We Saw Heaven

Pasal I

• Yesus, Jalan-Jalan Emas dan Hewan-Hewan

• Jalan-Jalan Emas

• Buku Dan Musik Di Surga

• Sebuah Rumah Surgawi Yang Besar

• Ada Hewan-Hewan Di Surga

Pasal II

• Puji-Pujian Dan Air Mata

• Yesus Meratapi Ketidakpercayaan

• Sungai Kehidupan

• Awan Dan Saksi-Saksi

Pasal III

• Berkat-Berkat Yang Belum Diraih

• Gudang-Gudang Surga

• Takaran Berlebihan Dari Roh Kudus

• Cara Memperoleh Kebutuhan Dan Keinginan Anda

• Yesus Melantik Saya Untuk Pelayanan

• Mengenal Tritunggal Allah

• Saya Melihat Yesus Kedua Kalinya

• Saya Memandang Kembali Ke Surga

• Gerakan Terakhir Yang Menentukan

• Jubah-Jubah Akan Berjatuhan

• Menantikan Roh


PASAL I

Yesus, Jalan-jalan Emas dan Hewan-hewan.

Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan pernyataan-pernyataan yang kuterima dari Tuhan. Aku tahu tentang seorang Kristen ; empat belas tahun yang lampau -entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahui -orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari surga. Aku juga tahu tentang orang itu -entah di dalam tubuh entah diluar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya - ia tibatiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia. ( 2 Korintus 12:1-4 )

Pertama, anda harus mengerti cara saya diasuh supaya anda takkan menyangka bahwa saya datang dari planet lain. Saya dibesarkan dalam sebuah keluarga gereja Kesucian Pentakosta di Tulsa, Oklahoma. Nenek saya, yang tinggal bersama kami, mendidik saya untuk berdoa hampir di seluruh waktu yang ada. Dia menyuruh saya untuk berdoa, berdoa dan berdoa. Dia menyetel weker dapur dan berkata, "Lima belas menit !"

Jika saya tidak berdoa lima belas menit, dia akan menggunakan rotan sampai saya berdoa. Dia berkata kepada saya, "Kalau engkau mau berbuat sesuatu untuk Allah, engkau harus berdoa." Jadi dia mengajar saya untuk berdoa.

Nenek juga yang menyuruh saya membaca Alkitab. Jika saya tidak membaca empat pasal setiap hari -supaya saya dapat menyelesaikannya dalam setahun -maka dia juga akan memukul saya dengan rotan.

Pada musim panas tahun 1973, ketika saaya berumur 8 tahun, saya berjalan masuk ke kamar tidur saya pada suatu hari untuk membaca empat pasal dari Injil Yohanes. Selekasnya kepala saya terletak di bantal, roh saya meninggalkan tubuh saya. Saya pergi dengan melebihi kecepatan cahaya. Ketahuilah, bila anda pergi melebihi kecepatan cahaya, maka anda memasuki alam Roh. Anda pastilah harus bergerak melebihi kecepatan cahaya.

Saya berpikir, Inilah Pengangkatan ! Ini telah terjadi!

Saya memandang ke sebelah kanan dan kiri saya, tetapi tak seorangpun yang saya lihat. Kemudian saya berpikir, Wah, ini tak mungkin Pengangkatan. Setidak-tidaknya Nenek akan ada disini jika memang demikian!

Saya tidak tahu kemana saya sedang pergi. Saya sedang terapung di antariksa dan saya sedang bepergian dengan kecepatan sangat tinggi.

Saya melewati banyak hal di langit pertama yang ada di sekitar atmosfer bumi. Kemudian saya mendarat di luar gerbang terbesar yang pernah saya lihat dalam hidup saya. Ukuran gerbang itu sangat lebar dan tinggi. Gerbang ini adalah sebuah mutiara padat seutuhnya. Tiada goresan atau cacat sedikitpun padanya.

Tepi gerbang itu diukir dengan suatu rancangan, tetapi selebihnya adalah suatu keputihan kebenaran yang cemerlang dan berkilat. Saya menggoyangkan tubuh saya untuk memastikan kalau-kalau itu merupakan suatu mimpi. Saya memutuskan bahwa hal itu nyata ketika telinga saya menangkap kata-kata, "Inilah salah satu gerbang." Saya Melihat Yesus. Saya berpaling dan disana berdirilah Yesus dalam segala kemuliaanNya. Melihat Yesus dalam keadaan biasa sungguh berlainan dengan melihatNya dalam segala kemuliaanNya dan segala kehormatanNya.

Banyak orang telah menanyai saya tentang rupa Yesus. Tinggi badanNya antara 1,70 sampai 1,80 meter dan rambutNya berwarna coklat pirang. RambutNya tidak terlalu panjang dan juga tidak terlampau pendek. Dia seorang pria yang sempurna. Apapun yang anda bayangkan tentang seorang pria sempurna, itulah Yesus. Dia sempurna dalam segala cara penampilanNya, pembicaraanNya - segala-galanya. Itulah yang saya ingat tentang diriNya. Saya terbungkuk sampai ke lutut saya. Air mata mulai mengalir di wajah saya. Saya tak dapat menghentikannya. (Kemuliaan Allah akan membuat anda menangis di hadiratNya). Setiap kali Yesus berbicara, itu bagaikan panah-panah iman yang digerakkan oleh cinta mengenai diri anda dan meledak di dalam diri anda. Itulah yang menimbulkan air mata.

Yesus berkata, "Nah, hentikan air mata itu. Sudah waktunya untuk pergi melalui surga. Aku ingin mengantarmu mengadakan perjalanan keliling surga, karena Aku sangat mencintaimu" (Ingatlah, Allah tidak membedakan rupa orang. Dia mencintai anda semesra Dia mencintai saya. Tiada perbedaan di mataNya antara anda dan saya). Air mata mulai tercurah di wajah saya kembali.

Dia berkata, "Tiada perlu air mata, tetapi sebuah wajah penuh sukacita akan menggembirakan Aku."

Kemudian Dia tertawa dan saya turut tertawa bersamaNya. Yesus datang kepada saya dan mengangkat saya. Dia menyeka air mata saya. Saya memandang dengan teliti pada semua hal yang ada di sekeliling saya. Keindahan tempat itu mengagumkan saya. Kita tiada memiliki kata-kata di bumi untuk melukiskan keindahannya. Kemudian Yesus mengantar saya melalui gerbang. Dia tak meminta siapapun membukanya dan Dia tiada menekan tombol apapun. Gerbang itu terangkat ke atas dan kami berjalan melewatinya.


Jalan-jalan Emas

Pertama-tama yang saya lihat di surga ialah jalan-jalan emas dan tepi jalan emas. Tepi-tepi jalan itu dihiasi bunga-bunga dari semua warna pelangi. Saya berpikir, Jika inilah surga, maka tempat saya berdiri tentulah jalan-jalan emas! Saya memandang ke bawah lalu berlari menuju rerumputan. Yesus berpaling untuk mengucapkan sesuatu kepada saya, tetapi saya sudah pergi. Saya sedang berdiri di rerumputan dengan mata dan mulut terbuka lebar karena keheranan.

Yesus bertanya, "Apakah yang sedang kaulakukan disana?"

Saya menyahut dengan dua patah kata: "Jalan emas." (Sebagian dari jalan-jalan itu tampak seperti emas kita di bumi, tetapi bagian lainnya sejernih kristal ; saya dapat melihat ke bawah menembusinya). Yesus tertawa terus menerus. Dia tertawa sedemikian nyaringnya sehingga saya menyangka Dia tak pernah akan berhenti. Dia berkata ,"Kemarilah!"

Saya berkata, "Tidak, jalan-jalan ini adalah emas. Aku tak dapat berjalan di atasnya! Satu-satunya kesempatan saya melihat emas adalah dalam wujud sebentuk cincin di tangan seseorang. Aku tak dapat berjalan di jalan-jalan ini."

Tetapi Yesus memberikan isyarat, "Ayolah."

Dia semakin nyaring tertawa seraya berjalan mendekati saya dan mengajak saya kembali ke jalan emas itu.

Dia berkata, "Jalan-jalan ini dibuat untuk saudara dan saudariKu. Engkau saudaraKu, jadi nikmatilah." Sementara kami berjalan, saya menyadari bahwa suasana di surga itu sangat indah, karena berdaya buah Roh, terutama cinta, sukacita dan sejahtera. Angin di surga dipenuhi dengan urapan Allah. (Kadangkala ketika orang-orang berdoa bagi anda "kengerian kudus yang menegakkan bulu roma" terasa di sekujur tubuh anda atau anda mendapat suatu goncangan atau cahaya panas. Setiap kali angin itu menerpa anda di surga, itulah perasaannya). Seringkali kita berbicara tentang "awan kemuliaan" yang berarak ke dalam kebaktian. Awan-awan di surga ADALAH awan-awan kemuliaan. Segala sesuatu di surga mempunyai suatu maksud. Saya tak mengerti maksud dari awan-awan kemuliaan, tetapi sungguh mengagumkan untuk dipandang.

Kami melewati kota-kota, bangunan-bangunan dan kantor-kantor kecil. Gedung-gedung itu untuk bisnis yang terjadi di surga. Saya melihat orang-orang datang dan pergi melakukan bisnis mereka. Mereka tersenyum lebar. Sebagian menyanyikan kidung rohani yang saya kenal dari bumi dan sebagian lagi menyanyikan lagu-lagu surgawi yang mengandung makna surgawi. Sebagian membawa berkas-berkas kecil dan sebagian lagi mempunyai buku-buku untuk penggunaan pribadi.

