Tidak Untuk Diulang Kembali!

Roma 6 : 1 - 14

Salah satu pengajaran yang sering diabaikan oleh gereja-gereja Tuhan dan orang-orang percaya zaman ini adalah tentang hidup menderita bagi Kristus. Orang Kristen lebih suka mendengar khotbah tentang berkat, sukacita, bahagia, hidup sukses. Adalah baik kalau sebagai bukti kasih dan kesetiaan kita kepada Allah maka hidup kita menjadi berhasil dan diberkati Tuhan. Tetapi jangan lupa bahwa jauh sebelum Tuhan Yesus mati di kayu salib, Ia berkali-kali berbicara tentang kesengsaraan dan kematian-Nya untuk menebus dosa manusia bukan agar kita sukses dan kaya. Sukses, kaya, bahagia adalah akibat dari hidup kita yang senantiasa berpaut kepada Tuhan Yesus. Firman Tuhan berkata: “..Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yohanes 15:5) Menjadi pengikut Kristus jangan cuma mengharap berkat dan sukses belaka, tetapi ketahuilah bahwa Ia telah rela menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya (2.Kor 8 : 9). Kita menjadi kaya karena ada yang mau berkorban untuk kita, bukan kita menjadi pengikut Kristus agar menjadi orang kaya. Kaya dalam hidup menurut Tuhan Yesus bukan cuma kaya materi. Kalau hanya itu, maka kekayaan itu sia-sia tidak bisa kita bawa mati. Dalam rangka Paskah kita diminta untuk kembali mengenang penderitaan Kristus, kematian dan kebangkitan-Nya.

Paulus dalam Surat Roma ini sedang menegur orang-orang percaya yang lebih suka berbuat dosa dari pada berbuat benar. Menurut pendapat mereka, makin banyak berdosa, makin besar juga kasih karunia Allah. Oleh sebab itu berdosalah terus karena Allah tidak kekurangan untuk senantiasa memberi pengampunan. Paulus mau mengingatkan kita bahwa menjadi pengikut Kristus tidak semudah yang kita bayangkan. Apalagi membayangkan bahwa dengan menjadi Kristen maka berkat-berkat Tuhan akan melimpah-limpah.

  1. Menjadi pengikut Kristus akan semakin indah bilamana kita mau membayar harganya.
    Harga penebusan atas dosa-dosa kita terlalu mahal untuk dinilai dengan uang. Bagaimana mungkin orang yang tidak berdosa mau mati menggantikan orang berdosa. Bukankah sesungguhnya kita telah berhutang untuk karya Kristus yang agung itu? Saat kita lahir, kita telah berhutang kepada ibu yang mengandung dan melahirkan kita, bidan/dokter yang menolong persalinan ibu kita, belum orang-orang lain yang ikut repot ketika kita masih bayi.
    Juga ketika kita mati, kita berhutang kebaikan kepada orang-orang yang merawat jenazah kita dan sampai menguburkannya. Yang lebih besar dari pada itu ialah pada saat kita hidup di dunia ini, kita telah berhutang kepada Kristus yang ketika kita hidup, Ia telah memanggil kita untuk percaya. Dan oleh karenanya kita beroleh keselamatan dan hidup yang kekal. Berhutang kepada Kristus, harga inilah yang harus kita bayar. Apa yang dapat kita persembahkan kepada Tuhan ketika kita masih sehat, kuat, hidup berkecukupan? Berpikirlah setiap hari bahwa kita “berhutang” kepada Tuhan dan berusahalah membayar harganya.
  2. Kematian Kristus membuka jalan ke surga dan semua permasalahan kita di dunia.
    Ada jalan baru untuk menggantikan jalan lama yang sudah tidak mungkin untuk dilalui lagi. Zaman ini orang suka mencari jalan alternatif, artinya jalan yang masih mungkin untuk dilalui. Dan itu mungkin jalan sempit, bergelombang, berbatu-batu dan tidak nyaman. Tetapi demi sampai tujuan maka terpaksa ditempuh juga. Tuhan tidak menawarkan jalan alternatif tetapi jalan melalui Diri-Nya sendiri. ( Yoh 14:6 ) Jalan, Kebenaran dan Hidup.
    Paulus menggambarkan jalan baru yang dibuat Yesus itu seperti ini: …jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga dengan Dia (ay.8). Dengan demikian kita diajak mengubah paradigma dengan jalan baru yang dibuat Yesus. Bukan mencari jalan alternatif yang lain.

