Kesaksian Mr Welyar Kauntu

Good Morning,
Kesaksian Mr Welyar Kauntu
(composer ‘Walau Seribu Rebah’, and many more)

Beliau bercerita dalam satu kunjungan ke panti asuhan, saat pujian penyembahan dinaikkan, beliau memainkan gitar dan menaikkan satu pujian bersama-sama anak panti asuhan tsb. Siapa dong yang tidak kenal the golden voice nya beliau.

Tapi Tuhan menyuruh beliau untuk memperhatikan seorang anak di pojokan yang sedang berusaha ikut menyembah Tuhan. Anak ini gagu, bicaranya tidak jelas, mungkin penderita bisu tuli. Kalimatnya hanya terdengar seperti kumpulan huruf vokal saja tanpa konsonan

“aaa…uuua …iiiiaaa…aauu.” dengan nada yg fals habis.

Tapi dia menyanyi dengan segenap hati, bahkan airmata pun menetes membasahi wajahnya. Saat itu Tuhan berbicara kepada Mr Welyar Kauntu, “Di telingaKu apa yang anak ini nyanyikan sangat merdu sekali, jauh lebih merdu dari apa yang engkau nyanyikan”.

Bagi manusia, perkataan anak itu tidak dapat dimengerti. Tapi Tuhan sangat mengerti every single word. Di telinga manusia anak ini jelek sekali menyanyinya dan tidak ada merdu-merdunya sama sekali. Di telinga Tuhan suara anak ini merdu sekali. Karena ia menyanyi dengan hatinya.

Mungkin kalau ada kontes “Heaven Idol” dan Tuhan menjadi jurinya, anak ini akan menjadi pemenangnya. For the Lord sees not as man sees…

Mari kita belajar memandang seperti Tuhan memandang. Bagi Tuhan, 'hati' itu adalah segalanya. Bukan kemasannya. Jadi, pastikan hati kita beres di mata Tuhan dan sesama saat kita menyembah dan melayani Dia. Oleh sebab itu mari kita menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. (Amsal 4:23).

Have a Peacefully day.
G0D Blessed you Abundantly

Kiriman : Simon Rivian

Previous
Next Post »