Saya melihat seorang wanita berjalan memasuki sebuah toko. Saya tidak tahu kalau ada penukaran uang untuk memperoleh barang-barang di surga, tetapi saya tahu ada bisnis berlangsung di surga. Wanita ini membawa bungkusan kecil berisi barang dan dia berjalan keluar dengan sebuah buku.


Buku dan Musik di Surga

Ada buku-buku di surga yang terdapat di bumi juga, karena orang-orang telah membayar harganya untuk menulisnya dan ada lagu-lagu yang dinyanyikan orang di surga yang kita nyanyikan juga di bumi ini. Ada juga buku-buku dan lagu-lagu di surga yang belum sampai ke bumi, karena belum seorangpun berkorban membayar harganya untuk itu. Kita harus membayar harga untuk mengeluarkannya dari alam Roh. Ada tuntutan yang harus dipenuhi.

Saya yakin alasan dari sangat sedikitnya orang melihat surga ialah karena orang-orang belum membayar harga rohani untuk mencapainya, mereka tak dapat menangani penglihatan semacam itu atau mereka akan merusak kisahnya. Namun jika orang-orang memenuhi persyaratan rohani, Allah akan membawa mereka ke surga, mempersilahkan mereka melihatlihat lalu membawa mereka kembali. Bersiaplah untuk mendengar lebih banyak orang seperti saya memberitahukan anda tentang hal yang dilihat mereka di surga, karena semakin banyak orang yang sedang membayar harganya dan akan melihat surga. Dalam Perjanjian Baru dinyatakan bahwa ada sebuah keluarga disurga dan bumi (Efesus 3:15). Tiada disebutkan ada sebuah keluarga di surga dan lain keluarga di bumi ini. Ada satu keluarga di surga dan bumi. Jika kita pergi memasuki alam Roh -jika kita sedang berjalan dalam alam Roh -kita dapat mendengar keluarga itu melantunkan lagu-lagu itu dan ikut bergabung dengan mereka.

Kita dapat mendengar mereka membaca buku-buku itu jadi kita dapat menulisnya untuk penduduk di bumi ini. Begitulah caranya buku-buku itu ditulis. Saya telah membaca banyak buku di bumi ini yang juga terdapat di surga. Jadi saya melihat wanita ini mengambil buku itu, tetapi saya tak dapat memberitahukan kepada anda nama buku itu, karena saya tak diizinkan.

Ada beberapa hal yang diucapkan Yesus Kristus kepada saya yang belum dapat saya beritahukan.

Baru delapan tahun kemudian saya mencetuskan sepatah kata tentang hal melihat surga. Saya tak pernah memberitahukan seorangpun. Bahkan saya hampir tak mau memikirkannya. Saya takut mengatakan kepada siapapun bahwa Yesus telah mengangkat saya ke surga, karena saya tidak tahu mengapa Dia melakukannya. Sekarang saya telah menampilkan sebuah alasan: Saya percaya karena nenek saya yang suka berdoa itulah maka Dia mengangkat saya! Nenek saya berlutut sambil berdoa' "Allah, jemputlah Roberts. Jemputlah dia, Allah. Jemputlah dia, Allah. Jemputlah dia, jemputlah dia, jemputlah dia."

Allahpun menjemputnya! Allah menjemputnya dan membawanya ke surga. Kami berjalan melalui kota itu. Ketahuilah, Yesus Kristus adalah sorang Pribadi yang dapat diajak berbicara. Dia seorang teman. Dia bukanlah Allah yang ada nun jauh di balik awan biru. Jika kita menyadari bahwa Dia hidup juga disini -Tritunggal Allah tinggal disini - kita dapat berjalan dan bercakap dengan Dia dan mendengarkan Dia dari sini di bumi - bukannya dari atas di surga. Selekasnya anda mendapat kesadaran itu, anda akan hidup benar, anda akan bercakap benar dan anda akan menjadi benar, karena anda takkan mau berbuat apapun yang membahayakan Tritunggal itu atau menyakitkan perasaanNya. Ketahuilah, Tritunggal mempunyai perasaan, tetapi Mereka tidak dikuasai olehnya. Pahamkah anda akan hal itu? Tritunggal mempunyai perasaan, tetapi Mereka tak diatur oleh perasaan itu.

Sementara kami berjalan melalui kota kecil ini, saya melihat rambu-rambu jalan. Saya tak ingat nama jalan itu, tetapi kami berbelok ke jalan dari tanah.


Sebuah Rumah Surgawi yang Besar

Saya dapat melihat sebuah rumah besar di atas pepohonan. Itu sebuah rumah kediaman yang anggun. Yesus berbicara kepada saya sepanjang waktu kami berjalan menuju ke rumah besar itu. Dia berjalan ke pintu lalu mengetuk. (Penduduk di surga bersikap sopan. Mereka tiada kasar. Mereka tidak melayang menembusi tembok-tembok anda !) Yesus menunggu sekitar tiga menit dan kemudian mengetuk lagi sebelum seseorang membukakan pintu. Anda akan menyangka jika Yesus Kristus, Raja Kemuliaan, datang ke pintu anda dan mengetuk, anda akan membukakannya pada ketukan pertama, tetapi mereka tidak.

Seorang pria kecil membuka pintu, menjulurkan kepalanya dan berkata "Apa kabar, Yesus -dan apa kabar, Roberts?"

Itu menakutkan saya. Saya hampir saja berlari! Saya berpikir, Bagaimana sampai orang itu mengetahui namaku ? Tak seorangpun kecuali Yesus mengetahui namaku ! Sungguh lucu, tetapi saya mendapati bahwa setiap orang di surga mengetahui nama saya. Mereka akan bertanya, "Apa kabar, Roberts ?"

Mereka berbicara seperti kita berbicara. (Saya belajar bahwa kita menyimpan nama kita sendiri dan kita mendapat sebuah nama baru di surga). Saya memandang kepada pria ini dan berkata dalam keadaan terkejut "Saya baik-baik saja."

Dia berkata, "Masuklah".

Anda harus ingat bahwa bila anda tiba di surga, anda takkan menjadi seumur anda di bumi secara lahiriah ; anda akan menjadi seumur rohani anda seperti manusia yang tersembunyi di hati, yaitu diri anda yang sejati. Karena saya ada disana dalam perkunjungan, maka saya mundur dan maju dari umur rohani saya ke umur lahiriah saya, yang pada waktu itu 8 tahun. Namun saya jauh lebih tua di alam Roh, karena saya telah diajari rohani oleh nenek dan ibu yang gemar berdoa. Jadi waktu saya ada di surga saya bukanlah berusia 8 tahun lagi, saya berumur kira-kira 33 tahun. Saya mengetahuinya dan memang begitulah tampak perawakan saya. Tubuh setiap orang agaknya menjadi seperti seseorang pada usia tiga puluhan. Tiada keraguan mengenai hal itu karena Alkitab menyatakan bahwa kita akan menjadi seperti Dia (I Yohanes 3:2). Itulah usia Yesus ketika Dia meninggalkan bumi ini -Dia berusia 30an -jadi kitapun akan ada pada umur 30an. (Saya tak melihat ada seorang anak kecil, tetapi saya yakin mereka ada di bagian lain di surga). Yesus dan saya berjalan memasuki rumah besar itu lalu duduk. Sofa-sofa di surga berlainan sekali dengan yang kita miliki di bumi. Terkadang perabot rumah tangga di bumi tidak nyaman. Di surga, kenyamanan menyambut anda. Sofa itu bergerak ke atas dan merangkul anda! Saya duduk di atas sofa beledu hitam -terasa hidup - dan kenyamanan menjangkau dan memeluk saya. Saya merasa sangat nyaman sehingga sama sekali tak usah mengubahkan letak duduk saya. Sementara kami duduk disana, orang-orang mengajukan pertanyaan dalam gaya percakapan biasa. Kami berbicara tentang bagaimana surga dan bumi bergerak bersama-sama, karena segala sesuatu terjadi lebih dahulu di alam Roh sebelum terjadi di alam lahiriah. (Anda yang menjadi pejuang doa tahu maksud saya. Anda harus melahirkan sesuatu lebih dahulu di alam Roh dan terus mempercayainya untuk mewujudkannya di alam lahiriah). Setelah kami selesai berbicara, kami bangkit berdiri dan pergi melewati rumah itu. Rumah itu sama seperti rumah-rumah kita di bumi, tetapi keadaannya sempurna sepenuhnya. Ukurannya besar sekali. Ada tirai di jendela-jendelanya.

Bagian dalam gedung besar itu dihiasi dengan perabotan, lu-kisan yang mirip dengan seni modern kita, foto-foto keluarga dan tanaman. Tambahan pula, gedung itu dipenuhi dengan yang kita sebut barang-barang mewah dan barang lain yang tidak saya kenal. Setiap orang memiliki rumah besarnya sendiri di surga. Ada kamar-kamar yang berlainan dalam rumah ini, seperti kamar makan, kamar tamu, dapur dan ruang keluarga. Ada loteng dan saya yakin mereka mempunyai kamar tidur disitu, tetapi saya tidak naik ke loteng. Saya tidak tahu apakah anda perlu berbaring dan beristirahat. Saya disuguhi satu buah yang besar untuk dimakan. Tampaknya seperti sebuah apel dan rasanya sangat lezat. Ketika kami mengucapkan selamat berpisah kepada penghuni di rumah itu, mereka memeluk kami dan mencium kami, lalu kami keluar lewat pintu belakang -saya tidak tahu sebabnya.


