjalanan hidupku yang dikuasai oleh kasih setia dan anugerah Tuhan yang begitu ajaib! Karena itu, percayalah kepada Tuhan dan berdoalah kepada-Nya. Berbicaralah kepada-Nya. Ia pasti akan menjawab semua doa kita. Percayalah kepadaNya. Memohonlah kepada Tuhan supaya Anda bersabar dan senantiasa menanti akan kedatangan waktu-Nya. Ia adalah Bapa kita dan tidak ada sesuatu yang mustahil bagi-Nya. Terpujilah nama-Nya! Haleluya!

Maemi

Previous
Next Post »