Wanita Nembak Duluan?

Selama ini orang beranggapan bahwa pernyataan cinta harus meluncur pertama dari bibir kaum pria. Katanya, kini jamannya sudah berubah, ada banyak pria yang karena sesuatu hal tidak berani mengungkapkan perasaan hatinya kepada wanita yang dia cintai, sehingga perempuanlah yang harus mengambil peran untuk “menembak” duluan. Benarkah?

Saat topik ini dilempar kepada pendengar beberapa waktu lalu, ada banyak pendapat dan komentar kepada kami baik melalui sms ataupun facebook, sebagian berkata dengan keras, “Tidak boleh! Wanita harus jaga image, harus menunggu reaksi dari sang pria”. Tapi tidak sedikit pula yang berkata boleh, kenapa tidak… Bagaimana dia bisa tau perasaan kita kalau kita tidak menyampaikannya, urusan diterima atau ditolak itu nanti… Tergantung, fleksibel, harus pakai hikmat, main cantik dan masih banyak lagi. Ada yang berkata tidak sesuai Firman Tuhan, tapi ada juga yang berkata tidak ada aturan buku tertulis di dalam Alkitab. Wahh… bingung juga ya… :)

Sementara yang betul-betul tidak tahu dan menanyakan apakah boleh atau tidak “seperti itu” juga tidak kalah banyak…

Cinta merupakan sebuah proses antara dua hati (lelaki dan perempuan) yang membuatnya menjadi satu. Tanpa ungkapan cinta maka kedua hati ini tidak dapat bersatu, kata seorang psikolog Dr. Clara Istiwidarum. Menurutnya ungkapan cinta begitu membahagiakan dan begitu ditunggu-tunggu banyak orang. Dulu kaum lelaki yang dominan mengungkapkan perasaannya kepada perempuan yang dipujanya tetapi dengan perubahan jaman yang ada, sekarang banyak perempuan yang berinisiatif lebih dulu menyatakan perasaannya.

Ms Indra, seorang teman yang sempat saya hubungi untuk dimintai komentarnya tentang topik ini berkata, “No problem kalau wanita nembak duluan, sangat membantu katanya. Seringkali salah satu ketakutan pria tidak berani ngomong duluan adalah takut ditolak, karena perlu diketahui, gengsi pria itu besar sekali…”

Sementara itu, hal mengejutkan disampaikan oleh Ibu Ester yang menjadi Narasumber acara ini. Beliau menyampaikan, “Memang budaya timur dimana saat ini kita ada, mengisyaratkan bahwa tidaklah baik wanita menyatakan perasaannya duluan kepada pria yang dicintainya.” Namun satu hari sebelumnya saat saya sampaikan topik ini kepada beliau, ditunjukkan padanya satu bagian Firman dari Kitab Ruth 3:1-18 yang kemudian dibagikan kepada keluarga Rhema pada acara itu. Dikatakan disana :

  • Atas instruksi Naomi, Ruth diminta mencari Boas di pengirikan dan dibaringkan dirinya dekat dengan kaki Boas supaya diberitahukan kepadanya apa yang harus Ruth lakukan kemudian.
  • Tetapi setelah itu, di Ayat ke 18 dikatakan “Duduk sejalah menanti, anakku sampai engkau mengetahui…”

Kesimpulan yang Ibu Ester ambil tentang pertanyaan “Wanita nembak duluan?” adalah keduanya bisa dikatakan benar, asalkan sesuai dengan porsi dan petunjuk TUHAN. Saat itu Ruth ada dalam otoritas Naomi dan i a mendengarkan serta melakukan semua yang Naomi instruksikan, untuk menghampiri Boas telebih dahulu termasuk akhirnya diminta untuk meminta Boas sebagai Penanggungnya, tetapi menurut dengan Naomi.

Begitu pula dengan para wanita, betapa pentingnya kita duduk diam mendengarkan TUHAN berbicara. Disamping itu apa yang dialami oleh seorang hamba Tuhan bernama Glory Bachman, yang juga oleh karena perintah Tuhan, dia harus menyampaikan lebih dahulu isi hatinya kepada seorang Pria pada waktu itu yang sekarang akhirnya menjadi suaminya. Glory bahkan sempat menolak perintah itu, tetapi karena ia takut akan Tuhan, dia taat juga. Mengacu pada topik kita kali ini, kalaupun aturan dan tatanannya berkata tidak baik wanita maju duluan, tetapi apabila Tuhan berkata boleh, lebih baik ikuti saja. Dengan catatan tidak melakukan itu diluar instruksi-Nya dan tidak berlaku sesuai pikiran atau pertimbangan kita sendiri.

Sumber : Katalog Bisnis 2 edisi Desember 2009

Previous
Next Post »