Ada Hewan-hewan di Surga

Kami berjalan mendaki beberapa bukit dan saya memperhatikan lebih banyak hal tentang surga. Banyak orang ingin mengetahui kalau ada hewan di surga. Ya, memang ada -segala jenis - semua dari A sampai Z. Mengapa hewan-hewan itu tak boleh hadir disana? Bumi dibuat menurut pola dari surga, jadi jika bumi memiliki hewan maka surgapun pasti memilikinya.

Saya melihat seekor anjing, seekor anak kambing dan seekor singa berkekuatan besar. Ada burung-burung berkicau di pepohonan -burung besar maupun kecil -dan semuanya memperdengarkan lagu yang sama. Seusai mereka bernyanyi, tampaknya seolah-olah mereka saling berbicara. Ada bentuk lain dari kehidupan binatang di surga, tetapi saya melihatnya dari kejauhan sehingga tak dapat mengenalinya. Hewan-hewan itu tidak lari menjauhi manusia dan juga tidak menyerang mereka. Keadaan mereka tenang dan damai. Ketahuilah, ketakutan tiada terdapat di surga. Hadirat Allah sedemikian kuatnya sehingga ketakutan , kebingungan, keraguan, penyakit dan kecemasan lenyap. (Anda kehilangan semua hal ini dalam perjalanan ke surga). Selagi kami berjalan, saya juga melihat pepohonan surga. Dedaunan pada pohon-pohon itu berayun kian kemari, menari dan memuji Tuhan. Mereka bergoyang dengan sangat bergairah ! Anda pasti menyangka ada angin kencang yang berhembus melalui tempat itu. Rerumputan yang saya injak sambil berjalan warnanya hijau, corak inti dari warna hijau. Rerumputan itu sangat lembut. Setelah saya menginjaknya, rumput itu melentur kembali dengan sempurna dan segera menghapus jejak saya. Anda tak usah memotong rumput di surga.

Panjangnya selalu tetap.

Jika sehelai daun gugur, maka itu akan lenyap. Tiada terdapat buah yang busuk di pohon. Tiada dedaunan yang berubah warna atau ranting patah. Segala sesuatu sempurna di surga. Tak terdapat apapun yang tidak beres. Tiada suatu masalahpun dapat dijumpai di surga dan anda tak dapat menimbulkan suatu masalah di surga. Tiada kebimbangan atau ketidakpercayaan didapati di surga, karena sumber Hidup ada disana. Semua yang hidup ada disana. Kebaikan Allah sangat terasa kehadirannya di surga.

Bila anda melihat sebuah bola lampu, cahaya yang paling cemerlang ada di sekitar lampu itu sendiri. Demikianlah pula dengan Allah. Kuasa terbesar, kehidupan terbesar dan sukacita terbesar ada di sekitar Allah. Suatu hari kelak, bila kita semua akhirnya pulang ke surga, Allah akan bergerak dan berjalan di tengah-tengah penduduk surga.



PASAL II

Puji-pujian dan Air Mata

Yesus dan saya menjadi teman pada saat Dia mengantar saya mengadakan perjalanan keliling surga. Kami sangat senang dengan kahadiran satu sama lain. Saya sama sekali tidak gugup mengenai cara saya berpakaian, berbicara atau berbuat. Saya berbusana sama seperti orang lainnya. Semua orang kudus mengenakan jubah putih kebenaran. Sebagian mengenakan perhiasan. Saya mendapati bahwa anda mengenakan berbagai jenis selendang -berwarna merah, kuning dan sebagainya - untuk menghiasi dan mempercantik diri.

Saya tak dapat memahami orang-orang yang menyangka bahwa mereka takkan berbuat apapun kecuali melayang-layang dalam awan-awan di surga. Bila anda sampai di surga, anda akan mempunyai tugas untuk dikerjakan tetapi itu akan merupakan tugas yang paling menyenangkan yang pernah anda terima. Anda takkan melayang-layang kian kemari tanpa berbuat apa-apa! Itu adalah kemalasan dan kemalasan tidak ada di surga -tidak ada sama sekali! Saya merasa jengkel bila orang-orang berkata, "Aku melihat malaikatku yang kecil," dan mereka mempunyai gambar-gambar kecil yang menampilkan malaikat-malaikat setinggi 90 cm dalam keadaan setengah bugil. Tidak! Mereka bukannya melihat seorang malaikat ; mereka melihat sesuatu yang lain. Para malaikat tingginya 2 sampai 2,4 m. Mereka berpakaian lengkap sesuai dengan tingkat tugas mereka. Sebagian bersayap dan sebagian lagi tanpa sayap. Sementara kami berjalan menuju tempat tujuan berikutnya, Yesus memperkenalkan beberapa orang dari masa lampau kepada saya. Kami membicarakan hal-hal yang terjadi sepanjang masa dan yang akan terjadi di masa depan.

Segera saya melihat sebuah bangunan besar yang mirip dengan pusat-pusat pertemuan kita di bumi. Beribu-ribu orang kudus masuk ke dalamnya. Gedung itu mempunyai suatu lingkaran puji-pujian yang bercahaya di sekelilingnya.

Yesus dan saya ditemui oleh dua orang malaikat yang mengawal kami ke deretan kedua, dimana dua kursi disediakan untuk kami. Orang-orang menyalami kami sementara kami menuju ke tempat duduk kami.

Mereka menjabat tangan kami dan mencium kami. Tiada tampak seraut wajahpun yang sedih di seluruh bangunan itu.

Anda akan menyangka kami ada di tengah-tengah suatu reuni keluarga yang para anggotanya tiada saling berjumpa selama seratus tahun. Mereka saling berpelukan dan berciuman seraya berkata, "Apa kabar ? Kemuliaan bagi Allah!"

Orang-orang ini diliputi suatu roh cinta! Mereka mengerumuni kami ! Mereka mencintai segala sesuatu dan semua orang. Mereka tak peduli bagaimana rupa anda atau dari mana anda berasal; mereka hanya mencintai anda. Segala sesuatu yang dilakukan mereka terdorong dari rasa cinta.

Selekasnya kami tiba di deretan kedua lalu duduk, suatu keheningan yang suci melanda seluruh gedung pertemuan itu. Dari sebelah kanan pentas berjalanlah 500 sampai 600 orang pemuji. (Mereka bukanlah para malaikat karena malaikat busananya berlainan). Suasananya demikian hening sehingga anda dapat mendengar bunyi jarum jatuh.

Para penuji ini berbusana seperti paduan suara gereja kita yang resmi di bumi ini. Mereka mengenakan jubah paduan suara ; rambut mereka rapi dan segala sesuatunya sempurna sekali. Mereka berjalan di pentas sambil tersenyum. Kemudian, tiba-tiba, mereka mulai memuji-muji Allah lalu hilanglah semua kemiripan dengan suatu paduan suara yang resmi dan kaku itu! Tangan mereka teracung ke atas ; suara mereka terangkat dalam puji-pujian dan kaki mereka menari-nari. Suasananya seratus kali lebih baik ketimbang kebaktian puji-pujian kita di bumi! Mereka mejadi riuh rendah memuji-muji Allah mereka. Mereka menyebar dimana-mana.

Kemudian seluruh hadirin turut bergabung. Mereka tidak malu memuji-muji Allah juga. Mereka mengangkat tangan mereka, memuji-muji Tuhan sambil melompat-lompat. Segala sesuatu di dalam diri mereka memuji-muji Tuhan.

Tampaknya seolah-olah kebaktian puji-pujian yang nonstop ini berlangsung selama dua jam.

Tentu saja tanpa ada yang memimpin. Puji-pujian adalah sesuatu yang berwujud. Jika itu bukan suatu tindakan kewajiban semata-mata, itu merupakan sesuatu yang nyata -itu dapat dilihat. Saya melihat semua pujian tercetus naik dari mulut-mulut hadirin sebagai suatu uap kuning yang terang bercahaya dan berkumpul di puncak gedung. (Ketika kami telah selesai, pujian itu melesat keluar dari puncak gedung dan berangkat menuju ke Ruang Tahta Allah).

Saya tidak membisu - saya bergabung dalam puji-pujian itu juga. Ketika saya memandang kepada Yesus, Dia sedang berdiri disana tersenyum lebar sambil menikmati semuanya itu! Segala sesuatu dilakukan dengan sopan dan teratur: segala sesuatu. Tiada kenaikan suara yang mati. Puji-pujian itu tak pernah melemah ; selalu bertambah dalam kekuatan dan momentum. Masalah dengan kabaktian-kebaktian kita di bumi ialah kita membiarkan puji-pujian mereda terlampau cepat. Kita tak mau melanjutkannya. Kita belum mempelajari korban puji-pujian dan penyembahan. Kita harus melintasi perbatasannya sehingga itu menjadi suatu sukacita dan bila anda melakukannya maka anda akan melihat tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat.

Penyembahan ialah tempat terjadinya mukjizat-mukjizat. Kadangkala karena Allah itu berdaulat, mukjizat terjadi dalam puji-pujian, tetapi itu akan selalu terjadi dalam penyembahan. Mukjizat-mukjizat yang saya saksikan dalam pelayanan saya selalu terjadi selama berlangsung penyembahan ketika setiap pria atau wanita menyerahkan segala-galanya kepada Allah. Anda tak boleh menahan sesuatu. Anda harus menyerahkan semua yang ada pada diri anda kepada Allah agar anda mendapat segala sesuatu yang ingin diberikanNya kepada anda. Itu bukannya berkadar 50/50 ; melainkan 100/100 dari kedua belah pihak.

