Tuhan Berjanji Membebaskanmu (II)

Oleh David Wilkerson

Rasul Petrus memberikan pengertian yang beda tentang pembebasan dari Tuhan.

Rasul Petrus menulis tentang dua kejadian yang merupakan musibah besar dari Alkitab: Nabi Nuh dan air bah serta penghancuran dari Sodom dan Gomora. Bila Anda memikirkan akan hal itu, bagaimanakah Anda menggambarkannya?

Yang pertama termasuk jeritan-jeritan yang menyeramkan dari mereka yang tenggelam, ketika Tuhan membalas kekerasan dari generasi Nuh. Ketika air bah yang mengerikan terus naik melampaui atap-atap rumah, pohon-pohon dan puncak bukit, orang-orang sedang berpegang teguh pada setangkai pohon, kayu terapung dan segala sesuatu, namun semuanya sia-sia.

Dalam pemandangan yang lain, kita hanya dapat membayangkan bagaimana api belerang yang dahsyat itu meluluh lantakkan dua buah kota.

Ketika penghakiman Tuhan yang amat dahsyat dijatuhkan, orang-orang menjerit dalam ketakutan ketika mereka mati bergelimpangan dalam jumlah yang besar.

Dengan jelas Alkitab menyatakan bahwa kedua kejadian itu merupakan penghakiman dari Tuhan. Namun, merupakan kenyataan bahwa kedua musibah yang menyeramkan itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan anak-anak Tuhan. Kalau begitu, apakah ini berarti bahwa musibah yang sungguh menakutkan itu merupakan penghukuman terhadap para orang berdosa? Yang benar adalah bahwa kejadian itu merupakan tanda-tanda contoh kepada umat manusia dalam setiap generasi disertai peringatan Tuhan. “Aku ingin memberitahukan kalian bahwa Aku akan memperlakukan dengan amat keras segala bentuk kejahatan dan dosa.”

Di dalam hal ini, rasul Petrus mengatakan, “Bila Tuhan tidak menyelamatkan dunia yang tua, namun sebaliknya menyelamatkan nabi Nuh… mengirim air bah melanda bumi dari manusia yang tak mengenal Tuhan; mengubah kota Sodom dan Gomora menjadi abu… sebagai contoh kepada mereka yang setelah kejadian itu, masih tetap ingin hidup tanpa Tuhan; dan menyelamatkan Lot… maka Tuhan tahu bagaiamana menyelamatkan mereka yang takut akan Tuhan dari semua penggodaan.”

Kendatipun contoh-contoh yang dahsyat itu, Tuhan mengirim sebuah pesan yang amat jelas untuk menghibur anak-anak-Nya, seolah-olah Ia mengatakan, “Aku telah memberikan dua diantara contoh-contoh yang terbesar akan belas kasihan-Ku. Bila, di tengah-tengah air bah yang melanda dunia, Aku dapat membebaskan seorang manusia yang benar beserta keluarganya keluar dari musibah itu… apakah Aku tak mampu membebaskan Anda? Apakah Aku tak mampu menyediakan jalan keluar yang ajaib untuk melepaskan Anda?”

“Bila Aku dapat mengirim ke dunia hukuman berupa api dan belerang yang memusnahkan dua kota sekaligus dan kemudian mengirim para malaikat dalam keadaan yang kacau itu dan membebaskan Lot dengan anak-anak perempuannya… apakah Aku tak mampu untuk mengutus para malaikat untuk melepaskan Anda dari pencobaan?”

Pelajaran bagi orang percaya adalah: Tuhan akan melakukan segala sesuatu dan betapa besar harganya untuk membebaskan anak-anak-Nya dari pencobaan-pencobaan yang dahsyat. Ingatlah tentang hal ini: Tuhan membelah Laut Merah menjadi dua untuk melepaskan bangsa Israel dari cengkeraman musuh mereka. Diperlukan air dari batu bata untuk menyelamatkan orang-orang Israel yang sama dari pencobaannya di padang belantara. Diperlukan roti yang ajaib, makanan malaikat di surga, untuk menyelamatkan mereka dari kelaparan. Dan diperlukan sebauah bahtera untuk menyelamatkan Nuh dari air bah dan perlindungan para malaikat untuk menyelamatkan Lot dari kehancuran. Pokoknya adalah bahwa Tuhan tahu bagaimana Ia menyelamatkan anak-anak-Nya dan Ia tidak segan-segan untuk menggunakan segala sesuatu untuk mencapai tujuan-Nya, terlepas dari keadaannya.

Kalimat rasul Petrus, “Tuhan tahu bagaimana untuk melepaskan” berarti “Ia telah mempunyai rencana penyelamatan-Nya.”

Kebenaran yang luar biasa adalah bahwa Tuhan sudah mempunyai rencana untuk penyelamatan Anda, sebelum Anda berseru kepada-Nya.
Dan Ia tidak berhenti hanya pada rencana pembebasan, melainkan hanya menunggu akan seruan kita. Kita mungkin sedang terjerat dalam pergumulan sepanjang hidup kita, serta bertanya-tanya dengan cara bagaimana Tuhan akan melepaskan kita, tetapi Ia sudah siap sewaktu-waktu untuk melaksanakan rencana pembebasan-Nya.

Kita akan melihat gambarnya di Yeremia 29, ketika bangsa Israel ditawan dan dibawa ke Babilon. Di sinilah kita menyaksikan pencobaan terbesar yang pernah dialami oleh anak-anak Tuhan, namun Tuhan berjanji kepada mereka, “Setelah tujuh puluh tahun, Aku akan mengunjungimu dan akan melaksanakan Firman-Ku kepadamu “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”. (Yer 29:11)
Kalimat yang terakhir ini berarti, secara harafiah, “memberi kepadamu, apa yang kamu inginkan.”
Dengan lain kata, Tuhan ingin mengatakan, “Aku mengatakan kepadamu bahwa Aku tidak marah kepadamu, bahwa pikiran-Ku akan kamu adalah baik. Dan laginya, Aku berjanji kepadamu.”
Dan janji ini terdapat dalam ayat berikutnya, “Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu.” (Yer 29:12)

Catatlah kata pertama “Bila…” Aku percaya Tuhan ingin mengatakan, “Bila kamu berdoa, Aku akan mendengarkan kamu. Anda tahu, Aku mempunyai rencana tertentu untuk membebaskan kamu, dan kamu hendaknya percaya kepada-Ku untuk melaksanakan rencana itu.”

Alasan Tuhan menghendaki kita terus menerus berdoa agar kita siap untuk pembebasan Tuhan. Pendeknya, kita harus siap siaga untuk percaya akan pemikiran-pemikiran yang luar biasa yang Ia siapkan untuk kita. Firman-Nya menyatakan kepada kita dalam intinya, “Kamu memperoleh janji-Ku untuk membebaskan Anda dari segala kesukaran dan pencobaan. Aku telah memberikan kepadamu contoh-contoh yang meyakinkan bagaimana Aku membebaskan hamba-hamba-Ku dari masa-masa yang kritis. Kini, pergilah dan berdoalah dengan disertai pengharapan dan iman bahwa Aku pun akan melawat kamu. Aku hanya mempunyai pikiran-pikiran tentang kamu, pikiran tentang penyembuhan dan pemulihan.”

Dan Apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu… (Yer 29:12)

bersambung...

Previous
Next Post »