Sebuah Perjalanan Spiritual yang Indah

Aku ingin membagikan pengalamanku kepada Anda tentang perjalanan hidup rohani kami (isteriku dan aku) saat berjalan bersama Tuhan. Bagaimana Tuhan kita adalah Tuhan yang Luar Biasa.

Dimulai pada bulan Februari tahun 2008, putri tertua kami yang berumur 8 tahun (bernama Angela) diketahui menderita penyakit kanker ganas (MPNST). Lalu kami pergi ke dokter, dan dokter mengatakan bahwa harus dilakukan pembedahan untuk mengangkat kanker dari perut puteri kami. Akhirnya pada bulan Maret dilakukanlah pembedahan itu, namun dokter tidak dapat mengangkat kanker itu karena kanker itu telah menyebar ke lever, pankreas, ginjal, limpa, dan aorta.

Singkatnya, selama hampir 9 bulan, dia telah menghabiskan waktunya berada di rumah sakit dan tidak pernah mengeluh kesakitan sedikitpun terhadap penyakitnya. Bahkan Prof. Dr. Sumantri, yang merawat Angela mengatakan, “Dengan jenis penyakit kanker seperti ini, dia seharusnya merasa kesakitan, namun dia sama sekali tidak merasakan itu, jadi ini merupakan sebuah keajaiban.”

Sedikit mengingat pada bulan Mei 2008, dalam perjalanan dari rumah sakit ke rumah kami, Angela mengatakan bahwa suatu hari saat dia meninggal, dia ingin dikuburkan disamping makam kakeknya (ayahku). Dan pada tanggal 6 September, Angela menulis untuk ibunya seperti ini: “Kepada mama tercinta, terima kasih banyak untuk kasih, kebaikan, sehingga aku dapat menikmati hidupku. Jangan bersedih jika aku meninggal, Ma, karena aku meninggal untuk pergi ke surga.”

Pada tanggal 15 Oktober, di rumah sakit, Angela berkata kepadaku, “Pa, aku lelah sekali, aku ingin pulang dan berjumpa dengan Tuhan Yesus di surga.” Saat aku mendengar hal itu air mataku mengalir di pipiku. Pada tanggal 17 Oktober, pukul 04.30 saat berdoa bersama, Angela berdoa: “Tuhan Yesus, aku menyerahkan hidupku pada-Mu dan aku telah siap untuk berjumpa dengan-Mu.”

Tanggal 17 Oktober, sekitar pukul 16.25, Angela berkata kepada ketiga orang perawat yang merawatnya, “Suster, Tuhan Yesus menunjukkan kepadaku tiga ruangan”, dan kemudian salah seorang dari mereka berkata, “Ya, Angela, minta pada Yesus ruangan yang terbaik untukmu.” dan Angela menjawab, “Ya, Tuhan Yesus memberiku kamar terbaik buatku yaitu kamar ke-3.” (Pada saat itu isteriku dan aku sedang berdoa dan memuji Tuhan di samping tempat tidur Angela) Setelah itu Angela memanggil pamannya yang baru saja tiba, “Om Totok..”, dan kemudian, Totok duduk di sebelah kiri tempat tidurnya dan memegang tangan Angela, dan berkata pada Angela, “Ya, Angela”. Tiba-tiba Angela menjawab kepada Paman Totok, “Ini waktunya, Om”. “Waktu apa, Angela?”, kata Totok kepada Angela. Angela berkata kepada Totok lagi, “Sekarang waktunya untuk pergi ke surga, Om.” Saat aku mendengar Angela berkata seperti itu pada pamannya, aku meminta kepada semua orang yang berada di ruangan itu untuk berlutut berdoa dan aku memimpin doa itu. Pada pukul 16.30 tepat Angela telah berpulang kepada Bapa di surga. Dan betapa Tuhan begitu baiknya.

Waktu yang terberat bagi kami adalah saat 1,5 bulan sebelum Angela meninggal. Saudara dan saudari, dari perjalanan rohani kami berjalan bersama Tuhan melalui berkat khusus yang kami terima (isteriku dan aku), kami belajar banyak hal dari Tuhan.

Aku berharap bahwa pengalaman pribadiku berjalan bersama Tuhan dapat membawa berkat bagi Anda semua. Doaku, semoga Tuhan memberkati dan melindungi Anda sekalian.

Terima kasih.

salam dalam Kasih Tuhan,
Zefanya Adi Walujo
Sri Edy Hernani

Previous
Next Post »