Si kecil Leroy masuk ke dapur ketika ibunya sedang mempersiapkan makan malam. Karena ulang tahunnya yang semakin dekat, maka dia berpikir untuk memberitahu ibunya, hadiah apa yang dia inginkan. “Mama, saya ingin sebuah sepeda!”, sahutnya.
Si kecil Leroy adalah seorang anak kecil yang sedikit nakal. Dia sering berbuat kenakalan di di sekolah ataupun di rumah. Lalu ibu Leroy balik bertanya, mengapa Leroy berhak mendapatkan sebuah sepeda di hari Ulang Tahunnya.
Si kecil Leroy tentu saja berpikir bahwa dia berhak mendapatkan hadiah Ulang Tahun sebuah sepeda. Ibu Leroy, sebagai seorang Kristen, ingin agar Leroy merenungkan perbuatan apa saja yang telah Leroy perbuat sepanjang tahun ini. “Pergi ke kamarmu dan renungkan semua perbuatanmu di tahun ini. Lalu tulislah surat kepada Tuhan dan beritahu Dia, mengapa kamu berhak mendapatkan sebuah sepeda untuk Ulang Tahunmu tahun ini.”
Si kecil Leroy segera pergi naik ke kamarnya dan mulai menulis surat kepada Tuhan…
Surat pertama :
Hello Tuhan,
Saya telah menjadi seorang anak yang baik tahun ini dan saya ingin hadiah sepeda di hari Ulang tahunku. Saya ingin sepeda yang berwarna merah.Temanmu,
Leroy
Leroy tahu bahwa apa yang dia tulis bukanlah yang sebenarnya. Dia belon bersikap sebagai anak yang baik tahun ini. Lalu dia mulai menulis surat yang baru…
Surat kedua :
Hello Tuhan,
Saya telah bersikap sebagai anak yang “OK” tahun ini. Saya masih benar-benar menginginkan sebuah sepeda di hari Ulang tahunku.Leroy
Leroy tahu bahwa dia juga tidak dapat mengirimkan surat seperti ini kepada Tuhan. Lalu dia menulis surat yang ketiga…
Surat ketiga :
Tuhan,
Saya tahu bahwa saya belum menjadi anak yang baik tahun ini dan saya menyesalinya. Saya akan menjadi anak yang baik bila Engkau memberiku sebuah sepeda di hari Ulang tahunku.Terimakasih,
Leroy
Leroy tahu, bahwa sekalipun surat itu jujur, tetapi surat itu tidak akan membawakan sebuah sepeda untuknya. Sekarang Leroy merasa sangat sedih. Dia turun ke bawah dan berkata kepada ibunya bahwa dia akan pergi ke gereja. Ibu Leroy berpikir bahwa rencananya berhasil, ketika melihat bahwa Leroy kelihatan sangat bersedih hati. “Pulanglah nanti untuk makan malam,” kata ibu Leroy kepadanya. Leroy berjalan ke sebuah gereja di sudut jalan. Lalu dia memastikan bahwa tidak ada seorangpun yang berada disana.
Leroy mengambil patung dari Bunda Maria, menyembunyikannya di balik kausnya, segera berlari meninggalkan gereja itu menuju ke rumahnya, dan langsung pergi ke kamarnya. Dia duduk dan bersiap-siap dengan pena dan secarik kertas.
Leroy memulai untuk menulis sebuah surat kepada Tuhan.
Surat keempat :
Tuhan,
IbuMu ada padaku. Jika Engkau ingin melihat ibuMu kembali, beri aku hadiah Ulang tahun sebuah sepeda.Tertanda,
Engkau tahu siapa
EmoticonEmoticon