Apakah Engkau Siap Dipakai-NYA?

Ini ada sharing yang luar biasa dari salah satu sahabatku.. Semoga ini bisa jadi inspirasi yang lainnya ya.. :)

Ingat ga friend waktu kamu kecil. Ketika kamu masih ga berdaya dan apa yang kamu lakukan hanya bergantung dan bergantung sama orang tua kita? Apakah benar kita mengandalkan orang tua kita bukan?

Saya jadi teringat, kadang orang tua kita memberikan kita kesempatan untuk belajar ya?

Contohnya nih, ketika org tua kita tau kita ga bisa diatur, kita bersikeras memainkan sesuatu yg sebenarnya bisa sedikit membahayakan kita. Pernah dengar gak? Ada yang berkata gini, "Biarkan aja nanti pas dia jatuh, dia jadi tau sendiri, pasti kapok!" Ternyata ada benarnya juga ya..

Hal ini terjadi dalam keluarga saya, dimana anak saya yang berumur 2 tahun dengan seringnya memainkan dispenser, dan seringkali lantai rumah kami banyak genangan karena ulahnya. Untuk  Air panas bisa dilock, tetapi kami khawatir dengan akibat yang terjadi, bisa saja orang yang lewat kepeleset atau anak kami sendiri yang bisa terkena air panas ketika dia tidak sengaja membuka locknya.

Ada saat kami tidak mengunci lock air panas, dan seketika itu juga ketika anak saya memainkan dispenser tanpa pengawasan siapapun, air panas keluar dan itu mengenai tangan anak saya dan membuatnya menangis. Tetapi dengan kejadian ini, anak saya tidak pernah lagi menyentuh dispenser itu untuk dimainkan.

Pengalaman memberikan anak saya untuk belajar sesuatu dan menghindari yang membahayakan dirinya. Hal ini berlaku bagi kita yang lebih dewasa. Tuhan kita adalah "Bapa yang baik". Dia bahkan mengerti apa yang diinginkan hati kita bahkan yang terdalam. Bahkan ketika saya sedang berpikir, “Hmmm, saya ini pelayanan, pasti anak Tuhan donk? Tapi apakah saya berkenan bagi Tuhan?”

Sebelum saya menulis ini, saya mengalami hal yang tidak mengenakkan soal pelayanan dimana saya menemukan pelayan Tuhan ternyata kadang tidak sepenuhnya rela melayani, kadang ditempatkan di tempat yang kurang enak, mereka bisa menolak dan itu menyakitkan hati saya.

Lalu saya berpikir, “Tuhan, apakah saya seperti itu juga ya Tuhan? Apakah saya berdosa terhadap Engkau akan hidup saya yang melayani Tuhan, apakah saya belom sungguh-sungguh dengan Tuhan?”

Tuhan menuntun saya malam sebelum saya menulis ini, untuk membaca beberapa artikel kesaksian dimana saya melihat, banyak orang yang dipulihkan hidupnya dari yang mempunyai keterikatan terhadap kuasa gelap, penyakit yang tak kunjung sembuh.

Saya terkagum dengan orang-orang yang dikirim Tuhan untuk menjangkau orang-orang yang terhilang bahkan untuk yang belum mengenal Tuhan Yesus Sang Juru Selamat.

Saya berpikir, “Tuhan.. Apakah saya bisa melakukan hal itu untuk Tuhan ya? Apakah saya mampu?”

Lalu saya membaca kesaksian dimana seseorang yang sudah dinyatakan sakit tak kunjung sembuh bahkan dokter sudah menvonis dia tidak akan hidup dan ketika semua orang berdatangan dengan empati mereka mau benar-benar dengan tulus mendoakan orang ini dan benar-benar hanya Tuhanlah yang diandalkan. Dan mereka berdoa dan menyanyikan pujian kepada Tuhan. Orang yang sakit itu merasa seperti Tuhan berkata, ‘Itulah yang AKU tunggu-tunggu. Sekarang, mari kita lihat apa yang bisa AKU lakukan” Dan hasilnya.. Orang itu sembuh! Dan Tuhanlah yang melakukannya!

Pernahkan berpikir, kenapa pelayanan kita ga seperti orang lain ya.. Yang penuh mujizat, sekali tumpang tangan bisa sembuh. Saya bertanya sama Tuhan, bagaimana Tuhan seorang manusia bisa mampu untuk melakukannya dengan tulus, tanpa ada rasa mau menyatakan diri atau dilihat orang, “Wah, saya hebat.. Bukan Tuhan yg hebat..” Istilahnya "Ikut tenar dengan pekerjannya Tuhan."

Bagaimana Tuhan..?

Dan ketika saya merenung.. Tuhan memberikan penglihatan yang sangat jelas ayat ini, yaitu : Yesaya 10:15. Yang Bunyinya : “Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya, atau gergaji membesarkan diri terhadap orang yang mempergunakannya? seolah-olah gada menggerakkan orang yang mengangkatnya, dan seolah-olah tongkat mengangkat orangnya yang bukan kayu!"

Yaa.. Hal ini sungguh menyadarkan saya, bahwa semua yang terjadi bukan karena saya, orang yang mendoakan, bahkan pendeta atau gembala sidang! Tetapi jika Tuhan berkenan pada orang yang membutuhkan Dia dan Dia pakai orang yang berkenan padaNya. Dan juga.. “Orang yang menggunakan kapak, gergaji, gada dan tongkat..!' Apalah arti alat-alat itu tanpa ada orang yang menggunakannya?

Sama seperti.. "Siapakah kita kalau bukan Tuhan yg mengerjakan semua itu?"

Kita tidak ada apa-apanya tanpa Tuhan!

Dan kuncinya...
Tuhan melihat hati kita, dan Tuhan menunggu moment yang tepat dimana hati kita mampu untuk benar-benar melakukan dengan tulus tanpa ada rasa mau menyombongkan diri, mengambil keputusan sendiri tanpa menyertakan Tuhan, Tuhan menunggu untuk kemuliaan dinyatakan lewat orang yang benar-benar mengasihi Dia.

Lewat pengorbanan kita yang benar-benar tulus mengasihi Dia, berbelas kasih pada jiwa-jiwa yang terhilang. Dan apakah kita siap untuk dipakai olehNya? Seperti kapak, gergaji, gada dan tongkat? Apakah kita biarkan diri kita dipakai iblis dan menggunakan diri kita untuk mengapaki, menggergaji, memukul dengan tongkat orang-orang yang Tuhan kasihi???

Ayo tinggalkan ego kita, lepaskan itu semua.. Biarkan Tuhan memakai kita dengan luar biasa, dan hal itu untuk kemuliaan Tuhan dinyatakan. Karena Dia Tuhan yg berkuasa atas hidup kita. Dia Alfa dan Omega.

Dia.. Tuhan Yesus yang rela mati untuk kita di kayu salib, jangan sia-siakan pengorbanannya. Hidup-Nya untuk kamu dan saya.

He loves You.. Jesus Loves You... Amin… Tuhan Yesus Memberkati…

Previous
Next Post »