Wahyu 3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Bacaan Alkitab setahun: Amsal 25; Filipi 2; 1 Raja-Raja 13-14
Dalam kehidupan dunia kerja saat ini, tidak ada yang memiliki pekerjaan tanpa target. Semua bonus, penilaian efektivitas kerja, peningkatan jenjang karier, bahkan sampai besarnya gaji pokok yang diterima seorang karyawan seringkali dilihat dari pencapaiannya akan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Ketika saya masih bekerja di bank, setiap hari hal yang saya lakukan hanyalah mengejar target, target dan target. Karena dari sanalah insentif saya akan diperhitungkan. Jika sampai tidak mencapai target, tidak hanya saya yang akan mendapatkan penghasilan minimum di bulan itu, tapi saya juga akan dianggap menghampat pencapaian target tim secara keseluruhan karena secara tim perusahaan pun menetapkan targetnya tersendiri. Jadi setiap orang dalam departemen kami saling berhubungan sebagai tim, dan tidak bisa bekerja sendiri.
Saya teringat ketika target terasa sudah sangat menyesakkan karena sulitnya hal yang harus kami lakukan, pemimpin saya pada saat itu mengumpulkan kami sebagai satu tim dan menggambarkan tim kami sebagai sebuah pensil. Beliau hanya mengatakan, "Saya mengerti jika kalian merasa target kita sepertinya sulit untuk dicapai. Tapi tidak ada yang kita tidak bisa bila kita mengerjakannya bersama-sama. Bayangkanlah tim kita sebagai sebuah pensil, dan target itu bagaikan seutas tali yang diikat di pensil ini. Apa yang akan terjadi bila pensil ini diikat oleh tali yang longgar? Pensil itu tentu akan jatuh bukan? Tapi kalau pensil ini diikat tali dengan kuat, semakin kuat ikatannya, semakin stabil dan fleksibel pensil ini. Kita bisa membawa pensil ini pergi ke manapun dengan seutas tali ini, sepanjang ikatannya kuat.
Demikian juga dengan target. Semakin ketat target yang harus kita capai, semakin tinggi dan semakin fleksibel tim kita untuk menghadapi target-target berikutnya. Setiap target akan membuat kita semakin handal dan profesional. Kedisiplinan akan lahir dari pencapaian kita akan target. Jadi, jangan pernah menyerah karena keberhasilan dan kemenangan sudah menanti di depan kita," ujarnya kala itu.
Saat ini, meskipun saya sudah bekerja di perusahaan lain, bila target pekerjaan begitu menekan saya, saya selalu teringat akan perkataan pemimpin saya saat itu. Dan semangat pun kembali bangkit. Demikian juga ketika saya melihat kepada kehidupan manusia. Seringkali kita menjalaninya hanya seperti air yang mengalir, terjadilah apa yang harus terjadi. Padahal Tuhan merindukan agar kita menjadi pemenang, penakluk dan pejuang kebenaran. Kita tidak bisa membiarkan hidup kita berjalan apa adanya, karena target kehidupan yang harus kita jalani dalam setiap detik, setiap menit kehidupan kita adalah memperjuangkan kebenaran firman Tuhan itu nyata melalui hidup kita.
Hidup tanpa target bagaikan prajurit yang menguasai semua tekhnik berperang tapi tidak pernah terjun ke medan perang. Ia tidak akan pernah menyandang gelar pahlawan ataupun pejuang sejati. Potensinya yang sejati sebagai seorang prajurit tidak akan keluar bila ia tidak terlatih di dalam peperangan yang sesungguhnya.
Jadilah penakluk dalam kehidupan, raih kemenangan dan jangan biarkan hidup Anda mengalir apa adanya.
EmoticonEmoticon