Itulah sebabnya terjadi banyak perceraian. Masing-masing menyangka pernikahan adalah suatu tawaran 50/50 : anda memberi 50 dan saya memberi 50. Itu keliru. Tawarannya ialah 100/100 maka kemudian anda akan dapat keberhasilan sepenuhnya di setiap segi. Para orang kudus menyerahkan 100 persen dari mereka dalam segala hal. Mereka menikmati kebaktian sepenuhnya dan mereka tak sabar menunggu untuk kembali pada kebaktian selanjutnya, demikianlah ujar mereka seusainya. (Puji-pujian kepada Allah akan menjadi bagian dari tugas kita juga bila kita sampai di surga).

Tiba-tiba setiap orang menjadi sangat hening. Paduan suara itu kembali ke pentas, merapikan jubah-jubah mereka lalu pergi.

Yesus menanyai saya, "Bagaimana pendapatmu tentang kebaktian ini?"

Saya menyahut, "Aku sangat menyukainya, tetapi mengapa Engkau menghentikannya? "

Dia menjawab, "Karena ada hal-hal lain yang harus dilakukan. Kini kita menuju ke Sungai Kehidupan."


Yesus Meratapi Ketidakpercayaan

Jadi kami meninggalkan gedung itu dan sementara kami berjalan, Yesus Kristus, Putra Allah, mulai menangis! Dia berpaling kepada saya dan mulai mencucurkan air mata perantaraan. Beberapa hal terlampau sakral untuk diulangi - saya masih belum dapat mengatakannya - tetapi hal ini dikatakanNya bahwa saya boleh memberitahukan.

"Roberts," ujarNya, "Aku mencintai umatKu sedemikian mesranya sehingga Aku mau kembali ke bumi, berkotbah lagi selama tiga tahun seperti dahulu, mati dan pergi ke neraka hanya untuk satu orang jika Aku belum membayar harganya bagi mereka dan jika Aku pikir mereka mau datang ke surga. Aku tak usah tahu apakah mereka akan berhasil. Kalau saja Aku menyangka mereka mau datang, Aku akan malakukannya untuk mereka, walaupun mereka adalah pendosa terbesar dari semuanya."

Dia terus menerus berkata, “Aku sangat mencintai umatKu. Mengapa mereka tak menanggapi Aku sesuai dengan FirmanKu? Tidak tahukah mereka bahwa Aku mempunyai segala kuasa di surga dan bumi untuk menopang ucapanKu? Mudah saja. Aku menjadikannya sangat sederhana. Jika manusia mau mempercayai PerkataanKu, Aku akan melakukannya.”

Kemudian Dia menangis dengan nyaring dan berkata, "Aku tak mengerti mengapa umatKu berkata mereka percaya Aku akan berbuat sesuatu, tetapi bila itu tidak terjadi pada waktu yang mereka tentukan, mereka mulai meragukan sabdaKu. Kalau saja mereka mau percaya dan berkata dengan keyakinan bahwa Aku akan melakukannya, Aku akan melakukannya pada saat yang tepat."

Yesus menangis karena ketidakpercayaan kita. Dia terluka hatiNya karena ketidakpercayaan kita. Saya menangis juga, karena ketidakpercayaan saya. Saya baru berumur 8 tahun tetapi saya tahu arti ketidakpercayaan dan betapa itu melukai hati Yesus.

Saya membuat suatu perjanjian dengan Yesus bahwa saya tak pernah mau meragukan per-kataan-perkataanNya dan mempersilahkan Allah tetap menjadi Allah. Sekarang bila hampir meragukan perkataanNya atau mengucapkan sesuatu dengan bimbang, saya teringat akan air mata perantaraan yang mengalir di wajah Yesus.


Sungai Kehidupan

Seusai kebaktian puji-pujian, Yesus dan saya mengunjungi sebuah cabang dari Sungai Kehidupan. Cabang ini sedalam lutut dan sebening kristal. Kami menanggalkan sepatu kami lalu masuk ke dalamnya.

Tahukah anda hal pertama yang dilakukan Yesus atas diri saya?

Dia mencelupkan saya! Saya keluar dari air dan memercikkan air kepadaNya, lalu kami melakukan perang-perangan air. Kami saling memercikkan air sambil tertawa. Kami berjalan di dalam air, kalau anda dapat mengerti hal ini.

Itu sangat berarti bagi saya bahwa Raja Kemuliaan, Putra Allah, mau meluangkan waktu untuk seorang Roberts cilik berumur 8 tahun dan mencelupkannya ke dalam Sungai Kehidupan! Bila saya kembali ke surga kelak, saya akan menegakkan sebuah tanda bersejarah di tempat itu. Itu akan berbunyi, "Di tempat ini Yesus Kristus bukan hanya menjadi Tuhan dan Juruselamatku melainkan juga temanku." Ya, Dia telah menjadi Teman saya. Sekarang kami berjalan dan bercakap bersama-sama. Bila saya mendengar suatu kelakar yang baik, saya dapat berlari kepada Yesus dan mendengar Dia tertawa menanggapi lelucon itu. Bila Dia mempunyai sebuah lelucon, Dia menceritakannya kepada saya (Tahukah anda, Allah mempunyai beberapa kelakar yang dapat diceritakanNya kepada anda jika anda cukup peka mendengar suaraNya dan isinya sangat lucu. KelakarNya tak pernah membosankan). Sungai Kehidupan sangat berbeda dari apapun di bumi. Bila anda berjalan memasukinya, sungai itu menyucikan anda. Itu menyucikan anda dari semua hal buruk yang tersisa dari kehidupan anda di bumi, kalau memang masih ada dan itu memberikan anda kehidupan dari sumbernya yaitu Ruang Tahta Allah.

Sungai Kehidupan mengalir bagaikan sungai dari gunung dan tidak ada dasarnya. Jernihnya seperti kristal di sepanjang alirannya.

Setelah kami selesai bermain, kami mentas dan terasa bagaikan suatu pengering rambut yang besar bertiup dan mengeringkan pakaian kami seketika itu juga. Kami mengenakan sepatu kami lalu berangkat.


Awan dari Saksi-saksi

Kemudian kami melewati hal yang terlucu dari yang pernah saya lihat seumur hidup saya. Kami berjalan di samping tembok kota dan menyaksikan sesuatu yang mirip tribune penonton sepakbola (gaya Amerika) sepanjang tembok itu. Semua menghadap keluar -ke arah kami.

Banyak orang duduk di tribune itu. Mereka mengenakan semua jenis topi kecil -sebagian tampaknya seperti pet baseball dan mereka memegang bendera-bendera kecil. Mereka berteriak-teriak. Ibrani 12:1 berbicara tentang "awan para saksi." Saya melihat awan dari saksi-saksi itu. Mereka menyadari hal yang sedang kita lakukan secara rohani, jadi bila saya sedang berkotbah, misalnya mereka menyoraki saya sambil berteriak, "Lakukan ini, lakukan itu, ayo !" Bila waktu istirahat setengah permainan tiba, mereka masing-masing berlutut dan mulai berdoa. Setengah permainan adalah waktu untuk berdoa. Kemudian mereka akan mendukung dan mulai menyoraki lagi. Kita ada dalam pertandingan besar dan ada sebagian penggemar kita yang bersorak-sorak membangkitkan semangat kita. Mereka mendukung kita 100% sambil berseru, "Ayo ! Kejar mereka ! Itu betul ! Ayo serang!"

Jika kita mau memahami Alkitab tentang sebuah keluarga di surga dan di bumi, kita dapat mendengarkan ucapan-ucapan para saksi yang seperti awan itu dan menjadi berhasil dalam setiap segi kehidupan kita. Kita harus memasuki alam Roh.


PASAL III

Berkat-berkat yang Belum Diraih

Selanjutnya saya melihat sebuah bangunan besar yang aneh. Bangunan itu dihiasi sepenuhnya. Saya menjadi sangat penasaran karena kilat diterbitkan dari belakangnya dan saya mendengar bunyi kegaduhan dan guruh dari dalamnya.

Biasanya saya mengajukan pertanyaan dengan suara yang jelas terdengar dan Diapun menjawab saya demikian. Namun kali ini saya berpikir Apakah sebenarnya bangunan itu, dan jawabannya datang kepada saya dengan segera, "Itulah Ruang Tahta Allah." Saya berpikir, wah! dan terus berjalan. Yang unik dari bangunan ini ialah tujuh deretan bunga-bunga di depan. Bunga-bunga itu membentuk garis pada jalan menuju ke pintu. Segala sesuatu di surga mempunyai maksud dan tujuh ialah angka rohani. Warna-warna bunga berubah terus menjadi semua warna pelangi dan setiap bunga kuncup dan daun seragam ukurannya. Juga di depan bangunan ini terdapat dua belas pohon -bukan pohon yang kita kenal di bumi, melainkan pohon surga : pohon hikmat yang menghasilkan buah hikmat, pohon cinta yang menghasilkan buah cinta dan sebagainya. Pohon-pohon itu letaknya membentuk Bintang Daud yang merupakan suatu perlambang rohani. Itulah sebabnya negara Israel menggunakan perlambang itu sekarang. Saya melihat dua orang malaikat peuang berdiri di depan pintu. Masing-masing memegang sebilah pedang dan mata pedangnya adalah nyala api. (Anda akan ingat bahwa Mikhael ialah kepala dari malaikat pejuang).

Kedua malaikat ini selalu berdiri di luar Ruang Tahta dengan pedang yang bernyala sepenuhnya. Terkadang bila Tritunggal ada di dalam mengadakan pertemuan di bagian belakang atau mendengarkan puji-pujian atau tangisan umat, pedang-pedang para malaikat itu bersentuhan ujungnya sehingga menyebabkan cetusan sinar terang yang tajam. Pada saat itu, bila seseorang datang, ingin melihat Allah secara pribadi dan berbicara kepadaNya sebagai seorang teman, para malaikat itu berkata, "Tidak, engkau tak dapat masuk kesini sekarang," dan kumparan cahaya tajam itu akan mengenai diri mereka.

