Kepercayaan

“Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya” – Ibrani 10:35

Kepercayaan berarti kepastian pikiran, keyakinan yang teguh, bisa diandalkan, bisa dipercayai. Kali ini kita akan mempelajari bersama sejumlah alasan mengapa kepercayaan bisa melemah dan bagaimana mencegah terjadinya kejatuhan.

1. Mengijinkan orang lain untuk memanipulasi Anda.
Kalau ini terjadi larilah menghindar seperti yang dilakukan Yusuf. “… Yusuf… lari keluar.” - Kej 39:13. Ambil langkah, menghindar dan pusatkan diri Anda dalam Kristus saja – motivasi datang dari dalam – dorongan semangat, kekuatan, atau keberanian datang dari luar – manipulasi datang dari musuh.

2. Menjadi terlalu lelah (kelelahan)
Kelelahan yang berlebihan akan menyebabkan Anda merasa tertekan, kosong, kesepian, kehilangan kekuatan dan tidak berdaya jadi istirahatlah, tidurlah seperti yang dilakukan Elia, “… sesudah itu ia berbaring dan tidur…” – 1 Raj 19:5. Kadang-kadang berbaring dan tidur merupakan hal paling rohani yang dapat Anda lakukan.

3. Membanding-bandingkan
Membanding-bandingkan akan membawa Anda pada dosa untuk mengingini, seperti yang dilakukan oleh Daud, “…tampak kepadanya…seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.” – 2 Samuel 11:2 atau kritikan seperti yang dilakukan oleh Harun dan Miriam, “…sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?” (Bilangan 12:2).

4. Meragukan
Tomas tidak dapat melihat jadi dia meragukan - Yohanes 20:25

5. Membuat perencanaan sendiri untuk melakukan sesuatu
Jangan merespon seperti yang dilakukan Sara terhadap apa yang Allah firmankan ketika ia berkata, “…hampiri hambaku itu (Hagar); mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak.” (Kejadian 16:2) kalau itu yang Anda lakukan Anda akan menutup atau sama saja menyingkirkan, membuang pemberian terbaik yang Allah sedang persiapkan untuk diberikan kepada Anda. Terimalah rencana Allah untuk kehidupan Anda dan nantikanlah Dia untuk mewujudkannya. Meskipun visi itu lama penggenapannya… belajarlah untuk menanti dengan sabar.

6. Mengikuti dari kejauhan
Seperti Petrus (Markus 14:66-72). Dekatkanlah diri Anda senantiasa pada Allah dan terimalah keyakinan, keteguhan, kepercayaan yang datang karena pengenalan yang semakin mendalam akan kasih-Nya.

7. Mengikuti atau menyesuaikan diri dengan orang banyak
Seperti yang dilakukan oleh Yudas. Jadilah orang yang berbeda, Anda adalah unik berdasarkan rancangan Allah. Meskipun menghadapi 450 orang yang tidak benar, Elia (satu orang saja) bersama Allah, menjadi mayoritas demikian juga dengan Anda.

8. Fokus yang bercabang atau terbagi-bagi
Keyakinan, keteguhan, kepercayaan, ketahanan akan lenyap kalau fokus Anda bercabang atau terbagi-bagi. Satu komitmen yang terarah akan menjadikan keyakinan, keteguhan, kepercayaan atau ketahanan Anda tidak tergoyahkan. Karena itu jaga dan peliharalah persekutuan Anda dengan Bapa dan dengan keyakinan yang kuat tidak tergoyahkan itu menangkan pertandingan.

Keyakinan tidak akan direnggut dengan satu hempasan begitu saja, musuh akan menggerusnya sedikit demi sedikit sampai lenyap. Jalan keluarnya adalah tetap mengandalkan pada karya Salib yang telah diselesaikan oleh Yesus, dengan demikian saja keyakinan serta kepercayaan Anda akan menjadi semakin kuat dan membumbung tinggi.

Yogyakarta, 7 April 2008
Paulus Trimanto Wibowo

Previous
Next Post »