Oleh David Wilkerson
Di sini terdapat sebuah gambaran tentang rencana Iblis terhadap hamba Tuhan yang setia.
Dalam masa pencobaan dan penggodaan, Iblis datang kepada kita untuk menyampaikan dusta-dusta yang sama: “Sekarang kamu sudah dikepung dan tak ada jalan keluar.”
Hamba-hamba Tuhan yang lebih besar dari pada kamu telah menyerah dalam keadaan yang tidak lebih jelek daripada yang kamu sedang hadapi sekarang ini. Kini, giliranmu untuk menyerah. Kamu gagal total! Ada sesuatu yang tidak beres antara hubunganmu dengan Tuhan dan Tuhan amat tak berkenan terhadapmu.”
Di tengah-tengah pencobaannya, Hizkia mengakui ketidak berdayaannya. Raja menjadi sadar bahwa ia tidak mempunyai kekuatan untuk menghentikan suara-suara yang terus mengganggu dan mengamuk di dalam dirinya, suara-suara yang membuat ia berputus asa, mengancam dan penuh kebohongan.
Ia tahu bahwa ia tak dapat membebaskan diri sendiri dari pergumulan ini, sehingga ia mencari pertolongan dari Tuhan. Dan Tuhan menjawabnya dengan mengirim Yesaya kepada Hizkia dengan pesan, “Tuhan telah mendengar seruanmu. Kini, katakanlah kepada Iblis di pintu gerbangmu, “Kamulah yang akan jatuh. Seperti juga kamu datang ke sini, demikian pula kamu akan pergi.””
Hizkia hamper saja jatuh karena tipu muslihat musuh. Nyatanya adalah, bila kita melawan dusta Iblis – bila, dalam masa kritis ini kita tidak datang kepada Tuhan dalam iman dan doa, bila kita tidak menggunakan kekuatan yang datang dari janji Tuhan untuk membebaskan kita – Iblis akan menjatuhkan kita dalam kebimbangan akan iman kita dan memperhebat serangannya.
Hizkia mendapat keberanian dari pesan Tuhan yang ia telah terima dan ia dapat mengatakan kepada Semacherib dengan tegas, “Raja Iblis, kamu tidak menghujatku, melainkan kamu berdusta terhadap Tuhan sendiri. Tuhanku akan membebaskan aku dan karena kamu menghujat Tuhan, kamu menghadapi kutukan-Nya!”
Alkitab menyatakan bahwa dengan kekuatan supernatural telah membebaskan Hizkia dan Yuda di malam itu: “Maka pada malam itu keluarlah Malaikat Tuhan, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!” (2Raj 19:35)
Sejak salib Kristus, anak-anak Tuhan bahkan memperoleh janji-janji yang jauh lebih baik daripada apa yang diterima oleh raja Hizkia
Di dalam buku-buku yang pertama dari Alkitab, Tuhan secara ajaib menyelamatkan Nuh, Lot, Daud, Hizkia, Daniel dan tiga orang anak Israel, Musa, Yosua, Israel, Yusuf dan banyak orang lainnya.
Mengenai anak-anak Tuhan sekarang ini, darah Kristus telah membebaskan kita dari dosa, kehancuran dan lain-lainnya. “Ia telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita.” (Gal 1:4)
Orang-orang percaya pada masa kini tidak hanya berdiri di atas janji, melainkan juga atas darah yang dicurahkan oleh Yesus Kristus. Dan dalam darah itu kita memperoleh kemenangan atas setiap dosa, penggodaan dan peperangan yang kita selalu hadapi.
Mungkin anda telah menerima sepucuk surat dari Iblis. Aku bertanya kepadamu: Percayakah Anda bahwa Tuhan dapat mengetahui terlebih dahulu dan oleh karenanya mengantisipasi setiap pencobaanmu? Setiap tindakanmu yang bodoh? Setiap kebimbanganmu dan ketakutanmu? Jika memang demikian, anda mendapatkan contoh dari Daud di depanmu yang telah berdoa, “Orang yang sial ini menangis dan Tuhan telah melepaskannya.” Maukah Anda berbuat seperti itu?
Ingatlah, bila anda mau berdoa, bahkan dalam keheningan… bila anda menolak untuk menjadi takut akan serangan-serangan Iblis dan berlindung di dalam iman… maka Anda pada suatu hari akan bangun sebagai seorang pemenang.
Tuhan sendiri yang akan menghadapi musuh Anda dan Ia akan mengerjakan rencana-Nya untuk melepaskan Anda.
Selesai..
EmoticonEmoticon