Seputih Kertas

Bacaan : Mazmur 51

Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.- Mazmur 51:7

Apa yang ada dalam benak Anda ketika menatap seorang anak kecil? Kepolosan, keluguan, wajah tanpa dosa, lucu, imut, dsb. Mungkin itulah jawaban Anda. Tetapi benarkah mereka manusia yang dilahirkan tanpa dosa? Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa semua manusia yang terlahir ke dunia ini sebagai keturunan Adam adalah orang yang berdosa (Roma 3:10). Hanya Yesus Kristus lah yang dilahirkan bukan dari benih keturunan Adam sehingga hanya Dia satu-satunya yang terlahir tanpa dosa.

Ada ungkapan yang mengatakan bahwa anak-anak adalah ibarat selembar kertas putih yang belum dicorat-coret. Ungkapan ini tidak sepenuhnya salah karena mereka memang dibesarkan dengan “coretan” alias didikan dari orang dewasa. Mereka akan terbentuk sebagaimana coretan yang kita buat. Namun soal dosa, mereka tidaklah dilahirkan dalam keadaan suci tanpa dosa bak selembar kertas putih.

Mengapa hari ini kita perlu menyadari kebenaran ini? Sebagai orang dewasa, khususnya orang tua, sudah sewajibnya kita menyadari bahwa anak-anak juga perlu diselamatkan oleh Kristus. Mereka adalah orang-orang yang suatu saat kelak akan diadili di pengadilan Allah sama seperti kita. Apabila kita mengabaikan keselamatan mereka, ini sama halnya dengan membiarkan mereka berjalan ke arah kebinasaan.

Anggapan lainnya yang sungguh menyesatkan adalah bahwa anak-anak belum bisa menerima Kristus dalam hati mereka. Hanya orang dewasa saja yang bisa menerima Kristus dan diselamatkan. Bila memang demikian, betapa kejamnya Allah. Anak-anak bisa menerima Kristus dalam hati mereka dan memiliki kehidupan yang sungguh-sungguh diubahkan. Siapakah yang mengetahui umur anak-anak kita? Selama masih ada kesempatan yang Allah berikan kepada Anda dan saya, marilah kita memberitakan kabar keselamatan kepada mereka. Ajaklah mereka mengenal Kristus dengan sungguh-sungguh.

Soal perbuatan, memang seorang anak kecil ibarat kertas polos tanpa coretan, namun soal dosa, mereka sudah membawanya sejak dalam kandungan.

(TMS)

Sumber : Renungan Harian Spirit

Previous
Next Post »