Kisah Sukses, Rejeki Dan Kasih

Seorang wanita keluar rumah dan ia mendapatkan tiga orang tua berjanggut putih duduk di halaman rumahnya. Wanita itu tidak mengenal mereka dan berkata, “Aku tidak mengenal Anda semua, namun tentunya Anda lapar, mari masuk dan makan bersama kami.”

“Kita tak dapat masuk bersama-sama, Anda hanya bisa mengundang salah satu dari kami”, jawab mereka. Salah seorang dari mereka memperkenalkan diri, “Saya adalah Sukses, teman saya ini adalah Rejeki dan yang ini adalah Kasih. Rundingkanlah dengan suamimu siapa yang ingin Anda undang.”

Wanita itu masuk dan menceritakan pada suaminya tentang ketiga orang asing di luar. Suaminya berkata, “Kalau begitu undanglah Sukses agar aku selalu sukses dalam pekerjaanku.”

Namun wanita itu menyatakan pendapat yang lain, “Menurutku sebaiknya kita undang Rejeki agar kita selalu berkelimpahan Rejeki.”

Menantu perempuan mereka yang ikut mendengarkan percakapan itu ikut berbicara, “Menurutku kita undang saja Kasih agar rumah ini dipenuhi kasih.”

Kedua suami isteri itu menyetujui pendapat menantunya dan mereka mengundang Kasih untuk masuk. Kasih pun bangkit dari duduknya berjalan masuk ke rumah. Namun kedua yang lain juga ikut bangkit dan ikut masuk. Keluarga itu heran, “Bukankah hanya Kasih yang kami undang, mengapa yang lain juga ikut?”

Kasih pun menjelaskan, “Bila kalian mengundang Sukses maka saya dan Rejeki tidak dapat masuk. Begitu juga bila kalian mengundang Rejeki maka saya dan Sukses harus tinggal di luar. Namun karena kalian mengundang aku maka kedua temanku akan menyertaiku. Karena di mana ada Kasih, di situ ada Sukses dan Rejeki.”

Matius 14:13-19 :

13. Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
14. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
15. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
16. Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
17. Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
18. Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
19. Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.

Previous
Next Post »