Hidup Adalah Pilihan

Yosua 24:15 b pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah ...

Orang-orang yang sungguh-sungguh menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya, serta sudah menjadikan Dia Raja dalam hidupnya, akan di bawa kepada pemahaman akan hidup yang bermakna sesuai dengan kehendak Bapa, bagi dunia banyak filosofi kehidupan yang kita dengar yang tidak sesuai FirmanNYA, artinya arah kehidupan manusia akan dibawa ke jalan yang gelap, sepertinya indah dan penuh harapan tapi ujungnya maut. Melalui ayat di atas, mari kita mencontoh perkataan dan perbuatan Yosua yang telah mengambil sikap yang tepat dan telah dipercaya Tuhan untuk membawa sisa bangsa Israel masuk ke dalam tanah Perjanjian. Untuk bisa menyelesaikan hidup sampai garis akhir dan berhasil , kita harus di pimpin bukan oleh akal budi sendiri, tetapi Roh Bapa yang menuntun akal budi manusia di dalam kita yang akan menggenapkannya. Tuhan mau kita mengerti bahwa hidup itu sebuah pilihan, sederhana ......sebuah pilihan. Seperti yang telah diucapkan Yosua di depan bangsa Israel sebelum ia dipanggil Tuhan : pilihlah pada hari ini ....

Ada 3 hal tentang hidup yang Tuhan mau kita mengerti :
1. Hidup adalah pilihan -------> APAKAH KITA SADAR bahwa tiap detik tiap menit selalu diperhadapkan pada pilihan demi pilihan. Apapun hal yang sudah kita lakukan adalah hasil dari sebuah keputusan pribadi, dan itu adalah diawali dari sebuah pilihan. Mungkin banyak dari anak-anak Tuhan yang tidak begitu menghiraukan akan hal ini. Mereka seringkali berkata : ya...jalankan saja hidup ini, serahkan kepada Tuhan dan percaya saja, nanti Dia akan pimpin kita untuk mengambil keputusan, tapi mereka lupa bahwa Tuhan telah berikan kehendak bebas atau "free will" kepada kita untuk bebas memilih berdasar keputusannya sendiri. Dipimpin oleh Roh Kudus saja masih banyak hamba Tuhan yang jatuh dosa, apalagi belum dipimpin oleh Roh Kudus.
Contoh : Simon Petrus murid Yesus pernah menyangkal Yesus 3 kali padahal ia dekat dengan Yesus (Matius 26:74-75). Petrus pernah mengakui Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!", dan Yesus katakan : berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakannya itu kepadamu, melainkan BapaKu yang di Sorga. (Matius 16:16-17) ....tidak lama setelah itu Petrus dihardik Yesus karena menjadi batu sandungan bagi-Nya, saat itu Iblis berbicara lewat pikiran dan mulut Petrus agar Yesus tidak di salib (Matius 16: 23).

Kita bisa katakan dalam hati, peduli apa saya dengan urusan kehendak bebas itu, yang penting saya hidup enjoy menikmati dunia atas jerih lelah saya. Ini adalah bentuk ungkapan dari orang-orang yang belum bisa hidup menurut kehendak Tuhan, mau sesukanya saja, masih dipimpin akal pikirannya. Manusia model begini sangat rentan dengan dosa. Sebab Iblis itu selalu menyerang dan menyusup ke dalam pikiran manusia, sepertinya ide yang bagus, tapi ujungnya kegagalan.
Contoh : Kejadian 3:4-6 --> Hawa digoda Iblis dan jatuh dosa karena tidak dapat menggunakan kehendak bebas nya menurut kehendak Allah. Perintah Allah ia langgar karena panca indera (mata) dan pikirannya sudah dinodai oleh kehendak Iblis. Sejak saat itu keturunan Adam dan Hawa cenderung melawan kehendak Allah, karena dosa sudah menguasai kehendak manusia. Dosa asal yang membuat maut menguasai kehidupan dibumi, KUASA ATAS BUMI telah berpindah tangan dari Adam kepada Iblis. Segala sesuatu yang boleh terjadi di bumi adalah atas kehendak Allah dan juga kehendak Iblis. Kehendak manusia sudah tercemar dan tidak ada yang murni lagi seperti saat manusia sebelum jatuh dosa.

