Fun : Ketika Bodoh Tidak Bisa Disamakan Dengan Bego

Dalam sebuah pembicaraan Telepon..

Rekan yang Curhat : wah karirmu sekarang smakin bagus ya? punya kerjaan bagus, pendapatan Ok, ga kayak aku ki, ditolak perusahaan bolak-balik.. dadine malah gede di kereta gara keseringan PP Jakarta - Jogja.

Saya : halah.. rumput tetangga kan emang selalu terlihat lebih hijau, urung rejeki wae to men..

Rekan yang curhat : apa aku tak dadi wirausahawan wae yo men??

Saya : Lah katanya kepengen dadi wong kantoran? koq ra konsisten ngono men?
Rekan yang curhat : ah mbuhlah, ta pikir2 meneh ah.. opo mergo aku ki cen bodoh ya men??

Saya : ????

..dalam pembicaraan dengan rekan yang sedang bingung...

1. ada anggapan bahwa Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya dia bisnis. Agar bisnisnya berhasil, tentunya dia berusaha merekrut orang Pintar. Walhasil Boss-nya orang pintar adalah orang bodoh.

2. Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka di rekrutlah orang-orang pintar yang tidak pernah salah untuk meminimalisir kesalahan. Jadilah orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

3. Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.

4. Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka disuruh orang pintar untuk membuatnya kemudian berpidatolah orang bodoh yang didengarkan orang-orang dengan kekaguman.

5. Orang Bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH). Oleh karena itu orang bodoh ikut andil agar orang pintar mau membuat undang-undangnya orang bodoh.

6. Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan, sementara itu orang pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada diatas.

7. Orang bodoh berpikir pendek, untuk memutuskan sesuatu dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang orang pintar menjadi staffnya orang bodoh.

8. Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang pintar yang berkerja. Tapi orang-orang pintar DEMO, walhasil banyak orang-orang pintar "meratap-ratap" kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.

9. Saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

10. Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa dijadikan duit. Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.

11. Bill Gates (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group). Adalah orang-orang bodoh (tidak pernah dapat S1) yang kaya. Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.

Pertanyaan Moralnya adalah:
1. Jadi mending jadi orang pinter atau orang bodoh??
2. Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh??
3. Mulia mana antara orang pinter atau orang bodoh??
4. Susah mana antara orang pinter atau orang bodoh??

Kesimpulan:
1. Jangan slalu mau jadi orang pinter, mawas diri hilang dan lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.
2.  mau menjadi orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
3. "resiko" dan "berusaha", orang bodoh berpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil. Orang pinter berpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut, dan mengabdi pada orang bodoh.

Previous
Next Post »