Dekat Dengan Hati Allah

Yakobus 4:8a - "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 23; 1 Korintus 14; Ayub 25-26

Saat Samuel pertama kali mendengar suara Allah, ia sedang "di dalam Bait Suci TUHAN, tempat Tabut Allah" (I Samuel 3:3). Itu adalah tempat yang baik untuk tinggal, karena lokasinya sedekat mungkin dengan hadirat Allah sebisa yang dicapai seseorang pada masa itu. Kecuali ia Imam besar, yang dapat masuk sampai ke Ruang Maha Kudus setahun sekali.

Setiap para pemimpin maupun mereka yang dalam proses menjadi pemimpin hendaknya mengerti bahwa dekat dengan Allah adalah tempat yang sangat tepat untuk mereka memperoleh kebijaksanaan dan hikmat. Di dalam Dia, Anda akan menemukan jawaban bagi setiap pertanyaan yang ada dalam benak Anda.

Seringkali orang-orang percaya begitu mendengar "mendekat kepada Allah" mengartikannya sebagai sesuatu yang formal dimana mereka harus menyediakan berapa banyak waktu atau tempat yang sangat sepi agar bisa bisa menyembah-Nya dengan leluasa. Hal itu bukanlah salah, tetapi masih sempit.

Allah tidak hanya berkomunikasi kepada umat-Nya satu hari hanya satu kali, yakni di dalam waktu saat teduh yang telah dirancang sebelumnya. Dia ingin menyatakan isi hati-Nya kepada Anda setiap waktu dan Dia mau Anda mendengar apa yang disampaikan-Nya.

Jika ingin menjadi seorang yang didengar orang lain, kenalilah Allah lebih baik lagi. Berhubunganlah dengan Dia secara teratur, dan lihatlah kemampuan Anda berhubungan dengan orang lain secara otomatis juga meningkat.

Pemimpin yang berhasil adalah ia yang mengandalkan Tuhan setiap waktu.

Sumber: Leadership; Janji Tuhan untuk Setiap Hari; John C. Maxwell; Penerbit Immanuel

Jawaban.com

Previous
Next Post »