Aming baru saja mengikuti perayaan Natal di kantornya.Sebagai pesan Natal, Aming diingatkan untuk hiduppasrah dan berserah diri kepada Yang Maha Esa. Dalamkisah Natal itu diceritakan mengenai zaman dimanaYesus baru dilahirkan, dan raja yang berkuasa saat itu: Raja Herodes - yang memang terkenal kejam – geram mendengar kelahiran 'Raja di atas segala Raja' yang memang sudah dinubuatkan dan memerintahkan untuk membunuh semua anak yang berumur 2 tahun.
Ditanyakan, “Apakah kita akan marah dan goyah imannya jika kita adalah salah satu dari orang tua yang masuk dalam daftar pembantaian itu?”
Sang pendeta, bertanya 3 hal, "Tahukah Tuhan bahwa peristiwa kejam ini akan terjadi?", "Mampukah Tuhan mencegah hal ini terjadi?" dan yang terakhir, "Baikkah Tuhan kepada UmatNya?".
Inti dari berita Natal yang didapat Aming adalah sebagai manusia kita seringkali mengedepankan kemauan kita di atas yang lain, sehingga kita kurang pasrah dan menerima jika ada kejadian buruk yang menimpa kita.
Sepulangnya di rumah, dengan semangat Aming ingin berbagi cerita ini kepada istrinya yang tercinta. "Kenapa Malaikat Tuhan tidak mampir sebentar memperingati orang tua yang memiliki anak berumur <2 tahun, padahal Malaikat Tuhan memperingati Jusuf, Maria dan orang-orang Majus"
"Iya, padahal kan bisa saja dia sambil lewat kasih tau yang lain yah Ming?", kata istrinya setuju.
"Kalau begitu, kamu akan marah tidak jika seandainya hal ini menimpa kita?"
"Ya maraahh dong!!!"
"Nah, inilah say, padahal menurut kamu Tuhan tahu tidak hal ini akan terjadi?", tanya Aming
"Ya tahu dong, malah sudah ada nubuatnya ratusan tahun sebelum kejadian ini ada"
"Tuhan sanggup gak kalau misalnya dia mencegah hal ini terjadi?"
"Harusnya sanggup, orang nabi Nuh saja bisa diselamatkan dengan cara yang ajaib"
"Tuhan baik gak sama kita?"
"Baik, buktinya bunga di taman saja di berikan baju dengan warna yang cerah, apalagi kita?"
"Lalu kenapa Tuhan membiarkan ini terjadi kepada orang tua yang anaknya dibunuh?", tanya Aming sambil mengharapkan istrinya yang tercinta tidak bisa menjawab.
"Yaa...."
"Kamu tahu tidak alasannya?", tanya Aming lagi dengan sok tahu
"Yaa, karena Tuhannya kan masih bayi!"
".... ??!!"
EmoticonEmoticon