Namun itu bukan suatu tanda penolakan dan berkas cahaya ini tidak menyakitkan ; melainkan hanya sekadar mengingatkan bahwa mereka pada saat itu tak dapat masuk. (Namun doa-doa mereka selalu didengar).

Mengapa Smith Wigglesworth, John G. Lake dan tokoh-tokoh besar hamba Allah lainnya memiliki pelayanan seperti itu? Karena mereka berjalan dan bercakap dengan Allah. Cara mengenal Allah ialah dengan berdoa dalam Roh -berdoa dengan bahasa Roh. Itulah hubungan langsung dengan Ruang Tahta. Gantinya mengarahkan doa-doa kita ke angkasa, kita perlu mengerahkannya ke dalam Ruang Tahta.


Gudang-Gudang Surga

Kami berjalan lebih lanjut -dan inilah bagian terpenting dari kisah saya. Saya melihat tiga bangunan gudang berjarak 450 sampai 500 m dari Ruang Tahta Allah. Gudang-gudang itu berukuran sangat panjang dan sangat lebar. Mungkin ada lebih banyak lagi tetapi saya hanya melihat tiga gudang.

Kami berjalan memasuki yang pertama. Pada saat Yesus menutup pintunya, saya melihat bagian dalam gudang itu dengan sangat kagum! Pada satu sisi bangunan itu terdapat lengan, jari dan bagian luar tubuh manusia. Kaki-kaki bergantungan di dinding, tetapi pemandangannya terlihat wajar, tidak menyeramkan. Pada sisi lain dari bengunan itu terdapat rak-rak yang penuh dengan bungkusan-bungkusan kecil dan rapi berisi mata: mata hijau, mata coklat, mata biru dan sebagainya. Bangunan ini berisi semua bagian tubuh manusia yang dibutuhkan oleh orang-orang di bumi, tetapi mereka tidak menyadari berkat-berkat ini sedang menantikan mereka di surga. Tiada tempat lain di alam semesta yang membutuhkan bagian tubuh ini kecuali di bumi ini; tak ada orang lain yang membutuhkannya.

Bagian-bagian tubuh ini disediakan untuk orang-orang kudus maupun orang-orang berdosa. Yesus berkata kepada saya, "Inilah berkat-berkat yang tidak dituntut. Bangunan ini seharusnya tidak boleh penuh isinya. Isinya harus dikosongkan setiap hari. Engkau harus masuk kesini dengan iman dan mendapatkan bagian yang diperlukan untuk dirimu dan orang-orang yang akan kau hubungi pada hari itu."

Berkat-berkat yang tak dituntut itu terdapat di gudang-gudang itu -semua bagian tubuh yang mungkin diperlukan manusia: ratusan mata, kaki, kulit, rambut, gendang telinga -semuanya ada disana. Yang harus anda lakukan hanyalah masuk dan mendapatkan yang anda butuhkan dengan lengan iman, karena semuanya itu tersedia disana. Mohonlah saja kepada Allah untuk mengadakan pembedahan adikodrati. Saudara tak usah menangis dan meminta Allah untuk membuatnya; itu sudah tersedia disana. Pergilah saja untuk mendapatkannya! Anda menjadi petugas pengantar dan memberikan bagian-bagian tubuh itu kepada manusia. Tetapi sadarlah selalu akan hal ini : saya dapat mengambilkan anda sebuah kaki yang anda perlukan untuk seseorang, tetapi usaha saya akan sia-sia sepanjang hari dengan anda jika anda tidak menerimanya. Sebelum anda menerimanya, itu takkan berfaedah bagi anda. Pintu-pintu dari semua gudang itu tak pernah dikunci. Pintu-pintu itu selalu terbuka bagi mereka yang perlu masuk ke dalamnya. Kita harus mengosongkan isi semua bengunan itu!


Takaran Berlebihan Dari Roh Kudus

Tepat sebelum kami masuk ke belakang bangunan itu, saya melihat sesuatu seperti lemari obat dan sebagai seorang anak kecil, saya sangat suka tahu urusan orang lain. Selagi Yesus sedang berbicara dengan seorang di koridor dalam gudang, saya membuka lemari ini dan melihat ke dalamnya. Saya melihat beberapa botol pil. Saya menjangkau dan mendapat sebuah botol lalu melihat etiketnya. Tertera tulisan DAMAI. Saya mengambil lainnya, kemudian yang ketiga. Ini bentuknya unik. Tulisannya berbunyi : TAKARAN BERLEBIHAN DARI ROH KUDUS. Saya berpikir, Wah, takaran berlebih akan membunuh manusia. Tetapi kemudian saya berpikir, Ya, Roh Kudus tidak akan membunuhmu. Dia akan mengangkatmu! Jadi tidak ada salahnya untuk berseru kepada Allah untuk mendapatkan takaran berlebihan dari Roh Kudus! Itu takkan mencelakakan anda itu akan selalu membantu anda -jadi mintalah pil takaran berlebihan dan ambillah seluruh botol!

Ketika Yesus melihat saya memandang botol itu, Dia tertawa. Bila Dia tertawa maka anda akan menyaksikan suatu pemandangan yang menyenangkan. Dia bersandar ke belakang dan tertawa terbahak-bahak. Anda akan menyangka bahwa Dia akan roboh akibat tertawa, karena Dia sangat bersemangat melakukannya! Itulah sebuah alasan mengapa Dia begitu kuat: Dia tertawa keras sekali. Ketahuilah, sukacita dari Tuhan ialah kekuatanNya!

Kemudian kami berjalan melalui pintu lain dan melihat para malaikat bekerja sangat sibuk, pergi ke kiri dan ke kanan, mengambil arsip-arsip dari lemari arsip yang besar, melakukan ini, memeriksa itu, berlari kesini, memberikan sesuatu kepada malaikat ini, melakukan itu dan mereka bahkan tidak memperhatikan Yesus atau saya, mereka sangat sibuk. (Karena adanya arsip-arsip itu, maka saya sebut ruang ini Ruang Arsip). Yesus berjalan mendekati sebuah lemari arsip, menarik keluar selembar arsip dan menyerahkannya kepada saya. Di luar tertera nama saya: KENNETH ROBERTS IARDON.

Saya membukanya. Di dalamnya terdapat semua kebutuhan dan keinginan saya terdaftar dalam prioritasnya kebutuhan saya pertama-tama, karena itulah yang terpenting dan kemudian keinginan saya, yang dapat ditunda. Itu didaftarkan dari hari pertama hidup saya sampai hari kematian saya. Saudara, malaikat pengawal anda bukan lagi milik Allah, melainkan milik anda dan anda mempunyai hak untuk berbicara kepadanya. Semua nabi sepanjang Alkitab berbicara kepada para malaikat. Daniel dalam buku Daniel pasal 10 berbicara dengan malaikat-malaikat dan kita dapat melakukan hal yang serupa. Daniel sendirilah seorang pria dalam Alkitab yang berbicara dengan dua penghulu malaikat, Mikhael dan Gabriel. Kedua penghulu malaikat itu datang dan berbicara kepada Daniel dan dia mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Seseorang akan selalu berkata, "Bila orang-orang berbicara dengan malaikat-malaikat maka mereka akan mencetuskan agama-agama yang aneh." Namun jika kita dipimpin oleh roh kita, kita akan sanggup membedakan mana yang benar dan salah. Iblis dapat memalsukan apapun yang dipunyai Allah. Anda akan kenal suara Allah dan anda akan kenal suara si jahat. Ada perbedaan antara suara-suara tersebut.


Cara Memperoleh Kebutuhan Dan Keinginan Anda

Jika anda berjalan menurut hukum-hukum dan aturan-aturan Allah, malaikat anda akan terbang ke surga, mencabut arsip anda dan menyerahkannya kepada Allah. Jika anda telah melakukan segala sesuatu yang anda tahu harus dilakukan sebatas kemampuan anda, Allah tak mempunyai pilihan. Dia harus memenuhi kebutuhan anda. Dia akan melihat arsip anda dan malaikat anda akan berkata, "Dia telah melakukan semua yang dituntut dari dirinya. Dia membutuhkan ini, ini dan ini. Apakah pendapatMu, Allah ? "

Tritunggal Allahpun akan mengadakan pertemuan dan berkata, "Kami akan memberikannya kepadanya." Terkadang Mereka akan berkata, "Kami bahkan akan memberkati dia dengan hal yang diinginkannya juga." Kemudian malaikat anda akan kembali ke bumi dengan jawaban (uang, kesembuhan yang diperlukan atau apapun yang dituntut dalam situasi anda).

Namun malaikat anda harus berjuang menembusi tingkat kedua dari surga atau "padang gurun" untuk kembali ke bumi. Yesus berkata bahwa kita harus mengusir roh-roh jahat ke "padang gurun." Inilah tingkat kedua dari surga. Tiada apapun disana untuk dirasuki oleh roh-roh jahat. Mereka dijejalkan seperti ikan sarden dan mereka saling berkelahi. Yang menggerakkan malaikat anda dari bumi ke surga dan kembali lagi ke bumi adalah pengakuan mulut anda dan kehidupan doa anda. Itulah sebabnya iblis sangat memerangi gerakan iman dan Firman. Para pemimpinnya mengajarkan kita bahwa apa yang keluar dari mulut kita (pengakuan kita) memang demikian keadaannya.

