SETELAH BERJALAN MELEWATI jembatan emas bercahaya, Tuhan membimbing-ku pada sebuah tempat dimana ada bayi-bayi kecil dan bayi-bayi mungil—banyak diantaranya terlihat seperti baru dilahirkan—mereka di-pelihara. Ruangan yang sangat besar, seperti sebuah gudang, tak mewah atau indah. Di-penuhi dengan bayi-bayi mungil yang telanjang dan terbaring berdekatan satu dengan yang lainnya. “Mengapa banyak sekali bayi-bayi mungil disini?” saya bertanya,
“Bayi-bayi mungil dari ibu-ibu yang tak menginginkan-nya. Aku akan Jaga bayi-bayi-nya!” Tuhan menjawab-ku.
“Apa yang akan Engkau lakukan terhadap mereka, Tuhan?”
“Jika ibu-ibu mereka diselamatkan, mereka dapat mengambil bayi-bayi mereka kembali.”
“Apa yang terjadi jika ibu-ibu mereka tidak diselamatkan? Apakah yang akan Kau lakukan?”
“Ibu-ibu lain akan memiliki mereka saat semua anak-anak-ku masuk kedalam Kerajaan.”
Lalu saya mengerti bahwa bayi-bayi mungil ini telah di gugurkan dari rahim-rahim ibu-nya, lalu saya menangis. Yesus berteriak, “Aku tidak suka Aborsi!” Suara-Nya dan kelakuaan-Nya bertambah sukar dan marah, saya sadari, setelah itu dan disana, bahwa ini-lah pesan yang segera akan saya bagikan pada siapa saja yang mau mendengarkannya.
Tuhan tidak menyukai Aborsi. Hal itu adalah salah satu dosa terburuk kepada-Nya. Yesus-lah yang mengatakan, “Biarkan-lah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan melarang mereka;sebab mereka-lah yang empunya Kerajaan Allah” (Markus 10:14). Yesus mencintai anak-anak kecil, dan dapat kulihat belas kasihan yang lembut pada Bayi-bayi Aborsi yang mungil ini sebagaimana saya melihat dan mendengarkan-Nya.”
(Akhir kutipan)
Mem-Fiolasikan pengadilan-Nya, Mem-profokasikan Murka-Nya, Tuhan telah memberikan peringatan setelah peringatan! Anda harus berpegang pada apa yang benar, dan menolak apa yang salah!
EmoticonEmoticon