Kemanakah Tujuan Hidup Anda?

Filipi 3:14 - "dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus."

Bacaan Kitab Setahun : Mazmur 145; Wahyu 1; Zakharia 11-12

Seorang pemuda dari desa berniat mengunjungi kerabatnya yang ada di Jakarta. Dengan membawa uang secukupnya, pergilah ia ke ibukota Indonesia tersebut menggunakan bis antar kota. Sesampainya di terminal bus terakhir, turunlah pemuda itu. Alangkah kagetnya ia ketika melihat keramaian yang ada di pemberhentian bus tersebut. Berbeda sekali dengan di daerahnya.

Merasa sudah sampai di kota, dalam pikirannya ia akan dapat dengan mudah menemukan kerabatnya tersebut. Namun, dugaannya itu salah. Setiap orang yang ditanya pemuda tersebut, selalu menjawab, "memangnya alamatnya dimana?" tentu pertanyaan yang tidak bisa ia jawab karena ia sendiri tidak tahu alamatnya dimana.

Begitulah gambaran orang-orang yang percaya saat ini. Banyak dari kita merasa sudah yakin tujuan akhir hidup kita tanpa perlu mengeceknya lagi. Padahal walaupun keselamatan itu sudah kita terima dari Tuhan bukan berarti kita seenaknya berjalan di dalam hidup ini. Ada kalanya Anda harus berhenti sejenak dan bertanya kepada diri Anda sendiri, "kemanakah tujuan hidupku? Apakah aku berjalan ke arah yang salah?" Ini bukanlah pertanyaan ketidakpastian atau keraguan-raguan, tetapi ini adalah pertanyaan refleksi tentang hari-hari yang telah Anda lalui selama ini.

Ketika Anda telah menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu dan ternyata menyadari bahwa memang Anda sedang salah arah, segeralah berbalik dari jalan itu dan akuilah dosa-dosa Anda kepada Kristus dan mohonlah pengampunan dari-Nya. Mintalah kepada-Nya agar Dia memimpin dan memberikan petunjuk kemanakah Anda harus melangkah. Jadikan Tuhan sebagai Tuhan atas hidup Anda maka Anda pasti akan berada di jalan kebahagiaan bersama Dia dan kini menuju ke kehidupan yang kekal penuh kemuliaan.

Hidup bergaul karib dengan Tuhan adalah keputusan paling tepat agar Anda tidak keliru melangkah di dunia ini.

Sumber: Untaian kata-kata bijak; Yayasan Komunikasi Bersama.

Jawaban.com

Previous
Next Post »