Itulah sebabnya doa-doa anda terkadang tampak tidak terkabul. Malaikat membawa jawaban dari surga ke ambang pintu anda roh anda hampir menjangkau dan berpegang pada hal yang dikatakan Allah menjadi milik anda tetapi kemudian anda kehilangan itu karena anda mengucapkan sepatah kata yang keliru, memikirkan sebuah pikiran yang keliru, melakukan sesuatu yang anda tahu bahwa itu salah atau berhenti berdoa lalu malaikat itu harus berbalik dan mengembalikan berkat itu ke surga!


Yesus Melantik Saya Untuk Pelayanan

Kami berjalan sebentar dalam keadaan hening. Kemudian Yesus berpaling dan memegang kedua tangan saya di dalam tanganNya. TanganNya yang lain diletakkanNya atas kepala saya sambil berkata, "Roberts, Aku memanggil engkau untuk suatu pekerjaan besar. Aku melantikmu untuk suatu pekerjaan besar. Engkau harus menjalankannya tidak seperti lainnya, engkau harus berkotbah tidak seperti lainnya, menjadi berbeda dari siapapun juga. Kesukaran akan datang, tetapi terimalah itu sebagai batu lompatan, bukan sebagai batu sandungan. Pergilah dengan kuasa dan dengan iman. Aku akan ada di sisimu kemanapun engkau pergi. Pergilah, pergilah dan pergilah tidak seperti siapapun yang lain. Pergilah dan lakukanlah seperti yang telah Kulakukan."


Yesus Melantik Saya Untuk Pelayanan

Kami berjalan sebentar dalam keadaan hening. Kemudian Yesus berpaling dan memegang kedua tangan saya di dalam tanganNya. TanganNya yang lain diletakkanNya atas kepala saya sambil berkata, "Roberts, Aku memanggil engkau untuk suatu pekerjaan besar. Aku melantikmu untuk suatu pekerjaan besar. Engkau harus menjalankannya tidak seperti lainnya, engkau harus berkotbah tidak seperti lainnya, menjadi berbeda dari siapapun juga. Kesukaran akan datang, tetapi terimalah itu sebagai batu lompatan, bukan sebagai batu sandungan. Pergilah dengan kuasa dan dengan iman. Aku akan ada di sisimu kemanapun engkau pergi. Pergilah, pergilah dan pergilah tidak seperti siapapun yang lain. Pergilah dan lakukanlah seperti yang telah Kulakukan."

Pertama kali Yesus berkata, "Pergilah," urapan dan api mulai mengalir dari Dia ke dalam diri saya. Itu mengalir dari ubun-ubun kepala saya sampai ke telapak kaki saya. Kini, setiap kali saya berbicara tentang Allah, apakah saya hanya berbicara kepada seorang atau 3000 orang, Dia menyalakan saya seperti yang anda baca dalam Ibrani 1:7 (Dia membuat pelayanpelayanNya menjadi nyala api).

Saya sesungguhnya berkeringat dan menjadi panas sementara api dan urapan itu menjulang di dalam diri saya. Saudara, kita harus masuk dalam kawasan api Allah. Itulah api yang membakar semua kejahatan atau sekam dalam hidup anda dan menjadikan anda suci dan kudus di hadapan Allah. Ketahuilah, anda tak dapat berjalan di hadapan tahta Allah dengan dosa dalam hidup anda. Jika anda berbuat demikian, maka anda akan dihanguskan oleh kemuliaan dan api itu. Namun jika anda membiarkan api Roh Kudus membakar melalui tubuh anda dan menyucikan anda, maka anda akan sanggup berjalan dengan berani di hadapan Allah dengan hati yang bersih dan pikiran yang bersih. Anda akan tahu bahwa anda dapat berjalan masuk ke hadiratNya tanpa dibinasakan. Setelah mendoakan saya dan melantik saya, Yesus mundur selangkah.

Saya melihat ke telapak tangan saya. Warnanya merah seperti darah. Ketika Dia melangkah mundur, Yesus menurunkan sehelai tirai besar dan pada tirai itu Dia mulai menunjukkan kepada saya hidup saya di masa lalu sejak hari saya dilahirkan. Saya baru berumur 8 tahun waktu itu dan tidak mempunyai banyak masa lalu, tetapi Yesus menunjukkan kepada saya sebagian dari itu dan Dia meneruskan hidup saya sampai hari kematian saya. (Nah itu tak berarti anda harus menantikan saya meninggal baru Yesus datang kembali, karena Allah Bapa sajalah satu-satunya Pribadi yang tahu saat PutraNya akan kembali ke bumi. Yesus Kristus sendiri tiada mengetahuinya, jadi Dia harus menunjukkan kepada saya tentang hidup saya seolah-olah Dia takkan pernah datang kembali semasa hidup saya. Namun saya yakin Yesus akan datang kembali sebelum saya meninggal).

Saya tidak takut kematian. Saya mau pulang ke surga dan rumah besar saya dan berjalan di jalan-jalan emas bersama Yesus. Kemudian Yesus mulai menunjukkan kepada saya wajah orang-orang yang akan datang ke dalam hidup saya dan sangat mempengaruhinya atau yang akan sangat saya pengaruhi hidup mereka. Dia memberitahukan nama awal dan huruf pertama dari nama akhir mereka. Saya telah menjumpai beberapa orang ini. Sebagian telah datang dan gagal melakukan kehendak Allah, tetapi saya adalah jenis orang yang mempersilahkan Allah melakukan segala sesuatu. Saya tak mau menolongNya. Jika hal itu akan terjadi maka terserah kepada Allah untuk melakukannya. Saya juga melihat saya berkotbah di berbagai tempat dan saya melihat beberapa hal dalam pelayanan saya di masa depan. Ada banyak hal yang saya tahu tetapi tak dapat saya katakan karena belum waktunya. Yesus memeluk dan mencium saya. Saya tahu sudah waktunya untuk pergi. Saya tak mau tinggal, karena saya sudah melihat semua jiwa-jiwa yang harus saya menangkan. Mukjizat terbesar atau terutama bukanlah membangkitkan orang mati ; mukjizat terbesar dari semua ialah bila seseorang mengalami kelahiran baru. Saya berbalik untuk berangkat melalui gerbang terdekat, Yesus berkata, "Roberts !"

Saya berpaling dengan sangat cepat. Yesus berdiri dengan air mata berlinang di wajahNya dan tanganNya terulur. Dia berkata, "Aku cinta padamu."

Ketika Dia mengucapkan kalimat itu, saya sudah kembali kedalam tubuh saya. Saya terkejut, tetapi saya sadar pengalaman itu nyata, karena api itu dan urapan itu terus mengalir dalam diri saya selama dua setengah jam setelah saya kembali. Anda berbicara tentang mendapat pengalaman dengan Allah -saya telah mengalaminya. Namun Allah tidak membedakan orang. Hal yang telah dilakukanNya untuk saya, akan dilakukanNya untuk anda. Banyak orang akan berkata, "Oh, itu hanya untuk orang-orang tertentu seperti untuk seorang nabi. "

Itu tidak benar. Itu dapat terjadi atas diri anda, tetapi pertama-tama anda harus memilih siapa yang akan anda layani. Anda harus menyerahkan segala sesuatu yang anda miliki kepada Allah -segala sesuatu dari A sampai Z dan melebihi itu -supaya anda dapat berjalan di hadapanNya sebagai seorang teman. Anda dapat menjadi soerang teman Allah.

Saya adalah contoh dari hal yang dapat terjadi atas diri anda jika anda mau membayar harganya dan saya tidak mengucapkan hal ini untuk membina diri saya sendiri. Saya seorang perintis, katakanlah demikian untuk kaum muda. Pelayanan saya sangat berbeda : saya memberikan tantangan kepada orang-orang yang lebih tua dan menempatkan diri bersama kaum muda. Tidak banyak pelayanan bercorak demikian. Barangkali alasannya Allah memanggil saya pada usia semuda itu ialah bahwa Dia tahu saya tak peduli ucapan atau pendapat dunia. Saya akan melakukan apapun yang disabdakan oleh Allah, tak peduli apapun yang terjadi.

Yesus dan saya berteman.

Kami berjalan dan bercakap bersama-sama. Kami naik pesawat terbang bersama. Dia duduk di samping saya. Dia melakukan segala sesuatu bersama dengan saya. Bila saya bangun di pagi hari, saya berkata, "Selamat pagi, Allah. Selamat pagi, Yesus. Selamat pagi, Roh Kudus." Saya menantikan jawaban dan jawaban itu selalu tiba: "Selamat pagi, Roberts" dalam tiga suara yang berlainan. Bagaimana saya tahu perbedaaannya? Ada tiga kepribadian yang tersendiri dan semuanya di dalam Satu. Bila anda melintas ke alam Roh, anda dapat menentukan

yang mana yang sedang berbicara dengan anda. Kita mendengar tafsiran bahasa roh atau nubuatan yang terkadang mengenal anggota mana dari Tritunggal Allah yang sedang berbicara. Ada tiga suara tersendiri disana dan ketiganya tiada saling mengganggu.


Mengenal Tritunggal Allah

Kita tidak mengenal Tritunggal Allah dengan perasaan kita; kita mengenal Allah dengan Firman Allah. Perasaan kita rapuh dan mudah berubah. Kita tak dapat mengandalkannya. Jika kita mempelajari Firman Allah kita akan lebih mengenal Allah. Tritunggal adalah teman-teman saya. Bila anda menjadi teman Mereka, maka anda akan belajar mengenal hal-hal yang disukai dan dibenci oleh Mereka. Anda akan tahu alasan dari hal-hal yang diperbuat oleh Mereka. Saya telah menyadari bahwa Allah bersifat tiga : terang, hidup dan cinta. Allah sangat mencintai manusia, cinta itu mendidih dari dalam diriNya. Allah mempunyai suatu kepribadian. Dia mempunyai perasaan. Dia dapat dilukai perasaanNya karena kita belum berbicara kepadaNya akhir-akhir ini. Abraham adalah seorang teman Allah. Daniel berbicara dengan Allah. Berbicaralah kepadaNya. Anda dapat menjadi teman Allah. Anda dapat mengenal Allah. Bilakah saat terakhir anda berkata, "Tuhan, aku cinta Engkau ?" Mungkin itu sudah kedaluwarsa.

