Tapi Kami Membacanya

Bayangkan kamu bekerja pada sebuah perusahaan dimana direktur perusahaan itu akan pergi ke luar negeri untuk waktu yang cukup lama. Ia memberitahukan kepadamu dan beberapa karyawan yang dipercayainya, “Aku akan pergi, dan ketika aku tidak ada disini, aku minta kalian memperhatikan bisnis disini. Kalian yang mengatur disini selama aku pergi. Aku akan mengirim surat secara rutin. Aku akan memberi instruksi kepada kalian apa yang harus kalian kerjakan mulai dari sekarang sampai aku pulang.”

Semua setuju. Ia meninggalkan kantor dan pergi untuk beberapa tahun. Selama ia pergi, ia sering mengirim surat, memberitahukan keinginan-keinginannya. Setelah beberapa tahun, akhirnya ia kembali.

Ketika berjalan menuju pintu depan kantor, ia langsung menemukan semuanya dalam keadaan kacau. Banyak tanaman liar disana, bahkan ada seekor tikus di sofa ruang tamu, kaca jendela pecah berantakan, wanita yang ada di meja depan sedang mendengkur, musik yang kencang terdengar dari beberapa ruangan, beberapa orang sedang bermain.main di ruang belakang. Bisnis mereka bukan meningkatkan profit malah menderita kerugian yang sangat besar. Tanpa segan direktur itu segera memanggil semua karyawannya untuk berkumpul dan dengan marah ia bertanya, “Apa yang terjadi? Apakah kalian tidak menerima surat-suratku?”

Kamu akan bilang. “Oh, iya tentu saja kami menerima semua surat Anda. Kami telah mengumpulkannya menjadi satu buku. Dan beberapa orang sudah menghapalnya. Bahkan, kami menyelenggarakan “letter study” setiap hari minggu. Anda tahu, surat-surat itu begitu luar biasa.”

Lalu direktur itu kemudian bertanya, “Tetapi apa yang kalian lakukan setelah menerima instruksiku?” Dan, tanpa ragu karyawan-karyawannya akan menjawab, “Melakukan? Tidak ada. Tetapi kamu membaca semuanya!”

Kamu bisa saja menjadi pembaca Alkitab yang setia. Bahkan membaca atau menggunakan buku-buku rohani sebagai referensi pribadi. Namun kamu tidak akan mengalami perubahan karakter dan hidup, jika kamu hanya membacanya tanpa melakukan apa-apa. Bebaskan dirimu dengan mulai melakukan firman Tuhan! Bukan hanya sekedar menjadi pembaca.

Previous
Next Post »