Musa pun yang disebut karib Allah berbuat dosa sehingga ia tidak diperkenankan Tuhan untuk membawa sisa bangsa Israel masuk tanah Perjanjian. Musa gagal mencapai garis akhir dan ia dipanggil Tuhan pulang dan diganti oleh Yosua pembantunya.

Setiap kita telah ditentukan visi dan misi nya dibumi untuk melakukan kehendak Allah, temukan itu didalam Roh KudusNya sehingga setiap kita tahu betul siapa kita masing-masing dihadapan Tuhan, predikat kita yang jelas membuat tujuan hidup kita terarah serta fokus kepada panggilan itu. Melayani Tuhan bukan harus berdiri di atas mimbar, pakai jubah putih dan beritakan Firman saja, tapi perbuatan hidup kita yang meyaksikan Kasih Kristus terpancar keluar dan dapat dilihat serta dirasakan banyak orang disekitar kita. Secara umum visi kita masuk Sorga, karena keselamatan itu sifatnya pribadi bukan rombongan, oleh sebab itu Tuhan punya ukuran kepada setiap kita beda-beda sesuai dengan kapasitas kita. Apapun bidang pekerjaan dan usaha kita tetap ada tujuan Tuhan di dalamnya, anda harus temukan lewat doa-doa pribadi kepada Tuhan. Jadi kita hidup bukan asal hidup di bumi, tapi Ia ingin membangun KerajaanNYa di bumi lewat anak-anakNya, sesuai dengan kerinduan doa Yesus : Datanglah Kerajaan-Mu ...Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Sorga.

Untuk mencapai garis akhir dan menyelesaikan pekerjaan yang Tuhan berikan kepada kita, kuncinya cuma satu : menyerahkan kehendak bebas kita kepada Tuhan. Ingat di dunia saja kita selalu mempertanggung jawabkan segala perbuatan dan ucapan kita, apalagi kepada Bapa di Sorga .....

Sudahkah kita siap mempertanggung jawabkan segala perbuatan kita di
bumi saat Tuhan panggil. Hari kedatangan-Nya sudah di ambang pintu. Jangan bermain-main dan hidup santai dengan dunia. Dunia sedang lenyap dengan semaraknya. Apa yang sudah menjadi target hidup kita selama ini dalam 1 tahun, 5 tahun kedepan, dst.... Semuanya harus dibawa kepada Tuhan, apakah sesuai dengan kehendak-Nya. Jangan berencana sendiri, libatkan Tuhan dalam kehidupanmu.

Pilihlah pada hari ini ....... Jika kita sudah libatkan TUhan selama ini, artinya anda orang yang takut dan mau bergantung kepada-Nya. Arah hidup kitapun akan dituntun oleh Nya, serahkan pikiran dan hatimu untuk dikuasai oleh Roh Kudus. Memang tidak mudah mencari kehendak-NYa, Tuhan tidak pernah mencari orang yang mampu tetapi yang mau melakukan, maka Ia yang akan memampukan dan menyelesaikan Nya.

Yang sudah menyerahkan kehendak bebas nya untuk dikuasai sepenuhnya oleh Tuhan, merekalah yang akan dijamin menyelesaikan tugas-tugasnya sampai garis akhir. Karena Iblis tidak bisa lagi intervensi kehendak manusia yang sudah sepenuhnya di dalam otoritas Allah. Mereka dijamin tidak jatuh dosa lagi, karena segala kehendaknya sudah ditukar dengan kehendak Tuhan, seperti Yesus hidup di bumi. Ia hanya melakukan kehendak Bapa di Sorga. Orang - orang seperti ini yang dipercaya Tuhan untuk melaksanakan tugas Imamat Rajani di bumi, seorang Imam yang kudus dengan tugas seperti Yesus disertai kuasa seperti raja, untuk mewujudkan Kebenaran Firman di bumi! Imam namun punya kuasa bagaikan raja! Royal priest, who has royal power .

Yosua telah memilih yang benar dengan mengambil keputusan yang sesuai kehendak Tuhan untuk beribadah kepada Tuhan, ia berhasil masuk tanah Perjanjian.

Mari kita doa masing-masing minta kekuatan TUhan, karena bukan perkara mudah untuk mau menyerahkan kehendak bebas kita.

Tuhan Yesus berkati.

Christian
Previous
Next Post »