    Adalah sangat memprihatinkan bahwa dalam tiga tahun terakhir (tahun 2005-2008) di negeri kita telah tercatat ada 50 ribu orang bunuh diri belum termasuk yang mati karena obat-obat terlarang / narkoba yang setiap tahunnya menelan jiwa 50 ribu orang banyaknya di negeri ini. Kemana kita akan membawa permasalahan hidup yang semakin hari semakin berat ini? Ada jalan yang ditawarkan Tuhan tetapi tidak semua orang mempercayainya bahwa jalan itu benar-benar memberi solusi atas segala problem hidup kita di dunia ini. Jalan itu juga bisa membawa kita untuk mengalami suasana surga dalam rangka menghadapi beban-beban hidup yang berat di dunia ini .

    Kebangkitan Kristus menjadi bukti bahwa Kristus benar-benar tidak mati, tetapi Ia hidup dan tetap hidup untuk menampung dan memberi solusi atas semua permasalahan manusia di dunia ini.

    Percayalah kepada Jalan Tuhan di saat jalan-jalan di dunia ini tertutup untuk semua permasalahan hidup kita. Bagi Anda masih ada harapan untuk hidup.

  3. Tinggalkan semua yang dosa dan katakan: ”TIDAK UNTUK DIULANG KEMBALI ”
    Diatas bukit Golgota ada tiga salib berdiri di sana, tetapi masing-masing berbeda kisahnya. Salib di kiri Tuhan Yesus adalah salib orang yang mati dalam dosa ( died in sin) Penjahat ini tidak mau bertobat dan bahkan menghina Yesus ( Luk 23: 39). Orang ini mati dalam dosanya.

    Salib di kanan Tuhan Yesus adalah salib orang yang mati terhadap dosa (died to sin). Penjahat ini menggunakan waktunya yang singkat untuk bertobat sebelum ia mati. (Luk 23: 42). Ia mati dengan tersenyum karena janji Tuhan Yesus bahwa hari ini juga ia akan bersama-sama masuk ke Firdaus.

    Salib yang ditengah adalah salib Tuhan Yesus. Ia telah mati untuk manusia-manusia yang berdosa (died for sinners). Pilatus yang mengadili Yesus tidak mendapati kesalahan Yesus sedikitpun. (Yoh 18:38)

    Kesengsaraan kita telah dipikul-Nya dan kita diminta untuk “jangan kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa “ (ayat 13) Oleh sebab itu tinggalkan semua dosa dan katakan “TIDAK UNTUK DIULANG KEMBALI ” Ibarat orang sakit yang sudah sembuh dan pulih, masakan kita mau sakit lagi dan terus sakit. Berarti tidak ada niat untuk sembuh dan memperbaiki diri.

Pengorbanan Tuhan Yesus cukup satu kali untuk selama-lamanya (Ibr 9: 12). Sungguh amat berdosa jikalau kita menodainya dengan berkali-kali melakukan pelanggaran dosa.

Mulai saat ini pikirkanlah ini: Apa yang dapat aku lakukan untuk membalas kasih Tuhan yang telah menyelamatkan aku? Aku percaya bahwa di dalam Dia ada jalan satu-satunya untuk menyelesaikan semua pergumulanku di dunia ini. Dan aku berjanji untuk tidak mengulang lagi semua perbuatan dosa yang membuat Tuhan menangis melihat aku.

KEMATIAN DAN KEBANGKITAN KRISTUS ADALAH BAGAIKAN BAB BARU YANG MASUK DALAM LEMBARAN-LEMBARAN BUKU LAMA HIDUP KITA.
LEBIH MENARIK DAN MEMBUAT HIDUP INI LEBIH HIDUP KEMBALI.

Pdt.Andreas Gunawan Pr.

Previous
Next Post »