Dia mau mengenal anda. Dia mau menjumpai anda lebih dari hanya setengah jalan.
Yang perlu anda lakukan ialah duduk dan berkata, "Tuhan, aku mau berbicara kepadaMu.


"Yesus peduli. Jika Dia tak peduli, Dia takkan mati bagi anda. Dia mempedulikan segala sesuatu -gaya hidup anda, kesejahteraan anda. Dia peduli, peduli dan peduli.


Roh Kudus ingin berbuat sesuatu bagi anda. Dia mempunyai kepribadian yang paling bercorak aneka ragam. Dialah yang membuat anda tertawa dan menari dalam Roh. Dialah yang merebahkan orang ke lantai dan Dialah yang melekatkan orang ke lantai sehingga tak dapat berdiri.


Dialah yang membuka mata yang buta. Dialah yang menyingkirkan tirai rohani.
Dialah yang memperlihatkan banyak hal kepada anda. Dialah kuasa dari Tritunggal.


Dialah yang tinggal di dalam diri kita. Jika kita menyadari bahwa kuasa itu yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati yang tinggal di dalam kita, maka tiada seorangpun dari kita yang akan tetap sakit. Kita perlu belajar berjalan dan bercakap dengan Allah seperti Henokh. Kita harus mengenal Allah untuk jati diriNya, bukan untuk berkatberkatNya. Jika hati anda benar maka anda akan mendapat berkat-berkatNya. Allah itu Allah yang agung dan Dia dapat mengurus segala masalah kita yang kecil-kecil. Seperti yang diucapkan oleh Smith Wigglesworth, kita harus memandang masalah bumi dari segi pandangan surga. Allah itu hidup dan sehat dan Dia tetap bersemayam di tahtaNya!


Saya Melihat Yesus Kedua Kalinya

Kesempatan kedua saya melihat Yesus adalah ketika saya berumur sekitar sepuluh tahun. Saya ada di kamar saya dan Yesus masuk menembusi tembok. Saya mula-mula terperanjat. Yesus menjangkau, memeluk saya dan mengucapkan beberapa hal kepada saya, termasuk kata-kata penggugah semangat. Inilah salah satu dari dua kesempatan yang tak dapat saya bicarakan, karena hal-hal yang diucapkanNya sangat sakral. Kemudian Dia berjalan keluar dari sisi lain kamar itu dan pergi. Ketiga kalinya saya melihat Yesus yaitu pada usia kira-kira sebelas tahun. Yesus berjalan masuk melalui pintu depan dari rumah saya selagi saya menonton tayangan film seri "Laverne & Shirley" di televisi. Dia mendekat lalu duduk disamping saya di sofa, mengerling ke pesawat televisi dan segala hubungan di dunia lahiriah ini terputuslah. Saya tak dapat mendengar bunyi telepon atau televisi yang terdengar hanyalah Yesus dan yang terlihat hanyalah kemuliaanNya.

Dia memandang kepada saya dan berkata, "Roberts, Aku mau engkau mempelajari kehidupan para jenderalKu dalam tentaraKu yang besar sepanjang masa. Kenalilah mereka baik-baik. Ketahuilah sebabnya mereka berhasil. Ketahuilah sebabnya mereka gagal. Maka pengetahuanmu akan lengkap dalam segi itu." Dia berdiri, berjalan kembali keluar melalui pintu, pesawat televisinya hidup lagi dan saya terus memirsa lagi "Laverne & Shirley." Sejak saat itu saya telah mempelajari dengan cermat kehidupan para pendeta besar dari masa lalu (dan sebagian yang tidak terkenal) untuk menemukan penyebab dari keberhasilan dan kegagalan mereka. Saya mulai membaca buku tentang Smith Wigglesworth yang baru saja diberikan oleh nenek saya. Kemudian saya mempelajari kehidupan dan pelayanan dari para tokoh pria dan wanita seperti John Alexander Dowie, Charles Finney, Maria Woodworth-Etter, John G. Lake, Aimee Semple McPherson, Kathtryn Kuhlman dan banyak lagi lainnya. Sebagian besar dari waktu yang ada kita gunakan untuk berlari dari iblis. Saya menemukan bahwa para pendeta besar masa lampau pergi mencari iblis. Mereka tak gentar menghadapi apapun. Kita dapat banyak belajar dari teladan para tokoh pria dan wanita yang masyhur ini yang kini sudah berada bersama dengan Tuhan. Sebagian dari pelayanan masa depan saya ialah pergi memberitahukan para pendeta lain tentang cara menghindari perangkap iblis. Pada saat saya sedang membaca sebuah buku, Roh Kudus mengajar saya. Dia memberitahukan kepada saya keadaan dari para tokoh itu masing-masing.

Dia akan berkata, "Kau perhatikan itu ? Kau perhatikan cara mereka mengucapkan hal itu -cara mereka bergerak bersamaKu dalam hal ini ?"

Dia menciptakan suatu adegan untuk saya, lalu berkata, "Beginilah kejadiannya waktu itu. Aku hadir disana sepantasnyalah Aku tahu." Dialah Teman saya. Dia dapat berbicara kepada saya seperti itu. Saya juga berbicara kepadaNya seperti itu. Dia mengajar saya cara bergerak dan berjalan di alam keajaiban sepanjang waktu. Bila saya ada dalam suatu kebaktian, maka secara otomatis saya berada di alam roh. Yesus menjanjikan saya beberapa hal tertentu ketika Dia berkunjung ke rumah saya. Dia ber-kata, "Roberts, kalau engkau mau setia dalam hal ini, Aku akan segera meningkatkan perananmu." (Alkitab menyatakan bahwa anda harus lebih dahulu setia dalam hal-hal yang kecil.) Saya harus mengabaikan pesawat televisi.

Saya harus memalingkan muka dari kegiatan olah raga sekolah. Saya harus meninggalkan segala sesuatu, bahkan teman akrab saya, demi melakukan tuntutan atas diri saya untuk mengikuti Allah agar saya dapat memenuhi jabatan yang disediakanNya bagi saya. Yesus telah menjanjikan hal lain bagi saya pada hari itu. Dia berkata jika saya setia mempelajari semua, "Engkau akan dapat berjumpa dengan jenderal-jenderal besar dari masa kini." Allah memegang janjiNya. Dia telah mempertemukan saya dengan tokoh-tokoh itu. Jika anda mempersilahkan Allah melakukannya, maka itu akan terjadi menurut waktuNya dan segala sesuatu akan berhasil dengan baik -ya, segala sesuatu. Karena Allah mempunyai jadual yang diberlakukanNya. Kita perlu mengikuti jadualNya. Dalam Alkitab anda akan memperhatikan bahwa tidak banyak manusia yang cemas mengenai soal waktu.


Saya Memandang Kembali ke Surga

Pada bulan Januari 1983, saya dibangunkan oleh seorang malaikat pada pukul 05.00 pagi. Malaikat itu berkata, "Lihatlah !" dan saya memandang kembali ke surga. Ada bedanya antara pergi ke surga dan memandang kembali ke surga. Saya tidak pergi kembali untuk kedua kalinya saya hanya memandang kembali. (Mata rohani anda tak pernah menjadi lemah. Anda selalu dapat melihat hal-hal rohani dengan jelas). Surga terletak di puncak alam semesta -anda harus pergi sejauh itu untuk mencapainya. Ketahuilah, alam semesta mengembang dengan kecepatan yang sama seperti ketika Allah menciptakanNya dan alam semesta dimulai dari gerbang-gerbang surga.

Ketika saya melihat ke surga, saya melihat tempat yang dulunya saya telah melihat puluhan ribu kereta perang waktu berumur 8 tahun. (Walaupun kereta perang ini barangkali ditarik oleh kuda, saya tidak melihat kudanya). Saya telah bermain di atas kereta-kereta itu, tetapi kini semua kereta itu telah lenyap!

Saya berpaling dan bertanya kepada Yesus, "Apakah artinya ini? Apakah artinya ini? Mengapa Engkau memberitahukannya kepadaku?"

Dia menjawab, "Baiklah Kujelaskan. Setiap kali ada gerakan Allah yang besar di bumi, kereta perang Allah telah meninggalkan surga dan telah mengangkut sumber-sumber kuasa atau senjata-senjata untuk menyelesaikan gerakan itu. Ingatkah perjanjian yang kaubuat bersamaKu ? (Kami dahulu mengadakan beberapa persepakatan di surga). Inilah bagianKu. Aku harus memberitahukannya kepadamu. Kereta-kereta itu telah pergi. Semua kendaraan itu telah tiba di bumi dan mengangkut kuasa. "

Yesus menambahkan, "Gerakan Allah selanjutnya telah tiba di planet bumi. Engkau tak usah lagi berdoa agar itu terjadi. Itu ada disini! Itu telah tiba!" Jadi orang-orang tak usah lagi berkata, "Saya sedang berdoa agar gerakan Allah selanjutnya dapat terjadi."

Kita ada di dalamnya ! KITA ADA DI DALAMNYA ! KITA ADA DALAM GERAKAN ALLAH ITU ! Kita baru saja menyadari bahwa itu telah ada disini. Sebagai seorang sejarawan Pentakosta, saya memperhatikan bahwa setiap kali ada gerakan Allah, senjata-senjata baru selalu dikeluarkan lebih dahulu. Tuhan memberitahukan kepada saya bahwa kereta-kereta Allah yang membawanya kesini dan para malaikat pejuang mengatur kemana kereta-kereta itu harus pergi. Kemudian di hari itu, saya masih mendengar deru dan gemuruhnya kereta-kereta itu melalui ruang-ruang masuk di SMA. Selagi saya pulang, saya dapat mendengar gemuruhnya kereta-kereta itu diatas mobil saya.


Gerakan Terakhir Yang Menentukan

Ketahuilah, inilah waktu yang istimewa. Inilah gerakan Allah yang terakhir dan menentukan. Gerakan Allah berikut ini akan merupakan sebuah badai Roh. Awan kemuliaan Allah akan berarak masuk. Halilintar Allah (seperti yang disebutkan oleh John G. Lake) akan menyambar. Hujan awal dan akhir akan turun pada saat yang bersamaan dan angin serta guruh dari Allah akan terdengar. Itulah suatu badai Roh dan itu akan terjadi -anda nantikan dan saksikan saja kehadirannya. Mereka yang bimbang akan dihanyutkan. Allah mau memakai orang-orang yang bersedia dan yang mau menyerah kepada kuasaNya, karena Allah tak dapat menunggu lebih lama lagi untuk menusia mempersiapkan diri. Dia akan memakai siapapun yang sudah siap, apakah anda sudah berusia 96 tahun atau baru berumur 2 tahun. Bersedialah agar kuasa Allah dapat mengalir melalui diri anda. Siapkan diri karena bila tidak, anda akan ditinggalkan. Itulah hukum Injil.

Dunia kegerejaan sedang menghadapi masa peralihan sekarang. Kita sedang memindahkan persneling untuk menambah kecepatan. Kita akan melihat lebih banyak hal-hal yang bersifat mukjizat. Malah sebenarnya, mukjizat-mukjizat yang akan kita saksikan dalam gerakan berikut ini akan tampak hampir tak dapat dipercaya. Kesembuhan-kesembuhan terjadi berangsur-angsur dan mukjizat-mukjizat terjadi secara mendadak. Kita telah melihat banyak kesembuhan dan kesembuhan itu penting. Masih tetap akan ada kesembuhan, tetapi kita akan melihat lebih banyak mukjizat : mata yang buta dicelikkan, kaki lumpuh dapat berjalan, kaki yang hilang dipulihkan dengan segera.

Harinya akan tiba dalam gerakan Allah berikut ini bahwa setiap orang dalam suatu kebaktian akan disembuhkan dengan segera -secara mendadak. Gerakan berikut ini akan merupakan peragaan kuasa Allah. Dan itu akan tiba diantara kaum muda lebih dahulu.


Jubah-jubah Akan Berjatuhan

Satu hal yang akan mulai terjadi ialah bahwa jubah-jubah para tokoh dan nabi akan jatuh pada perorangan yang dapat menangani tanggung jawab mereka. Jubah-jubah Yeremia, Yesaya dan tokoh dalam Perjanjian Baru bahkan sepanjang sejarah, akan mulai berjatuhan ke atas banyak orang dan orang-orang ini akan bekerja dalam kuasa dari jubah para tokoh itu dan jubahnya sendiri. Namun tidak setiap orang akan mendapat jubah, hendaklah hal ini dipahami. Allah telah menyediakan jubah-jubah untuk akhir zaman ini, karena ini akan menjadi Pencurahan terbesar dari Roh Kudus yang pernah dilihat dunia. Jubah-jubah itu sudah disediakan untuk waktu ini karena jubah-jubah itu menjadi semakin lemah jika diteruskan melintasi segala zaman. Semua rahasia Allah yang ada di sekitar kita sedang menunggu untuk ditemukan.

Mulailah melakukan penjelajahan dan pencobaan rohani untuk memahami cara rahasia Allah itu bekerja. Peragaan Roh Allah akan datang di tengah kaum muda lebih dahulu karena kami, kaum muda menyangkutkan keberanian dan kekeraskepalaan kami kepada Allah Bapa. Dia menyukai hal itu. Dia dapat memanfaatkannya dengan cara yang baik. Kami akan memanfaatkannya untuk kerajaan Allah dan kami akan menghacurkan kerajaan kegelapan. Dan anda para pejuang doa akan menjadi pendukung kami dalam doa. Saya belum pernah melihat sedemikian banyak kuasa Allah diperagakan seperti sekarang. Pada musim semi 1983, saya sedang berkotbah kepada sekitar 250 orang kaum muda pada suatu kebaktian kaum muda di Victory Christian Center di Tulsa, Oklahoma. Sementara saya mulia melayani dengan menumpangkan tangan, halilintar Allah mulai menyambar hadirin. Baik orang-orang berdosa maupun orang-orang kudus sama-sama melihat halilintar Allah keluar dari jari-jari tangan saya dan menerpa hadirin. Lalu hal yang paling ganjil terjadi : saya lupa memberikan undangan untuk maju ke muka mimbar, tetapi orang-orang berdosa sedemikian terkejutnya sehingga mereka mencari orang-orang yang mengenal Allah.

Mereka berlarian menuju ke gembala kaum muda dan saya, sambil bertanya, "Bagaimana caranya kami dapat menjumpai Allah? Bagaimana? Bagaimana?" Jadi anda lihat, bila kuasa Allah diperagakan, maka anda sesungguhnya tak usah mengundang para pendosa datang menyerahkan diri, mereka sendirilah yang akan datang memburu anda! Kuasa Allah sedemikian kuatnya disana sehingga orang-orang yang berdiri sekitar dua meter dari podium mulai berjatuhan -sekalipun mereka yang dengan sadar menolaknya. Kaum muda yang tak mau menangis di muka orang tua mereka mulai menangis di hadapan seluruh hadirin.


Menantikan Roh

Sering kita menantikan Roh Allah bekerja. Kita merasa heran mengapa Dia tidak bekerja. Namun hal itu tidak benar Roh Allah SELALU bekerja. Dia senantiasa bekerja! Dia senantiasa bekerja. Kita menantikan karunia-karunia Roh Kudus bekerja.

Tidak karunia-karunia itu sudah bekerja. Masalahnya ialah, kita belum masuk ke alam tempat semua karunia itu berada! Bila anda masuk ke dalam alam Roh, tanda-tanda ajaib dan mukjizat-mukjizat akan mengiringi anda. Anda akan menjadi kebal (mati rasa) terhadap dunia ini dan kecaman manusia. Segala hal yang mempesonakan tubuh lahiriah anda akan lenyap dan segala sesuatu akan selaras dengan Allah Bapa. Tubuh ini bukanlah diri anda. Anda adalah roh. Anda tinggal dalam sebuah tubuh. Anda memiliki pikiran. Dan anda perlu mempersilahkan roh anda menguasai pikiran anda dan tubuh anda.

Anda tak usah bergerak dengan suatu Perkataan dari Tuhan atau penglihatan-penglihatan dari Allah. Sungguh baik untuk mendapat suatu tuntutan dari Roh -memang diperlukan -tetapi saya yakin itu merupakan bagian dari proses mengajar. Saya merindukan datangnya hari ketika saya akan sedemikian selaras dengan Allah sehingga Dia hanya cukup berpikir dan saya akan tahu hal yang harus dilakukan. Memang demikianlah seharusnya. Para nabi bekerja seperti itu dalam Alkitab. Sering mereka tahu hal yang perlu dilakukan, lalu mereka pergi melakukannya.

Misalnya, ketika Elia membangkitkan anak lelaki kecil dari kematian, dia tak mendapat penglihatan, tanda atau keajaiban dari Tuhan.

Dia hanya berkata, "Hai jiwa, kembalilah kepada tubuh ini," lalu anak itu hidup kembali. Kita perlu menjadi demikian ; cukup dekat dengan Allah sehingga ketika Dia berpikir, kita tahu hal yang harus kita lakukan tanpa Dia harus memberitahukannya kepada kita, "Pergilah berdoa untuk orang itu. Pergilah lakukan hal ini" Allah melakukan segala sesuatu SEKARANG, SEKARANG, SEKARANG. Di surga tiada masa lalu atau masa depan. Segala sesuatu ada dalam waktu SEKARANG. Sekaranglah harinya. Sekarang anda disembuhkan. Sekarang, sekarang dan sekarang. Kita sudah terbiasa dengan alam dan waktu ini. Namun bila kita memasuki alam Roh dan hidup disana yang memang merupakan tempat kita, maka kita akan berjalan menurut waktu Allah. Kita akan berjalan dalam waktu sekarang. Agar gerakan Allah yang berikut ini berhasil, kita harus sampai ke tahap itu. Berhubungan dengan Allah -berjalan dan bercapak dengan Allah sebagai seorang teman. Jika anda belum mengenal Allah sebagai seorang teman, anda dapat mengalaminya. Jika anda ingin menjadikan surga sebagai rumah anda, anda dapat mewujudkannya. Jika anda mau Yesus Kristus masuk ke dalam hati anda dan menjadi Tuhan dari hidup anda, Dia mau melakukannya.


Ucapkanlah doa ini :

"Tuhan, kasihanilah aku seorang berdosa. Ampunilah dosa-dosaku. Masuklah ke dalam hidupku dan jadikanlah aku baru. Aku percaya bahwa Yesus Kristus mati di kayu salib untukku dan bangkit dari antara orang mati untukku." "Yesus, aku mau Engkau menjadi Temanku dan Tuhan dari hidupku dan aku mau melayani Engkau seumur hidupku."

Previous
Next Post »